Kabupaten Ngada NTT Beri Kontribusi Signifikan di Tingkat Nasional, Pertama di Indonesia

- Selasa, 21 Februari 2023 | 08:53 WIB
Panorama taman wisata alam laut 17 Pulau di Riung Ngada NTT.  Kabupaten Ngada NTT beri kontribusi signifikan di tingkat nasional, pertama di Indonesia. (Foto: tangkapan layar YouTube BKSDA NTT)
Panorama taman wisata alam laut 17 Pulau di Riung Ngada NTT. Kabupaten Ngada NTT beri kontribusi signifikan di tingkat nasional, pertama di Indonesia. (Foto: tangkapan layar YouTube BKSDA NTT)

KLIKLABUNBAJO.ID | Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), memberi kontribusi yang signifikan ke tingkat nasional dan menjadi yang pertama di Indonesia.

Hal ini berkaitan dengan sentra industri, khususnya pembibitan dan pengembangan yang terintegrasi.

Luas lahan yang mencapai 10.000 hektar turut memberi pengaruh positif bagi daerah itu untuk melakukan pembibitan dan pengembangan berkaitan dengan sentra industri bambu olahan tingkat nasional.

Baca Juga: Pemerintah Bangun Nursery Kopi di Sentra Kopi Indonesia Termasuk NTT, Berikut Informasi Kopi Indonesia

Dilansir dari Indonesia.go.id, Pemerintah menggandeng Yayasan Bambu Lestari dan lembaga nirlaba Inggris, Forest Programme 4, memberdayakan bambu untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Mereka mendirikan Kampus Desa Bambu Agroforestri di Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, pertengahan Mei 2021.

Baca Juga: Ada Komodo Merah Bulan Juni 2023 Mendatang, Kecepatannya 350 Km per Jam

Ini merupakan pusat pembibitan dan pengembangan aneka produk olahan bambu terintegrasi pertama di Indonesia dan mempersiapkan Ngada sebagai sentra bambu nasional dengan luas lahan mencapai 10.000 ha.

Direktur Program Yayasan Bambu Lestari, Muayat Ali Muhsi menyebutkan, saat ini produksi bambu dan produk olahannya dari NTT telah mencapai 20 ton per hari.

Potensi lahan ditanami bambu mencapai 40.000 hektar di 22 kabupaten/kota, hal ini menjadi salah satu alasan yang membuat NTT sebagai sentra industri bambu olahan tingkat nasional.

Baca Juga: Banjir Kikis Jalan Tani, Badan Jalan Berubah Jadi Drainase

Lewat Keputusan Gubernur nomor 404/KEP/HK/2018 tentang HHBK Unggulan, provinsi dengan 1.192 pulau itu telah menjadikan bambu sebagai produk terbesar kedua dari sektor HHBK.

Saat ini produk olahan bambu mulai diserap oleh swasta, salah satunya adalah IKEA, jaringan toko perlengkapan rumah tangga global asal Swedia. IKEA telah membuka beberapa jaringannya di Indonesia.

Baca Juga: Dapatkan Obat Herbal Sarang Semut di Spot Wisata Sano Asmara Lerem Labuan Bajo NTT

Bambu telah berkontribusi penting pada perekonomian masyarakat perdesaan di Tiongkok hingga 28,4 persen. Di samping itu, hingga 2025 nanti, potensi permintaan bambu dan produk olahannya secara global mencapai USD93 miliar atau sekitar Rp1.339,2 triliun dengan kurs Rp14.400 per dolar.

Halaman:

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X