Ini yang Membuat Bambu NTT Sangat Diperhitungkan di Tingkat Nasional

- Selasa, 21 Februari 2023 | 10:54 WIB
Salah satu tempat UMKM di Mbeliling Labuan Bajo NTT, bambu yang didesain rapi mempercantik tempat usaha itu.  Berikut ini yang membuat bambu NTT diperhitungkan di tingkat nasional. (Foto: Feliks Janggu/KLIKLABUANBAJO.ID)
Salah satu tempat UMKM di Mbeliling Labuan Bajo NTT, bambu yang didesain rapi mempercantik tempat usaha itu. Berikut ini yang membuat bambu NTT diperhitungkan di tingkat nasional. (Foto: Feliks Janggu/KLIKLABUANBAJO.ID)

KLIKLABUNBAJO.ID | Bambu dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini diperhitungkan di tingkat nasional.

Bahkan Provinsi NTT sudah menjadi sentra industri bambu olahan tingkat nasional.

Produksi bambu dan produk olahannya dari NTT telah mencapai 20 ton per hari.

Baca Juga: Longsoran Jalan Tani Ganggu Arus Transportasi Wisata Menuju Cunca Wulang

Potensi lahan ditanami bambu mencapai 40.000 hektar di 22 kabupaten/kota.

Hal ini turut menjadi salah satu alasan yang membuat bambu NTT diperhitungkan di tingkat nasional.

Lewat Keputusan Gubernur nomor 404/KEP/HK/2018 tentang HHBK Unggulan, provinsi dengan 1.192 pulau itu telah menjadikan bambu sebagai produk terbesar kedua dari sektor HHBK.

Baca Juga: Konten Perjudian Susup di 683 Situs Pemerintahan dan Lembaga Pendidikan

Dilansir dari Indonesia.go.id, Pemerintah setempat menggandeng Yayasan Bambu Lestari dan lembaga nirlaba Inggris, Forest Programme 4, memberdayakan bambu untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Mereka mendirikan Kampus Desa Bambu Agroforestri di Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, pertengahan Mei 2021.

Ini merupakan pusat pembibitan dan pengembangan aneka produk olahan bambu terintegrasi pertama di Indonesia dan mempersiapkan Ngada sebagai sentra bambu nasional dengan luas lahan mencapai 10.000 ha.

Baca Juga: Pemerintah Bangun Nursery Kopi di Sentra Kopi Indonesia Termasuk NTT, Berikut Informasi Kopi Indonesia

Direktur Program Yayasan Bambu Lestari, Muayat Ali Muhsi menyebutkan, saat ini produksi bambu dan produk olahannya dari NTT telah mencapai 20 ton per hari.

Saat ini produk olahan bambu mulai diserap oleh swasta, salah satunya adalah IKEA, jaringan toko perlengkapan rumah tangga global asal Swedia. IKEA telah membuka beberapa jaringannya di Indonesia.

Bambu telah berkontribusi penting pada perekonomian masyarakat perdesaan di Tiongkok hingga 28,4 persen. Di samping itu, hingga 2025 nanti, potensi permintaan bambu dan produk olahannya secara global mencapai USD93 miliar atau sekitar Rp1.339,2 triliun dengan kurs Rp14.400 per dolar.

Halaman:

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X