KLIKLABUANBAJO.ID --- Pupuk bantuan pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk salah satu kelompok tani di Kampung Warsawe, Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling Manggarai Barat, NTT tercecer di pinggir jalan. Sampai pada Rabu (30/10/2024) pupuk belum dimanfaatkan oleh para petani setempat.
Sebagian karung pupuk sudah terkelupas. Tampak plastik terobek, dan isi pupuk di dalamnya keluar dan tercecer di tanah. Hal itu terjadi karena karung plastik terkena panas terik matahari dan juga hujan.
Informasi yang diperoleh Kliklabuanbajo.id, pupuk organik ini diberikan kepada kelompok tani sayur di Kampung Warsawe. Kelompok tani ini terdiri dari ibu-ibu rumah tangga setempat.
Baca Juga: Kolam Pemandian Umum Atasi Kesulitan Air di Kampung Wisata Warsawe Cunca Wulang
Baca Juga: Jalan Pantai Selatan Sudah Dihotmix, Akses Menuju Spot Wisata Dunia Kampung Wae Rebo Makin Lancar
Baca Juga: Pasir Putih Repi, Tetap Jadi Salah Satu Tujuan Wisata Pantai Favorit Masyarakat Labuan Bajo NTT
Pupuk-pupuk itu akan digunakan untuk pemupukan sayur-sayur kelompok tani yang sudah melaukan pembedengan. Namun kondisi musim penghujan saat ini, pupuk yang sudah tercecer keluar dari karungnya tentu akan tumpah ke tanah dan tidak lagi bisa digunakan.
Tumpukan karung pupuk tersebut menjadi tontonan masyaraka tumum di Desa Cunca Wulang dan menyayangkan pupuk yang begitu mahal, belum digunakan sampai saat ini. Masyarakat mengharapkan adanya kontrol dari pemerintah yang menyalurkan pupuk tersebut, sehingga ia tepat sasaran.
Beberapa warga bahkan bersedia membeli pupuk itu jika bisa dijualbelikan. Namun karena pupuk bantuan tidak bisa diperjualbelikan, maka ia menumpuk begitu saja di pinggir jalan. Dan jika tidak segera dimanfaatkan, tentu saja akan rusak.
Baca Juga: Minat Dunia Investasi terhadap Energi Terbarukan Mulai Terlihat di Labuan Bajo
Baca Juga: Belum Final, Ahli Waris Ir. Nikolaus Naput akan Mengajukan Banding
Baca Juga: Lusiana Apresiasi Pembangunan Ruang Terbuka Hijau dalam Kepemimpinan Edi-Weng
Petani di sisi lain memasuki musim penghujan saat ini sudah mulai mengisi lahan-lahan yang sudah dibersihkan dengan menanam berbagai jenis tanaman di kebun mereka. Mereka optimis, bahwa sudah saatnya untuk menanam.
"Saatnya sudah menanam. Ini sudah saat yang tepat untuk nenam," ujar Stefan dalam bincang santai di Kampung Warsawe Rabu (30/10/2024).
Artikel Terkait
Hujan Tak Menentu, Nasib Tak Pasti Bagi Para Petani Sawah Tadah Hujan di Manggarai Barat NTT
Petani di Kampung Kokor NTT Berhasil Ciptakan Mesin Giling Pakan Ternak dari Kayu Jati
Bangunkan Semangat Petani Vanili, Kornelius Rahalaka Datangi Desa-desa di Manggarai Barat NTT
Kerisauan Petani Manggarai Barat NTT Memasarkan Komoditi Fanili
Budidaya Nenas, Komoditi Andalan Masyarakat Petani Golo Damu Labuan Bajo NTT
YDBA Beri Pelatihan 50 Petani Tana Rata, Bung Elvis sampaikan Apresiasi
Begini Cara Petani di Manggarai Barat NTT untuk Selamatkan Alam dan Merdeka dari Tengkulak
Godaan Pariwisata, Petani Tinggalkan Kebun Jadi Pemandu Wisata
BKH Minta Pj Gubernur NTT Tangani Stunting dan Matinya Pohon Pisang Petani, Jangan Urus Jam Sekolah
Pemdes Cunca Wulang Manggarai Barat NTT Distribusi 5000 Bibit Advokat Kepada Masyarakat Petani