Kuda Istimewa dari NTT, Populasinya Terus Bertahan

- Senin, 27 Februari 2023 | 12:06 WIB
Waikelo Sawah di Sumba Barat Daya NTT. Kuda istimewa dari NTT, populasinya terus bertahan. (Foto: tangkapan layar YouTube Andy Travel Vlog)
Waikelo Sawah di Sumba Barat Daya NTT. Kuda istimewa dari NTT, populasinya terus bertahan. (Foto: tangkapan layar YouTube Andy Travel Vlog)

KLIKLABUNBAJO.ID | Ada kuda istimewa yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kini populasinya terus bertahan.

Kuda istimewa di NTT itu tidak berada di semua kabupaten/kota atau pulau tetapi hanya di tempat tertentu saja.

Kuda istimewa yang ada di NTT itu selain menjadi bagian dari ritual budaya, juga menjadi bagian dari geliat ekonomi rakyat.

Baca Juga: Ini yang Membuat Bambu NTT Sangat Diperhitungkan di Tingkat Nasional

Secara geneologis kuda istimewa di salah satu tempat di NTT itu disebut berasal dari ras kuda Mongol, yang datang ke Nusantara pada awal era penyebaran  Hindu. Kuda bukan hewan endemik Nusantara. Belum  ada dokumen kuat yang menyebut awal kedatangannya ke salah satu tempat di NTT itu.

Kemungkinan ketika Portugis datang ke pulau itu awal 1500-an untuk berdagang, kuda-kuda di sana sudah ada. Orang Portugis diduga membawa kuda Arab sebagai alat pembayaran untuk kayu-kayu cendana yang diborongnya. Persilangan kuda Arab dan kuda lokal itu agaknya yang menjadi tetua dari kuda di tempat itu.

Baca Juga: Kabupaten Ngada NTT Beri Kontribusi Signifikan di Tingkat Nasional, Pertama di Indonesia

Orang Belanda kemudian mendatangkan kuda-kuda jantan Australia untuk membuat kuda itu lebih kekar.

Dilansir dari Indonesia.go.id, kuda istimewa di NTT itu hidup di Pulau Sumba.

Tinggi kuda Sumba diukur dari punggung antara 110–130 cm, dengan berat rata-rata 210 kg. Lebih kecil dari kuda Arab yang tingginya 140--150 cm dengan berat di atas 300 kg. Sementara itu, kuda-kuda Eropa-Amerika tingginya 150--170 cm, dengan berat badan di atas 400 kg.

Baca Juga: NTT jadi Sentra Industri Bambu Nasional, Berikut ini Penjelasannya

Karena fisiknya yang kecil, sebagian tingginya di bawah 110 cm, kuda Sumba sering disebut sebagai kuda pony. Ciri khasnya adalah bentuk kepala yang besar, rata, kuping kecil, dan leher serta bahu yang kekar. Namun, kuda Sumba relatif lebih gagah dari kuda-kuda di Jawa yang hingga kini masih banyak digunakan untuk kuda delman atau kuda wisata.

Baca Juga: Jurnalis di Labuan Bajo NTT Ini Gendong Anak Ikut Diskusi Publik Tentang Isu Kekerasan Pada Perempuan dan Anak

Kuda Sumba kini terus berlari berpacu dengan zaman, ketika sebagian padang gembala digunakan untuk budi daya sapi potong dan kerbau. Mereka juga harus beradaptasi pada situasi baru setelah Presiden Jokowi menargetkan hadirnya 5.000 ha (50 km2) ladang-ladang di Sumba dijadikan food estate, dengan tanaman pagi, jagung atau sorgum.

Baca Juga: Berikut ini Salah Satu Kekuatan NTT di Sektor Industri Tingkat Nasional

Halaman:

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Indonesia.go id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kuda Istimewa dari NTT, Populasinya Terus Bertahan

Senin, 27 Februari 2023 | 12:06 WIB
X