KLIKLABUANBAJO.ID -- Buah Nanas menjadi salah satu Komoditi Unggulan Desa Golo Damu, Kecamatan Mbeliling, Labuan Bajo NTT. Di samping itu, ia juga menjadi agrowisata desa dengan pesona Kebun Nanas di desa itu.
Sejak pisang Kepok dan variannya, terserang penyakit dua tahun lalu, kini masyarakat petani menggantungkan hidup pada komoditi Nanas, Cengkeh dan Kopi. Penyakit pisang telah merenggut harapan para petani di desa ini.
Komoditi Nanas yang bahkan sudah populer di Labuan Bajo menjadikan tanaman buah Nanas para petani Desa Golo Damu sebagai spot wisata. Para wisatawan lokal di saat musim panen Nanas, kerap kali mendatangi perkebunan warga untuk menikmati Nanas secara langsung dari kebun mereka.
Baca Juga: Bacaan Kitab Suci dan Renungan Katolik Kamis 13 Juni 2024
Baca Juga: Jelang Pilkada Mabar November 2024, Iren-Haji Ardi Resmi jadi Pasangan Bakal Calon
Baca Juga: Bacaan Kitab Suci dan Renungan Katolik Rabu 12 Juni 2024
Stefanus Dansi, Kepala Desa Golo Damu Kamis (13/6/2024) menuturkan ‘mimpi buruk’ penyakit pisang belum lepas dari kehidupan petani Golo Damu. Bahkan salah satu komoditi yang pernah mengangkat desa itu sebagai desa buah, pelan-pelan sirnah.
“Dulu desa ini (Golo Damu) dujuluki sebagai Desa Buah. Berton-ton pisang diangkut dari desa ini, dibawa keluar. Tetapi sudah dua tahun ini, pisang rusak diserang penyakit,” ujar Stefan.
Ia mengungkapkan bahkan bukan jenis Pisang Kepok saja (bahan baku pisang goreng-red), Pisang Susu dan Pisang Mas juga sudah mulai terserang penyakit.
Baca Juga: Anggota DPRD Terpilih di Mabar Apresiasi Rencana BRI Buka Kantor Unit Noa Pacar
Baca Juga: Parapuar Labuan Bajo dan 10 Kabupaten Menjadi Fokus Perhatian BPOLBF
Baca Juga: KTM Edisi V Berjalan Lancar, Perluas Pangsa Pasar Pariwisata Labuan Bajo ke Level Internasional
“Yang tersisa saat ini hanya komoditi Nanas. Itu yang masih bertahan, sedangkan pisang sudah hancur semuanya,” kata Stefan.
Stefan mengatakan sejak dua tahun silam, sampai saat ini belum ada solusi pemerintah untuk mengatasi penyakit Pisang. Masyarakat petani hanya mengandalkan Nanas, Cengkeh, Kopi dan komoditi jenis lainnya.
Artikel Terkait
Hujan Tak Menentu, Nasib Tak Pasti Bagi Para Petani Sawah Tadah Hujan di Manggarai Barat NTT
Petani di Kampung Kokor NTT Berhasil Ciptakan Mesin Giling Pakan Ternak dari Kayu Jati
Bangunkan Semangat Petani Vanili, Kornelius Rahalaka Datangi Desa-desa di Manggarai Barat NTT
Kerisauan Petani Manggarai Barat NTT Memasarkan Komoditi Fanili
Budidaya Nenas, Komoditi Andalan Masyarakat Petani Golo Damu Labuan Bajo NTT
YDBA Beri Pelatihan 50 Petani Tana Rata, Bung Elvis sampaikan Apresiasi
Begini Cara Petani di Manggarai Barat NTT untuk Selamatkan Alam dan Merdeka dari Tengkulak
Godaan Pariwisata, Petani Tinggalkan Kebun Jadi Pemandu Wisata
BKH Minta Pj Gubernur NTT Tangani Stunting dan Matinya Pohon Pisang Petani, Jangan Urus Jam Sekolah
Pemdes Cunca Wulang Manggarai Barat NTT Distribusi 5000 Bibit Advokat Kepada Masyarakat Petani