KLIKLABUANBAJO.ID | Di Nusa Bunga, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), ada satu kecamatan yang memiliki wilayah hingga 17 pulau.
Nama kecamatan itu juga cukup mendunia karena potensi wisata alamnya yang sangat indah.
Tak hanya indah, terdapat juga kumpulan telur kelinci laut yang menyatu dan terikat lendir membentuk rumbaian merah menyala. Keberadaanya bertahan selama sekitar 5 hari dan berada pada kedalaman 3 hingga 10 meter.
Baca Juga: Jumat Malam di Kampung Ndalir Flores NTT, Memori Indah Diukir oleh SMAN 5
17 pulau di kecamatan itu sudah sejak lama menjadi salah satu destinasi yang populer di NTT dan kini semakin banyak dikunjungi wisatawan, domestik maupun mancanegara.
Kawasan itu juga telah menjadi Taman Wisata Alam Laut (TWAL).
17 pulau yang berada di utara Pulau Flores itu menawarkan wisata bahari yang memanjakan mata dengan gugusan pulau-pulau kecil dan pantai berpasir putih.
Baca Juga: Tabrak Lari di Ketang Manggarai NTT, Keluarga Korban Berharap Pelaku Segera Ditangkap
Air laut yang berwarna biru toska berpadu dengan putihnya pasir pantai, serta hamparan mangrove saling berkaitan sehingga mendukung kehidupan terutama alam bawah lautnya dengan kumpulan terumbu karang nan indah.
Kekayaan sumberdaya perairan TWAL 17 Pulau didukung ekosistem terumbu karang yang spektakuler. Sebanyak 183 jenis karang dari 16 famili, antara lain Acroporidae (57 spesies), Faviidae (36 spesies), Fungiidae (19 spesies), Agariciidae (11 spesies), dan Poritidae (10 spesies) menyusun ekosistem tersebut. Dari sensus, diketahui terdapat 306 spesies ikan karang yang termasuk ke dalam 199 genera dan 39 famili.
Baca Juga: Bila Ingin Dapat Beasiswa Tahun 2023 ini, Berikut Persyaratan Umum BPI yang Perlu Diketahui
Destinasi 17 pulau itu terdapat di Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Destinasi yang berada di Pulau Flores atau Nusa Bunga itu semakin diminati oleh wisatawan.
Dilansir dari bbksdantt.menlhk.go.id, disampaikan bahwa eksotis, kata yang mewakili Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Tujuh Belas Pulau di Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada.
Baca Juga: Jangan Lupa 7 Program Beasiswa BPI, Ada Guru dan Dosen serta untuk Perguruan Tinggi Vokasi
Berada di pantai utara Pulau Flores, TWAL 17 Pulau menawarkan wisata bahari yang memanjakan mata dengan gugusan pulau-pulau kecil dan pantai berpasir putih.
Tidak hanya wisata bahari, TWAL 17 Pulau juga menjadi salah satu habitat alami sang naga biawak komodo atau masyarakat setempat menyebutnya “mbou” (Varanus komodensis).
Vegetasi mangrove dapat ditemui hampir di seluruh pesisir pantai yang menjadi habitat bagi kelelawar, utamanya di Pulau Ontoloe.
Baca Juga: Selamat Datang di Indonesia Lionel Messi dan Kawan-kawan Pemain Timnas Argentina
Sebagai bagian dari segitiga karang dunia, TWA 17 Pulau adalah destinasi yang tidak dapat dilewatkan. Air laut yang berwarna biru toska berpadu dengan putihnya pasir pantai, serta hamparan mangrove saling berkaitan sehingga mendukung kehidupan terutama alam bawah lautnya dengan kumpulan terumbu karang nan indah.
Kawasan perairan TWAL 17 Pulau memiliki ikon “mawar laut”, kumpulan telur kelinci laut (Hexabranchus sanguineus) yang menyatu dan terikat lendir membentuk rumbaian merah menyala.
Ekosistem TWAL 17 Pulau terdiri atas hutan tropika kering, savana, mangrove, padang lamun, dan terumbu karang.
