KLIKLABUANBAJO.ID | Keunikan dan keindahan di Pulau Bali seperti tak pernah habis, ternyata di sana juga terdapat kebun raya terluas di Indonesia yang berisi aneka koleksi tumbuhan langka dan endemik.
Kebun raya tersebut merupakan salah satu obyek wisata yang menarik bagi para wisatawan saat berkunjung ke Bali.
Nama objek wisata itu adalah Kebun Raya Eka Karya atau dikenal sebagai Kebun Raya Bali yang dikelola oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.
Baca Juga: Perwakilan Travel Agent Singapura Puji Kuliner NTB saat Momen Famtrip ke Nusa Tenggara Barat
Inilah kebun raya pertama yang didirikan oleh putra bangsa Indonesia, yakni Kusnoto Setyodiwiryo, selaku Direktur Lembaga Pusat Penyelidikan Alam, bersama I Made Taman, Kepala Lembaga Pelestarian dan Pengawetan Alam. Didirikan pada 15 Juli 1959, awalnya Kebun Raya Eka Karya luasnya hanya mencapai 50 hektare, namun berkembang menjadi 157,5 ha sejak awal abad 21 dan membuatnya sebagai kebun raya terluas di tanah air.
Dilansir dari Indonesia.go.id, sejak awal pendiriannya, Kebun Raya Eka Karya difungsikan sebagai pusat konservasi ex-situ untuk tumbuhan pegunungan tropika khas Indonesia timur khususnya tumbuhan berdaun jarum atau Gymnospermae. Koleksi awal banyak didatangkan dari Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat seperti Araucaria bidwillii, Cupresus sempervirens dan Pinus masoniana.
Baca Juga: Daftar Stadion Terbaik Indonesia Persiapan Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023
Jenis lainnya yang merupakan tumbuhan asli daerah Bedugul, antara lain, Podocarpus imbricatus dan Casuarina junghuhniana. Kebun Raya Eka Karya juga mengoleksi beberapa jenis tanaman seperti anggrek, tumbuhan paku, begonia, kaktus, dan tanaman yang dipakai untuk upacara adat Hindu Bali.
Seperti dikutip dari website Kebun Raya Bali, koleksi tumbuhan tertua di kebun raya ini berasal dari genus Ficus dan telah berumur lebih dari 100 tahun dan bisa dijumpai di Hutan Rasamala, salah satu kawasan tematik Kebun Raya Bali. Kawasan tematik itu di antaranya Taman Usada seluas 1.600 meter persegi dan berisi sekitar 300 jenis tumbuhan obat dari berbagai kabupaten di Pulau Dewata.
Baca Juga: Ada Satu Kota Kecil di Papua yang Sejak 2006 Akrab dengan Kendaraan Listrik, Bahkan Dipakai untuk Ojek
Berikutnya ada Taman Surya Nirwana di sisi timur Kebun Raya Bali dengan panorama Danau Beratan dan Bukit Pengelengan dan berkonsep amphitheatre, biasanya dipakai untuk tempat pertunjukan atau panggung terbuka. Ada pula Taman Rhododendron, namanya diambil dari sejenis bunga eksotis, berbau harum dan warnanya cerah. Koleksinya sebanyak 20 jenis dan 155 spesimen yang berasal dari Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua, sekitar Bali meski ada juga hasil persilangan dari Taiwan, Jerman, Amerika Serikat, dan Jepang.
Tanaman paku ikut pula dibuatkan kawasan khusus diberi nama Taman Cyathea di atas lahan 2 ha, paling luas di antara kawasan tematik lainnya. Ada lebih dari 80 jenis Cyathea termasuk paku pohon Cyathea contaminans dan Cyathea latebrosa di samping paku kidang (Dicksonia blumei) yang berasal dari Bukit Pohen, Tabanan.
Baca Juga: Catat, Berikut ini Komponen Penting dalam Pengembangan Destinasi
Taman Bambu berisi 58 jenis bambu lokal Indonesia dan enam bambu endemik Bali turut mewarnai Kebun Raya Bali bersama Taman Teratai yang berisi kolam enam tingkat. Taman Panca Yadnya berisi 580 tanaman dari 42 suku, 81 marga, dan 130 jenis tumbuhan. Jenis tanaman yang menjadi koleksinya seperti pohon dadap, sirih, pisang, dan paku sayur.
