KLIKLABUNBAJO.ID | Komodo Merah akan hadir pada Bulan Juni 2023 mendatang, memiliki kecepatan maksimal 350 km per jam, namun juga diklaim mampu melesat hingga 420 km per jam.
Komodo Merah ini akan berhenti di empat tempat dalam 68 kali perjalanannya setiap hari.
Kehadiran Komodo Merah menjadi era baru yang ditunggu-tunggu.
Baca Juga: Banjir Kikis Jalan Tani, Badan Jalan Berubah Jadi Drainase
Dilansir dari Indonesia.go.id, inilah produk yang ditunggu-tunggu, unit kereta cepat yang akan mengisi rute Jakarta menuju Bandung di mana peletakan batu pertama pembangunannya telah dilakukan pada 21 Januari 2016.
Kedatangan moda angkutan itu sekaligus menjadi penanda dimulainya era sangat modern dari sektor perkeretaapian di tanah air. Setelah sejarah panjang mencatat, alat transportasi berbasis rel itu pertama kali dibawa kolonial ke Nusantara 155 tahun silam.
Baca Juga: Dapatkan Obat Herbal Sarang Semut di Spot Wisata Sano Asmara Lerem Labuan Bajo NTT
Ada dua set kereta cepat (high speed railways), terdiri dari EMU untuk kereta penumpang dan satu unit lainnya berupa comprehensive inspection train (CIT) atau kereta inspeksi. Unit kereta cepat ini datang setelah melewati perjalanan laut selama hampir tiga pekan dari Pelabuhan Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok, pada 5 Agustus 2022.
Kereta-kereta canggih dengan kode produksi KCIC400AF itu dibuat oleh CRCC Qingdao Sifang Co Ltd. Pabrik kereta yang sudah berdiri sejak 1900 itu mendapat pesanan 11 set EMU dari PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
Sebelum dikirim ke Indonesia, produk tadi sudah melewati static commisioning test dan dynamic test di pabriknya.
Baca Juga: Rintis Jualan di Spot Wisata Sano Asmara Lerem Cunca Lolos Labuan Bajo NTT
"Ini menjadi kabar baik untuk Indonesia dan menunjukkan kita bisa bersaing dengan negara-negara maju lainnya untuk sektor perkeretaapian ini," ujar Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartiko Wirdjoatmojo, saat menyaksikan kegiatan bersejarah di Tanjung Priok itu.
Kereta canggih ini untuk sementara dinamai Komodo Merah dan Juni 2023 nanti akan dioperasikan melayani rute Jakarta-Bandung sejauh 142,3 kilometer dalam 68 kali perjalanan setiap harinya. Sebanyak 80 km dari total jaraknya berupa jalur layang dengan 13 terowongan menembus perbukitan cadas.
Proyek tersebut berbiaya hingga Rp118,5 triliun. Komodo Merah sendiri siap melahap rute Jakarta-Bandung hanya dalam waktu 40 menit dengan kecepatan maksimal 350 km per jam. Kendati oleh pabriknya, jenis kereta tersebut diklaim mampu melesat hingga 420 km per jam.
Baca Juga: Keren, Ada yang Menarik di Jakarta Tanggal 18 Februari 2023
Artikel Terkait
Taman Wisata Alam Terluas di Tanah Air Ada di NTT, Terdapat Cermin Alam Raksasa yang Mengagumkan
Daftar Wisata Alam Pantai Pulau Flores NTT, dari Labuan Bajo sampai di Larantuka di Ujung Timur
Jalan-Jalan di Pantura Flores NTT Sambil Menikmati Panorama Matahari Terbenam di Permukaan Laut
Menikmati Pesona Pasir Putih Pantai Lato di Pantura Flotim Sambil Makan Kelapa Muda
Watu Krus di Bola Maumere, Jejak Kehadiran Bangsa Portugis di Pantai Selatan Sikka NTT
Hutan Bakau Peninggalan Baba Akong Jadi Destinasi Wisata Alam Buatan Pertama di Sikka
Ada Tikus Raksasa di Flores NTT, Panjangnya 1 Meter dan Berat 3 Kilogram
Jelang ASEAN Summit, Wela Bajo Hotel Menambah Kualitas Pelayanan dan Percantik Interior
Diduga Bukti Vaksin Palsu Dibeli Seharga Rp800 Ribu, Petugas Pelni Menemukan itu di Labuan Bajo
Menuju Lokasi ASEAN Summit di Labuan Bajo 2 Kontraktor Bangun Jalan 5 Segmen dan 4 Jembatan, ini Kata Menteri
Taman Nasional Kelimutu, Danau Cantik Tiga Warna Satu-satunya di Indonesia yang Ada di Pulau Flores NTT
Ricky Nelson Academy Bakal Menjadi Klub Dalam Naungan PSSI Kota Mojokerto
Daftar 5 Segmen Pembangunan Jalan ke Lokasi ASEAN Summit 2023 Labuan Bajo-Tana Mori
Peluang Beasiswa 2023 untuk S2 dan S3 di Dalam dan Luar Negeri, Ada 2 Tahapan Seleksi
Cerita Awal Mula di Balik Keberadaan Bunga Sakura NTT yang Kini Semakin Banyak dan Tumbuh Subur
Sungai Tanpa Jembatan, Tantangan Warga Sano Nggoang Manggarai Barat NTT Ketika Musim Hujan Tiba
Kisah Unik Rawat dan Tumbuhkan Minat Baca Anak di SMPN Satap 2 Mauponggo NTT
Kampung Copu, Kampung Cantik yang Belum Teraliri Listrik di Manggarai NTT
Bangunkan Semangat Petani Vanili, Kornelius Rahalaka Datangi Desa-desa di Manggarai Barat NTT
Jurnalis di Labuan Bajo NTT Ini Gendong Anak Ikut Diskusi Publik Tentang Isu Kekerasan Pada Perempuan dan Anak
Suara Perempuan dalam Balutan Mendung di Kota Super Premium