Baca Juga: Jangan Lupa Masih Ada Waktu Pendaftaran Beasiswa BPI sampai Juni 2023
Beberapa jenis yang dijumpai antara lain Ketapang (Terminalia catappa), Waru (Hibiscus iliacius), Kemiri (Aleurites molucana), Pandan (Pandanus tectorius), Jati (Tectona grandis), Kepuh (Sterculia foetida), Kesambi (Schleichera oleosa), Cendana (Santalum album), Kayu Manis (Mangivera indica), Asam (Tamarindus indica), Sengon Laut (Albizia sp), Johar (Cassia siamea), Nyamplung (Calophyllum inophylum), dan Ampupu (Eucalyptus urophylla).
Sebanyak 17 jenis dari 10 famili dan 3 jenis asosiasi (vegetasi pantai) menyusun ekosistem hutan mangrove pada pesisir pantai pulau-pulau dengan dominansi Rhizophora sp, Bruguiera gymnoriza, dan Sonneratia sp.
Baca Juga: Bangun IKN, Bandara Balikpapan Direvitalisasi
Vegetasi mangrove yang relatif masih utuh ini berperan penting dalam mendukung kondisi bio-fisik TWAL 17 Pulau dan sekitarnya.
Sebanyak 6 jenis lamun, sebagai satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang hidup pada perairan asin, terdapat pula di TWAL 17 Pulau.
Keenam jenis tersebut adalah Thalasia hemprichi, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Cymodocea serrulata, Cymodocea rotundata, dan Halodule uninervis. Keberadaannya penting sebagai penyuplai pakan duyung (Dugong dugon).
Baca Juga: Berantas Aksi Premanisme, Polres Mabar Gelar Operasi Bina Kusuma Turangga 2023
Di TWAL 17 Pulau kekayaan sumberdaya alam hayatinya serta panorama dan fenomena alam baik daratan maupun perairan berpadu dengan apiknya yang sesuai untuk rekreasi dan wisata alam.
Kegiatan wisata alam yang bisa dilakukan di kawasan ini meliputi lintas alam, memotret, berkemah, menikmati panorama alam, mengamati kehidupan satwa liar, dan wisata bahari (berenang, snorkeling, dan menyelam).
Penikmat olahraga bahari perlu membawa piranti petualangan, terutama untuk snorkeling dan menyelam.
Baca Juga: Pulau Sumba NTT Semakin Populer, Ternyata Ada 6 Amfibi di Sana
Snorkeling dan diving sites yang direkomendasikan berada pada area Pulau Bakau, Pulau Rutong, Pulau Tiga, dan Pulau Tembang. Pengunjung yang enggan basah dapat menikmati panorama bawah laut melalui lantai fibre glass yang terpasang pada beberapa kapal/speedboat masyarakat.
Biawak Mbou yang terdapat di Pulau Ontoloe dapat terlihat pada waktu-waktu tertentu dari atas kapal, terutama di daerah Torong Padang. Belum lagi melihat aksi terbang ribuan kelelawar dari rimbunnya hutan mangrove adalah suatu pengalaman yang tidak terlupakan.
Baca Juga: Program Penggunaan Sosial Media untuk Perdamaian, Berikut ini Penjelasannya
Adapun trekking/lintas alam dapat dilakukan di Pulau Rutong, termasuk untuk mengabadikan keindahan sunset dan sunrise.