Sementara itu, kaktus dan begonia dibuatkan sebuah tempat khusus bertema rumah kaca. Dalam rumah kaca seluas 500 m2, Kebun Raya Bali memelihara 68 jenis kaktus (Cactaceae). Kaktus adalah tanaman yang biasa tumbuh di daerah gurun yang panas. Dengan daun yang telah termodifikasi menjadi duri kaktus dapat hidup di daerah yang kering.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Terjaga, Berikut Penjelasannya
Namun kaktus ternyata juga mampu tumbuh dan berkembang di daerah dataran tinggi berhawa dingin seperti Kebun Raya Bali. Beberapa jenis di antaranya bahkan ada yang tingginya lebih dari 5 meter. Koleksi kaktus di rumah kaca spesial ini juga berasal dari Meksiko, Jerman, dan Argentina. Misalnya Echinocactus grusonii, Cephalocereus senilis, Mammillaria durispina, Espostoa lanata, Opuntia sp, dan Cleistocactus micropetalum.
Rumah kaca khusus begonia banyak didominasi jenis Begonia rex yang memiliki variasi daun berwarna indah seperti perak, hijau, merah, atau variasi dari corak tadi. Ada sekitar 213 jenis begonia tumbuh di Indonesia dari sekitar 1.700 jenis di dunia. Selain begonia yang tumbuh di alam, koleksi Kebun Raya Bali juga terdiri atas begonia hibrida bernama Begonia tuti siregar dan beberapa lainnya. Tercatat ada lebih dari 920 spesimen dari 94 jenis koleksi tanaman ini telah berkembang di dalam rumah kaca khusus begonia Kebun Raya Bali.
Baca Juga: Mengenal Maratua, Salah Satu Pulau Terluar Indonesia
Kebun Raya Bali ikut dilengkapi enam patung besar di Ramayana Boulevard yang berlatar belakang Bukit Pengelengan dan menjadi salah satu lokasi favorit pengunjung untuk berfoto. Kebun raya ini buka setiap hari dan waktu kunjungannya Senin sampai Jumat pukul 8.00 WITA dan tutup 16.00 WITA. Sedangkan di akhir pekan serta libur nasional beroperasi sejak pukul 8.00 WITA dan tutup 17.00 WITA dengan membayar tiket masuk Rp30.000 per orang seperti dikutip dari website www.tiketkebunraya.id.
Baca Juga: Pemerintah Menargetkan Pembangunan 61 Bendungan di Berbagai Wilayah Indonesia, Berikut ini Penjelasannya
Setiap tahunnya Kebun Raya Bali dikunjungi oleh sekitar 700 ribu orang. Untuk menuju Kebun Raya Bali dapat ditempuh melalui perjalanan darat selama 1,5 jam dari ibu kota Denpasar, atau jika dari Singaraja maka dapat dijangkau dalam waktu sekitar 45 menit. Disarankan membawa atau menyewa motor, mobil, atau bus bagi rombongan karena tidak tersedia angkutan umum yang melewati Kebun Raya Bali.
