Kuda Istimewa dari NTT, Populasinya Terus Bertahan

photo author
- Senin, 27 Februari 2023 | 12:06 WIB
Waikelo Sawah di Sumba Barat Daya NTT. Kuda istimewa dari NTT, populasinya terus bertahan. (Foto: tangkapan layar YouTube Andy Travel Vlog)
Waikelo Sawah di Sumba Barat Daya NTT. Kuda istimewa dari NTT, populasinya terus bertahan. (Foto: tangkapan layar YouTube Andy Travel Vlog)

Bukan hanya pacuan kuda, masyarakat Sumba punya tradisi spesial Festival Pasola yang digelar di musim panen. Dalam festival ini, ada dua grup penunggang kuda, biasanya berdasarkan kelompok desa atau kecamatan. Mereka bertarung bak pasukan kavaleri. Tombak tajam diganti batang kayu tumpul sepanjang 1,5 meter dengan diameter 3 cm. Kostum pasukan mirip dengan pakaian joki di area pacuan kuda, dan beberapa di antaranya mengenakan topi rumput di kepala.

Baca Juga: Bangunkan Semangat Petani Vanili, Kornelius Rahalaka Datangi Desa-desa di Manggarai Barat NTT

Luka lecet dan memar biasa dalam Pasola. Insiden terjatuh dari kuda bisa terjadi. Oleh karenanya, para peserta biasanya penunggang kuda yang terlatih.

Pacuan kuda dan Pasola itu hanya sebagian kecil dari kehidupan masyarakat Sumba, sebuah pulau  di ujung barat-selatan Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau seluas 10.700 km2 itu dihuni oleh 780 ribu penduduk, yang tersebar di empat kebupaten, yakni Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, dan Sumba Timur.

Baca Juga: Konten Perjudian Susup di 683 Situs Pemerintahan dan Lembaga Pendidikan

Populasi kuda di Sumba terus bertahan di tengah arus zaman. Seperti sapi, kerbau, babi, dan kambing, kuda Sumba laku dijual keluar pulau.

Di Sumba Barat ada 6.900 ekor kuda, dan di Kabupaten Sumba Timur yang padang kembaranya lebih luas dan lebih hijau hidup 37.000 ekor. Masih ada 15.000 ekor lainnya di Sumba Tengah dan Barat Daya.

Ribuan ekor sapi, kerbau, dan kuda setiap tahunnya dikapalkan keluar pulau untuk diperdagangkan. Begitu halnya dengan kambing dan babi.

Baca Juga: Pemerintah Bangun Nursery Kopi di Sentra Kopi Indonesia Termasuk NTT, Berikut Informasi Kopi Indonesia

Sumba  adalah tempat hewan ternak dibudidayakan. Untuk  sapi, kerbau, kambing, dan babi, ada banyak sentra produksinya, tapi untuk “komoditas kuda” Sumba ialah “agen tunggalnya”. Sekitar 6.000–7.000 ekor kuda Sumba dijual ke luar pulau. Ada yang diperdagangkan sebagai kuda wisata, kuda pacu, kuda delman, atau kuda indukan. Harganya sekitar Rp7 juta hingga Rp8 juta untuk kuda anakan, Rp20 juta untuk kuda dewasa, dan bisa berlipat kali untuk kuda juara.***

Baca Juga: Ada Komodo Merah Bulan Juni 2023 Mendatang, Kecepatannya 350 Km per Jam

Baca Juga: Dapatkan Obat Herbal Sarang Semut di Spot Wisata Sano Asmara Lerem Labuan Bajo NTT

Baca Juga: Destinasi Wisata Kekinian di Indonesia Semakin Populer, Cek Lokasinya Berikut ini

Baca Juga: Memburu Beasiswa LPDP 2023: Peluang dan Tantangan untuk Generasi Muda Kita

Baca Juga: KTT ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo, Berikut ini Penjelasan Pemkab Mabar tentang Waktu dan Lokasi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Indonesia.go id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X