opini

Merengkuh Mimpi Melalui Beasiswa LPDP: Catatan Perjuangan Dewi Tamatur Memperoleh Beasiswa LPDP 2023

Senin, 17 Juli 2023 | 12:54 WIB
Dewi Tamatur. Merengkuh mimpi melalui beasiswa LPDP: catatan perjuangan Dewi Tamatur memperoleh beasiswa LPDP 2023.

Oleh : Dewi Tamatur & Siprianus Jemalur

Setiap tahun, Pemerintah Indonesia melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyediakan program beasiswa kepada warga masyarakat Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan mereka baik pada jenjang S2 (master) maupun S3 (doctoral).Lokasi pilihan studi pun sangat luas yaitu  baik untuk studi di dalam negeri  maupun luar negeri termasuk kampus-kampus terbaik di dunia.

Baca Juga: Desa Tompo Bulu di Sulawesi Selatan Berada dalam Gugusan Batu Karst Terbesar Kedua Setelah Cina

Tentang Beasiswa LPDP

Lembaga Pnegelola Dana Pendidikan (LPDP) menyadari bahwa akses warga masyarakat Indonesia untuk memperoleh pendidikan tinggi tentu tidak bisa disamaratakan tetapi perlu mempertimbangkan soal status daerah dan tingkat aksesisbilitas sector pendidikan. Bertitik tolak dari pertimbangan tersebut, LPDP menyediakan berbagai jenis beasiswa seperti beasiswa regular (umum), beasiswa target khusus, beasiswa kolaborasi dan beasiswa afirmasi.Berbeda dengan beasiswa model lainnya, beasiswa afirmasi memberikan prioritas dan kemudahan administrative bagi kelompok masyarakat yang berasal dari daerah terluar dan tertinggal,kelompok masyarakat prasejahtera dan kelompok disabilitas.Dengan kebijakan tersebut, kelompok masyarakat yang berasal dari daerah afirmasi dimungkinkan untuk memperoleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi baik tingkat master maupun doctoral. 

Baca Juga: Tinggi Antusias Generasi Milenial dan Gen-Z di Makassar Sulawesi Selatan untuk Menjadi Pelaku UMKM

Kebijakan Afirmatif yang diterapkan oleh LPDP telah membawa dampak positif bagi warga masayarkat dari kelompok afirmasi khususnya generasi muda. Melalui beasiswa afirmasi, anak-anak muda dari daerah afirmasi memiliki kesemapatan yang luas untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan bermutu baik untuk studi di dalam maupun luar negeri dengan pembiayaan secara penuh.Bagi anak-anak muda dari daerah afirmasi (terluar dan tertinggal), beasiswa ini tentu merupakan kesemapatan terbaik yang harus dimanfaatkan oleh generasi muda kita termasuk dari berbagai daerah kabupaten di NTT. 

Baca Juga: Kunjungan Wisatawan Selama 2023 ke Kampung Adat Waerebo NTT, Berikut ini Rinciannya

Dalam satu decade terakhir ini, beasiswa LPDP afirmasi telah dimanfaatkan dengan baik oleh puluhan generasi muda kita yang tersebar di berbagai kabupaten di NTT.Sebagian dari mereka telah menyelesaikan pendidikan mereka dan kembali ke NTT, sebagian juga sedang menempuh kuliah dan yang lain sedang berjuang dengan sepenuh hati untuk mendapatkan beasiswa ini.Mereka tentu memiliki kisah dan perjuangan masing-masing bagaimana berjuang untuk memperoleh beasiswa LPDP ini. Pada tahun 2023 ini, salah satu anak muda kita yang berhasil mendapatkan beasiswa LPDP Afirmasi adalah Dewi Tamatur.

Dalam kurun waktu yang lama, tak pernah terbersit dalam diri Dewi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi, apalagi melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Berasal dari keluarga yang memiliki keterbatasan secara ekonomi membuat Dewi merasa hal itu sangatlah mustahil terjadi.Namun, pemahaman dan cara berpikirnya  ini berubah ketika salah seorang kakak kelasnya semasa SMA diberitakan lolos seleksi beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) S2 ke luar negeri pada pertengahan tahun 2022. Mendengar kabar tersebut, seketika Dewi merasa iri dan di sisi lain termotivasi untuk merengkuh  mimpinya  melanjutkan pendidikan di jenjang master.