Jangan lupa untuk singgah ke salah satu objek wisata pelengkap pesona Bedugul ini ya kalau sedang mengunjungi Pulau Dewata. Selamat berlibur! ***
Baca Juga: Ubud sebagai Destinasi Gastronomi Sudah Berjalan Sejak 2018, Tahun 2023 ini Tahap Ketiga
Baca Juga: Kabupaten Karawang Resmi Menjadi Bagian dari Jejaring Kabupaten Kreatif di Indonesia
Baca Juga: Identifikasi Potensi Ekonomi Kreatif di Kabupaten Karawang Jawa Barat
Baca Juga: Festival Wolobobo Menjadi Penghubung Pariwisata Ngada dengan Dunia, Kopi Bisa jadi Andalan
Baca Juga: Era Digitalisasi Konstruksi, Berikut ini Daftar 6 Program Transformasi Digital yang Telah Dijalankan
Artikel Terkait
Indah Panorama Padi Sawah Kawasan Persawahan Iteng Manggarai Flores NTT Sebelum Panen
Kuliner Top di Daerah ini, Mulai dari Daging Kerbau hingga Sate yang Direndam Rempah-rempah
Daftar Kuliner Istimewa di Jalur Selatan Jawa Barat, Nikmatnya Bikin Tambah
Ada Suara Gong di Dalam Gua, Tempat ini Menjadi Tujuan Wisata Favorit Keluarga
Nama-nama Obyek Wisata Favorit di Jawa Timur, Ada Kampung Warna-warni
Destinasi Wisata Gua Rangko Labuan Bajo NTT, Gua Eksotis dengan Pesona Kolam Biru
Kampung Pata Congkar, Pemukiman Unik di Atas Bukit Batu di Manggarai Timur NTT
Niang Pongkor, Jejak Kampung Tua yang Masih Lestari di Manggarai NTT
Sisi Lain Kampung Pata di Congkar Manggarai Timur, Kental Tradisi Budaya dan Pusat Penghasil Komodi Kopi
Indonesia Siap Gaet Wisman Melalui Arabian Travel Market Dubai
Danau Teratai Terbesar Dunia di Flores NTT, Spot Wisata Alam di Sekitar Kampung Pata Manggarai Timur
Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun 2023 Diproyeksikan Turun Jadi 2,7 Persen
Nikmatnya Sensasi Segar Menikmati Kolam Pemandian Cunca Plias Labuan Bajo NTT
Masyarakat Peduli Satwa Langka di Nanga Bere Lembor Selatan Selamatkan 121 Telur Penyu
Pewarna Alam di Ruang Festival Budaya, Rumah BUMN Tampil Mempesona
Wisatawan Terpukau Menyaksikan Danding Manggarai Timur di GBC Labuan Bajo
Ada Tiga Obyek Wisata Paling Laris di Labuan Bajo selama KTT ke-42 ASEAN
Pantai Pasir Putih Klumpang di Labuan Bajo NTT Tinggal Kenangan, Akses Publik ke Pantai Telah Ditutup
Setelah KTT Ada Penerbangan Labuan Bajo ke Luar Negeri, ini Negara Paling Berpeluang
Panorama Lembah dari Tepian Kolam di Atas Awan Desa Wae Lolos Labuan Bajo NTT
Air Terjun Cunca Plias, Spot Wisata Buruan Para Gadis Muda Labuan Bajo NTT
Setelah KTT ke-42 ASEAN, Lebih dari 10 Hotel Baru Standar Internasional Bangun di Labuan Bajo
Kolam di Atas Awan, Spot Foto Favorit Paling Diburu Para Gadis Muda Labuan Bajo NTT
Pencinta Kopi Harus Tahu Ada 2 Jenis Kopi Pamungkas Asli Flores, Turut Disajikan untuk Tamu Negara saat KTT
Keindahan Desa Wisata Labuhan Lombok di NTB, Menikmati Bukit Kayangan dan Pemandangan Selat Sumbawa
Gokil, 17 Pulau Ada dalam Satu Kecamatan Terdapat juga Kumpulan Telur Kelinci Laut di Nusa Bunga NTT
Surya di Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan
Pesawat Komersil dari 4 Negara Lirik Peluang Penerbangan ke Labuan Bajo, Berikut ini Daftar Negaranya
Ternyata Ada Tren Baru di Sektor Pariwisata Kita Pasca Pandemi yang Mengarah ke NEWA, Berikut Penjelasannya
Wah... Setiap Hari 1.278 Orang Tiba di Labuan Bajo
Bagi yang Butuh Modal, Ada Dana Kredit Usaha Rakyat Rp415 Triliun Siap Dikucurkan
Lebih dari Seribu Wisatawan ke Danau ini per Bulan, Ada Pulau Kecil di Tepiannya
Raup Miliar Rupiah dari Unggahan Konten Musik ke Medsos hingga Miliki Penggemar Lintas Negara
Fantastis, Harga Kerbau di Daerah ini Rp50 Juta sampai Rp1 Miliar