Tidak berlebihan wisata alam TWAL 17 Pulau ini merupakan paket wisata komplit. Dari terbitnya matahari sampai terbenam di ufuk barat, diiringi kepakan sayap kelelawar, TWAL 17 Pulau layak menjadi destinasi wisata alam unggulan nasional, bahkan internasional. ***
Baca Juga: Mendagri Ingatkan Pemda Waspadai Hal ini, Hati-hati dan Sigap Menyiapkan Strategi
Baca Juga: Primata Terkecil Dunia ada di Indonesia, Ukurannya Tak Lebih dari Genggaman Tangan Orang Dewasa
Artikel Terkait
Ini Kota Baru di NTT Dekat Labuan Bajo yang jadi Pusat Perhatian Banyak Orang
Pesona Pantai Iteng, Wisata Pantai Selatan Manggarai NTT
Indah Panorama Padi Sawah Kawasan Persawahan Iteng Manggarai Flores NTT Sebelum Panen
Kuliner Top di Daerah ini, Mulai dari Daging Kerbau hingga Sate yang Direndam Rempah-rempah
Daftar Kuliner Istimewa di Jalur Selatan Jawa Barat, Nikmatnya Bikin Tambah
Ada Suara Gong di Dalam Gua, Tempat ini Menjadi Tujuan Wisata Favorit Keluarga
Nama-nama Obyek Wisata Favorit di Jawa Timur, Ada Kampung Warna-warni
Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo NTT Dipamerkan Pada Bursa Pariwisata Internasional di Hanoi Vietnam
Pesona Gua Alam Batu Cermin, Spot Wisata Paling Unik di Labuan Bajo NTT
Destinasi Wisata Gua Rangko Labuan Bajo NTT, Gua Eksotis dengan Pesona Kolam Biru
Kampung Pata Congkar, Pemukiman Unik di Atas Bukit Batu di Manggarai Timur NTT
Niang Pongkor, Jejak Kampung Tua yang Masih Lestari di Manggarai NTT
Sisi Lain Kampung Pata di Congkar Manggarai Timur, Kental Tradisi Budaya dan Pusat Penghasil Komodi Kopi
Indonesia Siap Gaet Wisman Melalui Arabian Travel Market Dubai
Danau Teratai Terbesar Dunia di Flores NTT, Spot Wisata Alam di Sekitar Kampung Pata Manggarai Timur
Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 Momentum Perluas Penggunaan Mata Uang Lokal
Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun 2023 Diproyeksikan Turun Jadi 2,7 Persen
Nikmatnya Sensasi Segar Menikmati Kolam Pemandian Cunca Plias Labuan Bajo NTT
12 Ribu Paket Katering Makanan Laku Tiap Hari di Labuan Bajo
Danding dari Manggarai Timur Sukses Pentas di Side Event ASEAN Summit Labuan Bajo
Momen KTT ASEAN 2023, Menteri BUMN Perkenalkan UMKM Indonesia ke Dunia Internasional
Masyarakat Peduli Satwa Langka di Nanga Bere Lembor Selatan Selamatkan 121 Telur Penyu
Pewarna Alam di Ruang Festival Budaya, Rumah BUMN Tampil Mempesona
Wisatawan Terpukau Menyaksikan Danding Manggarai Timur di GBC Labuan Bajo
Ada Tiga Obyek Wisata Paling Laris di Labuan Bajo selama KTT ke-42 ASEAN
Pantai Pasir Putih Klumpang di Labuan Bajo NTT Tinggal Kenangan, Akses Publik ke Pantai Telah Ditutup
Setelah KTT Ada Penerbangan Labuan Bajo ke Luar Negeri, ini Negara Paling Berpeluang
Panorama Lembah dari Tepian Kolam di Atas Awan Desa Wae Lolos Labuan Bajo NTT
Air Terjun Cunca Plias, Spot Wisata Buruan Para Gadis Muda Labuan Bajo NTT
Kesaksian Gadis Muda Labuan Bajo NTT Pulang dari Cunca Plias Wae Lolos
Setelah KTT ke-42 ASEAN, Lebih dari 10 Hotel Baru Standar Internasional Bangun di Labuan Bajo
Terbukti saat Momen KTT ASEAN, ini Obyek Wisata Paling Favorit di Labuan Bajo
Kolam di Atas Awan, Spot Foto Favorit Paling Diburu Para Gadis Muda Labuan Bajo NTT
Konferensi Internasional Media Asia Pasifik di Bali Dihadiri 300 Peserta
Ingin Punya Sepeda Motor Listrik Bersubsidi? Berikut ini Persyaratannya
Nada Gugatan terhadap Eksistensi Media Jelang Pemilu 2024