KLIKLABUANBAJO.ID | Bila kamu seorang pencinta kopi, sebaiknya kamu harus tahu ada 2 jenis kopi pamungkas asli Flores, NTT.
Selama berlangsungnya KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Kopi Flores telah menjadi sajian yang diperkenalkan kepada tamu-tamu mancanegara yang hadir khusus dalam pertemuan kepala negara kawasan Asia Tenggara.
Bahkan, di spot wisata, seperti di Gua Batu Cermin, Lapangan Waekesambi, dan Waterfront, para tamu dari mancanegara itu terlihat menikmati Kopi Flores di sejumlah lapak UMKM.
Baca Juga: Dokter Cantik Asal Jawa Barat Ini Terpilih Jadi Putri Indonesia 2023
Berbicara soal kopi, menurut data Kementerian Pertanian (Kementan), terdapat 35 jenis kopi berdasarkan indikasi geografis (IG) yang dimiliki Indonesia, yakni kopi dengan cita rasa khusus yang hanya bisa diproduksi di daerah penghasil kopi tersebut.
Pembagiannya sebagai berikut, yakni terdiri dari 18 IG kopi arabika, 15 IG kopi robusta, dan 2 IG kopi liberika. Petani kopi Indonesia kini lebih cakap dalam menjual kopinya di pasar global, termasuk kemasannya.
Baca Juga: Nada Gugatan terhadap Eksistensi Media Jelang Pemilu 2024
Kopi Indonesia kini memiliki khasanah kekayaan kopi yang luar biasa, dari Aceh, di ujung barat, hingga kopi gunung puncak jaya atau kopi wamena di Papua.
Demikian pula di Nusa Tenggara Timur (NTT). Provinsi itu memiliki Kopi Flores. Sama dengan Kopi Gayo atau Toraja, kopi asal Flores juga sudah di kenal di mancanegara. Kopi Flores memiliki ciri khas, yakni dari sisi rasa dan aromanya yang cukup unik.
Baca Juga: Ingin Punya Sepeda Motor Listrik Bersubsidi? Berikut ini Persyaratannya
Secara umum, jika dilihat dari flavour wheel, rasa Kopi Flores mempunyai rasa aroma bunga, karamel, kacang-kacangan, dan bahkan rasa tembakau.
Dilansir dari Indonesia.go.id, dengan kondisi cuaca dan lingkungannya yang unik, tidak mengherankan jika Flores memiliki dua jenis kopi pamungkas dengan rasa tidak kalah dengan jenis kopi lainnya.
Keduanya adalah Kopi Manggarai dan Kopi Bajawa.
Baca Juga: Konferensi Internasional Media Asia Pasifik di Bali Dihadiri 300 Peserta
Selama berlangsungnya KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Kopi Flores telah menjadi sajian yang diperkenalkan kepada tamu-tamu mancanegara yang hadir khusus pada pertemuan kepala negara kawasan Asia Tenggara.
"Belasan tamu dari luar negeri, sangat menikmati cita rasa Kopi Flores di jejeran lapak UMKM pada Gua Batu Cermin," ujar Kepala Sub Divisi UMKM dan Festival Desa Binaan Bank NTT Reinhard Djo, Rabu (10/5/2023), seperti dikutip dari portal berita InfoPublik.
Baca Juga: Kolam di Atas Awan, Spot Foto Favorit Paling Diburu Para Gadis Muda Labuan Bajo NTT
Menurut Reinhard, para tamu tersebut terpikat aroma dan juga cita rasa kopi yang sangat kuat dari Kopi Manggarai yang disuguhkan. Memang, kopi asli NTT itu menjadi salah satu sajian ke tamu KTT ASEAN, baik kegiatan side event maupun main event.
Sebagai informasi, kopi NTT kebanyakan berasal dari beberapa wilayah NTT yang berada di daratan Flores, Sumba, Timor, Alor, dan lainnya.
Tercatat kurang lebih dari 13 kabupaten di NTT merupakan daerah penghasil kopi.
Baca Juga: KPU Manggarai Barat Distribusikan DPSHP kepada PPS se-Kecamatan Mbeliling
Menurut Ketua Dekopi (Dewan Kopi Indonesia) NTT Bony Romas, beberapa varian kopi NTT yang cukup terkenal dan tua adalah Kopi Arabica Bajawa, Arabika Manggarai, Robusta Manggarai, Yellow Caturra Manggarai, Red Bourbon Manggarai, dan Juria Manggarai.
“Yellow Catura Bajawa banyak diminati oleh para penikmat kopi baik lokal maupun internasional karena diyakini kopi yang sering disebut Kopi Colombia ini, satu yang terbaik adalah yang berasal dari Bajawa, Kabupaten Ngada,” ujarnya.
Baca Juga: Terbukti saat Momen KTT ASEAN, ini Obyek Wisata Paling Favorit di Labuan Bajo
Tak dipungkiri, dari sekian varian kopi asal Flores, ada dua jenis kopi asal pulau itu yang terkenal, yakni Kopi Flores Manggarai dan Kopi Flores Bajawa.
Kopi Flores Manggarai berasal dari daerah yang bernama Manggarai. Dari zaman kolonial, daerah ini sudah terkenal sebagai produsen kopi. Pada zaman kolonialis, Kopi Flores Manggarai dinilai jadi salah satu komoditi terbaik dari Indonesia.
