KLIKLABUNBAJO.ID | Bambu dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini diperhitungkan di tingkat nasional.
Bahkan Provinsi NTT sudah menjadi sentra industri bambu olahan tingkat nasional.
Produksi bambu dan produk olahannya dari NTT telah mencapai 20 ton per hari.
Baca Juga: Longsoran Jalan Tani Ganggu Arus Transportasi Wisata Menuju Cunca Wulang
Potensi lahan ditanami bambu mencapai 40.000 hektar di 22 kabupaten/kota.
Hal ini turut menjadi salah satu alasan yang membuat bambu NTT diperhitungkan di tingkat nasional.
Lewat Keputusan Gubernur nomor 404/KEP/HK/2018 tentang HHBK Unggulan, provinsi dengan 1.192 pulau itu telah menjadikan bambu sebagai produk terbesar kedua dari sektor HHBK.
Baca Juga: Konten Perjudian Susup di 683 Situs Pemerintahan dan Lembaga Pendidikan
Dilansir dari Indonesia.go.id, Pemerintah setempat menggandeng Yayasan Bambu Lestari dan lembaga nirlaba Inggris, Forest Programme 4, memberdayakan bambu untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Mereka mendirikan Kampus Desa Bambu Agroforestri di Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, pertengahan Mei 2021.
Ini merupakan pusat pembibitan dan pengembangan aneka produk olahan bambu terintegrasi pertama di Indonesia dan mempersiapkan Ngada sebagai sentra bambu nasional dengan luas lahan mencapai 10.000 ha.
Direktur Program Yayasan Bambu Lestari, Muayat Ali Muhsi menyebutkan, saat ini produksi bambu dan produk olahannya dari NTT telah mencapai 20 ton per hari.
Saat ini produk olahan bambu mulai diserap oleh swasta, salah satunya adalah IKEA, jaringan toko perlengkapan rumah tangga global asal Swedia. IKEA telah membuka beberapa jaringannya di Indonesia.
Bambu telah berkontribusi penting pada perekonomian masyarakat perdesaan di Tiongkok hingga 28,4 persen. Di samping itu, hingga 2025 nanti, potensi permintaan bambu dan produk olahannya secara global mencapai USD93 miliar atau sekitar Rp1.339,2 triliun dengan kurs Rp14.400 per dolar.
Artikel Terkait
Pantai Wairterang, Spot Wisata Foto Sunset Paling Populer di NTT
Taman Wisata Alam Terluas di Tanah Air Ada di NTT, Terdapat Cermin Alam Raksasa yang Mengagumkan
Daftar Wisata Alam Pantai Pulau Flores NTT, dari Labuan Bajo sampai di Larantuka di Ujung Timur
Jalan-Jalan di Pantura Flores NTT Sambil Menikmati Panorama Matahari Terbenam di Permukaan Laut
Watu Krus di Bola Maumere, Jejak Kehadiran Bangsa Portugis di Pantai Selatan Sikka NTT
Ada Tikus Raksasa di Flores NTT, Panjangnya 1 Meter dan Berat 3 Kilogram
Menuju Lokasi ASEAN Summit di Labuan Bajo 2 Kontraktor Bangun Jalan 5 Segmen dan 4 Jembatan, ini Kata Menteri
Taman Nasional Kelimutu, Danau Cantik Tiga Warna Satu-satunya di Indonesia yang Ada di Pulau Flores NTT
Jembatan Eksotis Pantai Selatan Fores Menuju Kampung Wisata Dunia Wae Rebo NTT
Memburu Beasiswa LPDP 2023: Peluang dan Tantangan untuk Generasi Muda Kita
Cerita Awal Mula di Balik Keberadaan Bunga Sakura NTT yang Kini Semakin Banyak dan Tumbuh Subur
Kisah Unik Rawat dan Tumbuhkan Minat Baca Anak di SMPN Satap 2 Mauponggo NTT
Kampung Copu, Kampung Cantik yang Belum Teraliri Listrik di Manggarai NTT
Bangunkan Semangat Petani Vanili, Kornelius Rahalaka Datangi Desa-desa di Manggarai Barat NTT
Jurnalis di Labuan Bajo NTT Ini Gendong Anak Ikut Diskusi Publik Tentang Isu Kekerasan Pada Perempuan dan Anak
Suara Perempuan dalam Balutan Mendung di Kota Super Premium
Bangun Jembatan Bambu, Solusi Warga Terisolir di Manggarai Barat NTT Atasi Keterbatasan Infrastruktur