Baca Juga: Berikut Daftar Arus Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Selama 8 Tahun Terakhir sejak 2016 Lalu

Perjuangan Dewi dimulai dengan memantapkan hatinya untuk melamar beasiswa LPDP pada gelomabng 1 tahun 2023. Untuk mewujudkan rencana tersebut, sejak Juli 2022, Dewi  mulai mempersiapkan berbagai persyaratan yang dibutuhkan untuk melamar beasiswa LPDP tersebut.Salah satu persyaratan utama yang diwajibkan untuk melamar beasiswa LPDP adalah sertifikat IELTS atau TOEFL (Test of English as a Foreign Languange.Dalam ketentuan LPDP, syarat skore TOEFL untuk melamar beasiswa S2 LPDP afirmasi luar negeri adalah minimal 500.Syarat ini tentu tidak mudah apalagi basi pendidikan S1 Dewi bukan dari program studi bahasa Inggris.Selain itu, lembaga kursus persiapan TOEFL juga relative sangat terbatas dan pada umumnya hanya berada di kota-kota besar. Namun demikian, berbekal semangat dan tekadnya yang tinggi, Dewi berkomitmen untuk menalokasikan waktu sekitar 1-2 jam setiap hari untuk mempelajari materi TOEFL secara mandiri melalui platform media Youtube dan mengikuti tes try out secara online.Setelah berjuang secara konsistem kurang lebih 3 bulan, Dewi memantapkan hatinya untuk mengikuti official test TOEFL secara online untuk pertama kalinya dan berhasil mendapatkan skor 500. Skore ini sudah memenuhi standard untuk melamar beasiswa S2 luar negeri.

Baca Juga: Ini Dia 2 Momen Emas yang Menggaet Wisatawan Paling Banyak ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT

Setelah perssyaratan TOEFL berhasil selesaikan,Dewi dihadapkan pada salah satu persyaratan yang cukup berat yakni membuat essay. Menurut Dewi, essay merupakan syarat yang paling sulit untuk ditaklukan karena tidak memiliki standar benar salah di dalamnya. Ketika menulis draft pertama essaynya,Dewi memohon bantuan beberapa kenalan untuk melakukan review dan memberi masukan atas essaynya.Setelah direview, ternyata essay yang ditulisnya masih sangat mentah dan  poin yang diangkat dalam essaynya yang tidak memiliki korelasi satu sama lain.Setelah mencermati dengan baik berbagai masukan dan saran dari berbagai teman, essaynya berhasil disusun dengan baik.Dalam catatannya, Dewi menuturkan bahwa  secara keseluruahn, dirinya memperbaiki essaynya  sebanyak 14 kali sebelum benar-benar merasa cukup untuk dilampirkan dalam aplikasi beasiswa LPDP tahun 2023.

Baca Juga: Top, Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT Meningkat Drastis

Selama mempersiapkan diri melamar beasiswa LPDP, Dewi selalu menceritakan mimpinya ini kepada orangtua, saudara, dan sahabat-sahabatnya agar mendapatkan dukungan dan doa restu dari mereka.Secara khusus, Dewi menceriterakan kepada ibunya sebagai satu-satunya orangtua yang tersisa dalam hidupnya,menceritakan dan mengafirmasikan mimpinya bersama ibunya.Meskipun ibunya adalah orang yang tidak memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi, beliau sangat mendukung mimpi dan cita-cita Dewi.Bahkan beliau dengan sangat antusias selalu menanyakan update perkembangan proses dalam melamar beasiswa. Sayangnya, Tuhan berkehendak lain.Pada tanggal 31 Desember 2022, ibunda Dewi  meninggal dunia secara mendadak.

Baca Juga: Sungai ini Surganya para Pemancing dan Tempat Relaksasi Terbaik, Ikan Melimpah serta Hamparan Rumput Hijau

Pasca kepulangan ibundanya, mimpi Dewi yang telah tersusun rapi seketika berantakan dan buyar seketika.Namun,Tuhan rupanya ingin agar Dewi melanjutkan mimpinya itu. Empat hari setelah ibunya dimakamkan, seorang awardee LPDP di Labuan Bajo mengirimkan jadwal pembukaan pendaftaran beasiswa LPDP gelombang 1 tahun 2023 dan menyatakan kesediaannya untuk membantu selama proses seleksi beasiswa ini.Dewi berusaha untuk meyakinkan diri nya untuk tetap melanjutkan perjalanan ini sebagai bagian dari persembahan terakhird dirinya untuk ibundanya tercinta.

