Bupati Manggarai Barat NTT Akui Pertanian Berbasis Zonasi Belum Terwujud, ini Permintaannya

photo author
- Sabtu, 23 September 2023 | 07:18 WIB
Seorang petani Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat NTT, sedang membajak sawah. Bupati Manggarai Barat NTT akui pertanian berbasis zonasi belum terwujud, ini permintaannya.  (Foto: Feliks janggu )
Seorang petani Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat NTT, sedang membajak sawah. Bupati Manggarai Barat NTT akui pertanian berbasis zonasi belum terwujud, ini permintaannya. (Foto: Feliks janggu )

KLIKLABUANBAJO.ID | Bupati Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Edistasius Endi, mengakui bahwa zonasi pertanian di daerah itu belum terwujud.

Menurutnya, zonasi pertanian memang sudah disentuh tetapi tidak masif.

Untuk diketahui, pertanian berbasis zonasi merupakan salah satu upaya pembangunan pertanian yang dijalankan di Mabar, sejak kepemimpinan Bupati Edistasius mulai tahun 2021 lalu.

Baca Juga: Penjelajahan Tim DJN Melintasi Etape Terakhir, Recovery di Aimere Sebelum ke Borong

Belum terwujudnya zonasi pertanian itu hingga 2023 ini, disampaikan oleh Bupati Edistasius, Jumat (22/9/2023) pagi dalam acara seremoni serah terima Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) kepada sejumlah kelompok tani.

Acara itu dihadiri juga oleh Julie Sutrisno yang merupakan anggota DPR RI Komisi IV yang membidangi pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan serta kelautan.

"Ada satu hal yang belum kita wujudkan yaitu pertanian berbasis zonasi. Disentuh tetapi tidak masif," kata Edistasius.

Baca Juga: Bantuan 16 Jenis Alsintan Diberikan ke Kelompok Tani di Manggarai Barat NTT

Dia menegaskan kepada Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Mabar Laurensius Halu yang hadir saat itu agar melakukan mitigasi.

Bupati Edistasius saat itu menyampaikan beberapa persoalan di sektor pertanian. Berkaitan dengan itu kata dia, perlu dilakukan mitigasi, selain untuk menyelesaikan persoalan yang ada, mitigasi juga harus dilakukan untuk mewujudkan pertanian berbasis zonasi.

Baca Juga: Wisatawan Eropa Suka Ikan Kakatua di Labuan Bajo, Jepang Doyan Lobster

Berbagai persoalan di sektor pertanian itu kata dia, butuh partisipasi dari semua pihak terkait untuk menemukan solusi terbaik.

Edistasius juga saat itu menyampaikan tentang rantai pasok dalam kaitannya dengan kemajuan industri pariwisata.

Tujuannya kata dia supaya rakyat tidak menjadi penonton. Bila rantai pasok berjalan dengan baik menurutnya, maka berpengaruh baik juga bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Nikmati Ikan Bakar dan Sambal Gula Merah Manggarai di Kuliner 22 Labuan Bajo

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X