KLIKLABUNBAJO.ID | Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan), membangun nursery atau pembibitan kopi di sentra kopi Indonesia termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain NTT, beberapa sentra Kopi Indonesia yang dibangun nursery di antaranya Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Pemerintah menyiapkan bibit kopi unggul Arabika dan Robusta untuk meningkatkan pamor kopi Indonesia termasuk kopi asal NTT.
Baca Juga: Ada Komodo Merah Bulan Juni 2023 Mendatang, Kecepatannya 350 Km per Jam
Dilansir dari Indonesia.go.id, pengembangan kopi memberi prospek cerah. Permintaan kopi di pasar dunia, menurut Bloomberg, tumbuh rata-rata 3 persen per tahun. Pasar domestik pun semakin ramai. Bila di tahun 2000, konsumsi per kapita penduduk Indonesia hanya sekitar 0,5 kg, pada 2020 konsumsinya naik ke level 1,2 kg. Masih jauh dibandingkan orang Eropa yang konsumsi kopi per kapitanya mencapai 4,5–5 kg per tahun.
Menyongsong situasi pasar yang cerah itu, pelaku usaha kebun kopi harus berbenah. Di Indonesia, dari 1,26 juta hektare tanaman kopi yang ada, 98 persennya adalah kebun rakyat. Perkebunan besar swasta dan BUMN hanya berkontribusi 2 persen. Produksi kopi nasional, dalam catatan Kementan, sebanyak 775 ribu ton pada 2021. Namun, sebagian produksinya di pasar ekspor masih dinilai bermutu kurang baik. Aroma dan rasanya masih dianggap kurang nendang.
Baca Juga: Banjir Kikis Jalan Tani, Badan Jalan Berubah Jadi Drainase
Produktivitas kebun kopi Indonesia secara rata-rata nasional sebanyak 817 kg per ha per tahun. Masih jauh di bawah kebun kopi Vietnam yang produktivitasnya mencapai 2,3 ton/hektare per tahun, atau Brazil yang 1,3 ton/hektare per tahun. Sebagian kebun kopi di Indonesia dalam keadaan rusak atau kurang terawat.
‘’Dari 1,26 juta hektare perkebunan kopi itu, ada tanaman belum menghasilkan (TBM) seluas 188,91 ribu hektare dan tanaman menghasilkan (TM) atau produktif seluas 947,92 ribu hektare. Adapun luas areal tanaman tidak menghasilkan atau tanaman rusak (TTM/TR) mencapai 122,16 ribu hektare,’’ ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Baca Juga: Dapatkan Obat Herbal Sarang Semut di Spot Wisata Sano Asmara Lerem Labuan Bajo NTT
Mentan SYL pun bertekad untuk meningkatkan jumlah dan mutu Kopi Indonesia. Maka, bibit kopi yang sehat dan berkualitas diperlukan, baik untuk membangun kebun baru maupun untuk menggantikan tanaman yang rusak, tidak terawat atau yang terlalu tua. ‘’Selain menyediakan bibit, pemerintah juga mendukung pengembangan kopi melalui kredit usaha rakyat atau KUR,” ujar SYL pula. Bibit kopi Garut dipilih dari tetua yang terjamin kualitasnya.
Pihaknya sudah meminta Kabupaten Garut di Jawa Barat untuk dapat menyiapkan 10 juta bibit kopi. Bibit kopi dari Garut disebarkan untuk ditanam di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Rintis Jualan di Spot Wisata Sano Asmara Lerem Cunca Lolos Labuan Bajo NTT
Jumlah 10 juta batang bibit kopi tentu masih sangat kurang untuk mengerek kembali pamor kopi Indonesia di pasar global. Dengan rata-rata 1.500 batang per hektare, 10 juta bibit itu hanya untuk merahabilitasi kebun tua sekitar 6.500 hektare. Padahal, kebun rusak dan tak terawat yang harus direhabilitasi luasnya lebih dari 122 ribu ha. Maka, Kementan pun membangun pula nursery kopi itu di 10 sentra kopi yang lain seperti di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan NTT.