Baca Juga: Ini Dia Areal Persawahan di Indonesia yang Telah Menggaet Sejumlah Wisatawan Internasional

Dewi menjalani proses melamar beasiswa LPDP sambil berperan sebagai pengganti ibu bagi adik bungsunya juga sambil tetap menjalankan tugas sebagai seorang karyawan swasta.
Selama proses melamar beasiswa ini, tidak sedikit pun merasa ingin menyerah karena meskipun merasa sangat sulit membagi waktu antara bekerja dan belajar. Tambahan pila, kesedihan yang masih menyelimuti dirinya  karena ditinggal oleh orang yang sangat berarti dalam hidupnya.Namun, berbekal keyakinan yang kuat dan pertolongan Tuhan melalui kehadiran orang-orang baik yang terus memberi masukan, dukungan dan semangat, membuat Dewi berhasil melalui tahap demi tahap dalam proses seleksi.

Secara keseluruhan, proses seleksi beasiswa LPDP berlangsung dalam tiga tahap yaitu seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik dan seleksi wawancara.Seleksi wawancara pada dasarnya berfokus pada kelengkapan dokumen administrasi yang diajukan sedangkan seleksi bakat skolastik lebih berfokus pada seleksi kemampuan akademik pelamar beasiswa.Kemudian, seleksi wawancara pada umumnya lebih berfokus pada kemampuan, justifikasi pada program studi yang diplih serta kontribusi yang akan diberikan kepada komunitas atau masayarkat pasca menyelesaikan studi.

Baca Juga: Puteri Toraja Stevia Salah Satu Pelajar yang Terpilih Jadi Calon Paskibraka Wakili Sulsel ke Tingkat Nasional

Menurut Dewi, diantara berbagai proses atau tahap seleksi tersebut, salah satu tahap seleksi terberat dalam proses seleksi beasiswa LPDP adalah seleksi substansi atau wawancara. Karena itu, untuk mengantisipasi tahap seleksi wancara tersebut, Dewi mengikuti latihan persiapan wawancara sebanyak kurang lebih 8 kali dengan senior dari berbagai latar belakang pendidikan.Pada saat seleksi wawancara, meski kadang dihselimuti rasa takut dan merasa tidak percaya diri, Dewi pada akhirnya mengikuti tes substansi dengan cukup baik. Pasca seleksi wawncara, Dewi merasa cemas dan overthinking karena, merasa tidak maksimal dan merasa tidak dapat mempresentasikan ide dan pikiran saya dengan baik kepada pewawancara.Namun,Dewi meyakini bahwa karena kebaikan Tuhan dan doa almh. Ibundanya, tanggal 8 Juni 2023, pukul 00.19, Dewi mendapati informasi bahwa dirinya dinyatakan lulus sebagai salah satu calon penerima beasiswa LPDP jenjang Master dengan program studi Marketing Communication di Melbourne University sebagai kampus pilihan studinya.

Baca Juga: Tompo Bulu di Sulawesi Selatan Dipenuhi Pesona Alam Indah, Desa Wisata yang Dicari di Masa Depan

Dewi menuturkan bahwa dalam proses dan tahapan melamar beasiswa LPDP  ini dirinya belajar banyak hal. Pertama, bahwa melalui proses ini Dewi belajar untuk mengenal dirinya dengan lebih baik, menerima segala kekurangan dan kelebihan yang ada dalam dirinya dan belajar untuk memberikan usaha  terbaik pada apa yang dicita-citakan. Kedua, meskipun senang mengetahui hal ini, jauh di lubuk hati dirinya merasa sedih karena tidak bisa membagikan kebahagiaan yang dialaminya ini secara langsung dengan ibundanya. Akan tetapi,Dewi percaya bahwa pencapaian yang dia alami ini bukan semata-mata karena usaha saya sendiri tetapi karena pertolongan Tuhan Yesus dan doa dari kedua orang tuanya yang sudah meninggal yang memampukan dirinya bertahan dan berhasil melalui semua tahapan seleksi ini.