Baca Juga: Setelah KTT ke-42 ASEAN, Lebih dari 10 Hotel Baru Standar Internasional Bangun di Labuan Bajo
Cita rasa unik dan karakter yang kuat dari Kopi Flores Manggarai ini berasal dari tempatnya tumbuh di ketinggian 1.100-1.300 mdpl. Kopi Flores Manggarai juga terbagi rata antara jenis Arabika dan Robusta.
Pada 2015, kopi itu dinobatkan jadi kopi terbaik di Indonesia.
Nah, bagaimana dengan Kopi Flores Bajawa? Kopi ini mempunyai karakteristik yang kuat. Jenis kopi yang satu ini memiliki kadar air hingga 13 persen. Kopi Flores Bajawa tumbuh di lereng gunung Inie Rie yang tumbuh di ketinggian 1.200-1.500 mdpl. Gunung Inie Rie termasuk gunung berapi yang masih aktif.
Baca Juga: Kesaksian Gadis Muda Labuan Bajo NTT Pulang dari Cunca Plias Wae Lolos
Oleh karena itu, tanah tempat deretan pohon kopi tersebut tumbuh dikenal sangat subur karena termasuk tanah vulkanik kualitas pertama. After taste Kopi Flores Bajawa ini adalah wangi kayu yang eksotis, serta tingkat keasamannya yang seimbang.***
Baca Juga: Air Terjun Cunca Plias, Spot Wisata Buruan Para Gadis Muda Labuan Bajo NTT
Baca Juga: Panorama Lembah dari Tepian Kolam di Atas Awan Desa Wae Lolos Labuan Bajo NTT
Baca Juga: Setelah KTT Ada Penerbangan Labuan Bajo ke Luar Negeri, ini Negara Paling Berpeluang
Artikel Terkait
Ada Komodo Merah Bulan Juni 2023 Mendatang, Kecepatannya 350 Km per Jam
Kabupaten Ngada NTT Beri Kontribusi Signifikan di Tingkat Nasional, Pertama di Indonesia
Ini yang Membuat Bambu NTT Sangat Diperhitungkan di Tingkat Nasional
Kuda Istimewa dari NTT, Populasinya Terus Bertahan
Budidaya Ikan Nila dengan Manfaatkan Pekarangan Rumah Penuhi Kebutuhan Konsumsi Ikan Keluarga
Varietas Padi Unggul Baru Tahan Hama, Bisa Ditanam di Sawah serta Lahan Tadah Hujan
Kampung Pata Congkar, Pemukiman Unik di Atas Bukit Batu di Manggarai Timur NTT
Niang Pongkor, Jejak Kampung Tua yang Masih Lestari di Manggarai NTT
Sisi Lain Kampung Pata di Congkar Manggarai Timur, Kental Tradisi Budaya dan Pusat Penghasil Komodi Kopi
Indonesia Siap Gaet Wisman Melalui Arabian Travel Market Dubai
Kerisauan Petani Manggarai Barat NTT Memasarkan Komoditi Fanili
Budidaya Nenas, Komoditi Andalan Masyarakat Petani Golo Damu Labuan Bajo NTT
Danau Teratai Terbesar Dunia di Flores NTT, Spot Wisata Alam di Sekitar Kampung Pata Manggarai Timur
Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun 2023 Diproyeksikan Turun Jadi 2,7 Persen
Nikmatnya Sensasi Segar Menikmati Kolam Pemandian Cunca Plias Labuan Bajo NTT
Labuan Bajo dari Persimpangan Jalan, Ada Rezeki yang Bersemi di Suasana ASEAN Summit
12 Ribu Paket Katering Makanan Laku Tiap Hari di Labuan Bajo
Presiden Joko Widodo Tegaskan Isu Perdagangan Orang Urgen dibahas pada KTT ASEAN 2024
Danding dari Manggarai Timur Sukses Pentas di Side Event ASEAN Summit Labuan Bajo
Presiden Joko Widodo Meninjau RSUD Komodo, Sudah Dilengkapi Peralatan untuk Kanker dan Jantung serta Stroke
Pertemuan Bilateral di Meruorah Labuan Bajo 2 Pemimpin Tingkatkan Kerja Sama Bidang Energi Baru Terbarukan
Momen KTT ASEAN 2023, Menteri BUMN Perkenalkan UMKM Indonesia ke Dunia Internasional
Puncak KTT ke-42 ASEAN diĀ Meruorah, Presiden Jokowi: Ke depan ASEAN Harus Makin Memperkuat Integrasi Ekonomi
Indonesia dan Vietnam Membuka Kesempatan Kerja Sama Ruang Digital dan Digitalisasi
ASEAN Sepakat Bangun Ekosistem Mobil Listrik dan jadi Bagian dari Rantai Pasok Dunia
Masyarakat Peduli Satwa Langka di Nanga Bere Lembor Selatan Selamatkan 121 Telur Penyu
Pewarna Alam di Ruang Festival Budaya, Rumah BUMN Tampil Mempesona
Wisatawan Terpukau Menyaksikan Danding Manggarai Timur di GBC Labuan Bajo
Ada Tiga Obyek Wisata Paling Laris di Labuan Bajo selama KTT ke-42 ASEAN
Pantai Pasir Putih Klumpang di Labuan Bajo NTT Tinggal Kenangan, Akses Publik ke Pantai Telah Ditutup
Setelah KTT Ada Penerbangan Labuan Bajo ke Luar Negeri, ini Negara Paling Berpeluang