Dari produksi kopi nasional yang 774 ribu ton itu, sekitar separohnya yakni 384,5 ribu ton, diserap untuk pasar ekspor. Nilai ekspornya sekitar USD850 juta atau sekitar Rp12,5 triliun di 2021. Saat ini, Indonesia adalah negara produsen kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil (2,7 juta ton), Vietnam (1,6 juta ton) dan Colombia 800 ribu ton. Secara domestik, kopi itu penyumbang devisa terbesar kelima di sektor perkebunan, setelah kelapa sawit, karet, kakao, dan kelapa.
Artikel Terkait
Hujan Tak Menentu, Nasib Tak Pasti Bagi Para Petani Sawah Tadah Hujan di Manggarai Barat NTT
Tiga Kampung Nelayan Bajo di Maumere, Kampung Terapung Wuring Jadi Tempat Wisata Unik dan Populer di NTT
Taman Wisata Alam Terluas di Tanah Air Ada di NTT, Terdapat Cermin Alam Raksasa yang Mengagumkan
Daftar Wisata Alam Pantai Pulau Flores NTT, dari Labuan Bajo sampai di Larantuka di Ujung Timur
Jalan-Jalan di Pantura Flores NTT Sambil Menikmati Panorama Matahari Terbenam di Permukaan Laut
Menikmati Pesona Pasir Putih Pantai Lato di Pantura Flotim Sambil Makan Kelapa Muda
Watu Krus di Bola Maumere, Jejak Kehadiran Bangsa Portugis di Pantai Selatan Sikka NTT
Hutan Bakau Peninggalan Baba Akong Jadi Destinasi Wisata Alam Buatan Pertama di Sikka
Ada Tikus Raksasa di Flores NTT, Panjangnya 1 Meter dan Berat 3 Kilogram
Jelang ASEAN Summit, Wela Bajo Hotel Menambah Kualitas Pelayanan dan Percantik Interior
Menuju Lokasi ASEAN Summit di Labuan Bajo 2 Kontraktor Bangun Jalan 5 Segmen dan 4 Jembatan, ini Kata Menteri
Taman Nasional Kelimutu, Danau Cantik Tiga Warna Satu-satunya di Indonesia yang Ada di Pulau Flores NTT
Jembatan Eksotis Pantai Selatan Fores Menuju Kampung Wisata Dunia Wae Rebo NTT
Daftar 5 Segmen Pembangunan Jalan ke Lokasi ASEAN Summit 2023 Labuan Bajo-Tana Mori
Peluang Beasiswa 2023 untuk S2 dan S3 di Dalam dan Luar Negeri, Ada 2 Tahapan Seleksi
Cerita Awal Mula di Balik Keberadaan Bunga Sakura NTT yang Kini Semakin Banyak dan Tumbuh Subur
Sungai Tanpa Jembatan, Tantangan Warga Sano Nggoang Manggarai Barat NTT Ketika Musim Hujan Tiba
Kisah Unik Rawat dan Tumbuhkan Minat Baca Anak di SMPN Satap 2 Mauponggo NTT
Kampung Copu, Kampung Cantik yang Belum Teraliri Listrik di Manggarai NTT
Bangunkan Semangat Petani Vanili, Kornelius Rahalaka Datangi Desa-desa di Manggarai Barat NTT
Jurnalis di Labuan Bajo NTT Ini Gendong Anak Ikut Diskusi Publik Tentang Isu Kekerasan Pada Perempuan dan Anak
Suara Perempuan dalam Balutan Mendung di Kota Super Premium
Bangun Ekosistem Rawat Reputasi Kopi Arabika Flores Bajawa Menuju Pasar Eropa
Rakercab Perdana IWAPI Mabar, Bupati dan Wakil Bupati Kompak Hadir
Komite II DPD RI Kunjung Manggarai Barat, AWK: NTT Harus Mampu Mengolah Hasil Perkebunan
Desa Wisata Terbaik di Indonesia Ada di NTB, Berikut Daftar Destinasi Menarik di Provinsi itu
Konsolidasi Partai NasDem Mabar di Labuan Bajo, ini Poin Penting yang Dibahas