Setelah ini, perjalanan Dewi tentu masih sangat panjang.Berbagai tantangan dan ujian pasti harus dia  hadapi di masa depan.Akan tetapi, pencapaian yang telah didapatkan ini membuat dirinya ingin menjadi inspirasi bagi lain orang khususnya untuk anak-anak muda di daerah Manggarai dan NTT secara umum yang memiliki mimpi tapi mengalami keterbatasan fiannsial untuk meraihnya.Semoga pengalaman Dewi ini  menjadi trigger agar semakin banyak anak-anak muda khsususnya anak perempuan yang berani bermimpi dan berani untuk mengejar mimpi mereka, khususnya dalam bidang pendidikan. Karena sejatinya,“ Jika apa yang kamu impikan membuatmu gugup dan takut, maka mimpimu pasti sepadan.Jadi mengapa kamu menyimpan mimpimu hanya untuk tidur, jika ternyata kamu bisa menjalaninya?”

Baca Juga: Tebu jadi Bensin dalam Tahap Uji Coba Pasar, Transisi dari BBM ke Bioenergi dan Perkuat Ketahanan Energi

Kontribusi dan Harapan Kepada Generasi Muda

Pasca studi master kelak, Dewi akan kembali ke Labuan Bajo  dan ingin berkontribusi untuk mendukung pengembangan pelaku UMKM di Labuan Bajo supaya lebih berdaya khususnya dalam memasarkan produk mereka secara digital. Selain itu, Dewi juga ingin mengedukasi dan mentransfer ilmu dan exposure yang didapatkan selama S2 untuk mendukung anak-anak muda di Labuan Bajo dan di NTT untuk memanfaatkan platform-platform digital sebagai media pengembangan usaha atau bisnis mereka. Selain itu, Dewi juga ingin sekali berkontribusi sebagai akademisi di NTT secara umum dan Labuan Bajo secara khusus untuk ambil bagian dalam pengembangan pariwsata dan pemberdayaan anak-anak muda baik dalam sectordigital marketing maupun fasilitasi pendidikan melalui berbagai program beasiswa yang disediakan oleh berbagai pihak termasuk beasiswa LPDP.

Baca Juga: Bioenergi dengan Produk Bioetanol untuk Kendaraan Bermotor di Juli 2023, Berikut Sumber Bahan Bakar Alternatif

Akhirnya, kepada generasi muda di NTT dan Manggarai secara khusus Dewi berharap agar jangan pernah takut untuk bermimpi.Kalau kamu punya mimpi, yakini mimpi itu dan kerjakan, Jangan biarkan mimpi itu hanya berputar dalam kepala.Ada banyak cara supaya kita bisa menggapai mimpi.Salah satunya melalui Beasiswa LPDP.Tidak perlu takut          untuk memulai dan tidak perlu takut rasa sendiri.Ada banyak orang di luar sana, termasuk Dewi yang siap membantu dan mendukung teman-teman semua untuk sukses meraih mimpi dengan beasiswa LPDP. Bahwa sampai dengan saat ini, hamper seluruh daerah atau kabupaten kita di NTT masuk dalam kategori daerah afirmasi yang menjadi salah fokus utama beasiswa LDP.Jadi jangan sia-siakan kesempatan yang ada***

Baca Juga: Pengguna Internet di Indonesia 212,9 Juta dengan Tingkat Penetrasi 77,0 Persen dan Nilai Ekonomi 77 M Dolar

Baca Juga: Daftar Desa-Desa Wisata di Sulawesi Selatan yang Dapat Penghargaan dari Menparekraf, Tembus 75 Besar ADWI 2023

Halaman:

Tags

Terkini

Komodo: Antara Konservasi dan Ekonomi

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 07:58 WIB

Pornografi dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Jumat, 24 November 2023 | 22:43 WIB

Ketika Perempuan Enggan Terjun dalam Politik

Selasa, 6 Juni 2023 | 08:04 WIB

Sistem Proporsional Tertutup Ibarat Pasar Gelap

Minggu, 4 Juni 2023 | 19:12 WIB

Opini: Cegah Politik Uang

Sabtu, 3 Juni 2023 | 17:52 WIB

Patronasi Sepak Bola di Kabupaten Ngada NTT

Selasa, 31 Januari 2023 | 04:00 WIB

Beasiswa LPDP dan Ikhtiar Membangun SDM Lokal NTT

Senin, 5 Desember 2022 | 14:43 WIB

Qui Scribit, Bis Legit

Kamis, 22 September 2022 | 17:22 WIB