Varietas Padi Unggul Baru Tahan Hama, Bisa Ditanam di Sawah serta Lahan Tadah Hujan

photo author
- Kamis, 27 April 2023 | 07:04 WIB
Persawahan Iteng, Flores, NTT. Saat ini sudah ditemukan varietas padi unggul yang baru tahan hama dan bisa tanam di sawah serta lahan tadah hujan. (Foto: Feliks Janggu/KLIKLABUANBAJO.ID)
Persawahan Iteng, Flores, NTT. Saat ini sudah ditemukan varietas padi unggul yang baru tahan hama dan bisa tanam di sawah serta lahan tadah hujan. (Foto: Feliks Janggu/KLIKLABUANBAJO.ID)

KLIKLABUNBAJO.ID | Saat ini sudah ada varietas padi unggul yang baru, bisa ditanam di sawah dan lahan tadah hujan.

Varietas padi yang baru ini mengantongi Surat Keputusan (SK) pelepasan varietas dari Menteri Pertanian RI, pada 28 Maret 2023 lalu.

Varietas padi yang baru ini memiliki ketahanan terhadap serangan hama wereng batang cokelat biotipe 2.

Baca Juga: Pendirian Organisasi dan Isi Deklarasi LIma Negara Pendiri ASEAN 8 Agustus Tahun 1967

Keunggulan lainnya, memiliki ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri patotipe III, penyakit blast ras 033, ras 073 dan ras 133 serta cocok ditanam pada lahan sawah maupun tadah hujan.

Padi ini memiliki potensi produksi mencapai 9,80 ton per hektare. Sementara itu, rata-rata hasil kurang lebih 7,95 ton per hektare. Sedangkan, umur panen sekitar 119 hari setelah semai.

Baca Juga: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Nilai Labuan Bajo NTT Sudah Siap Untuk Selenggarakan KTT ASEAN 2023

Dilansir dari indonesia.go.id, disampaikan bahwa nama varietas padi baru ini adalah varietas padi unggul gamagora 7.

Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi melepas varietas padi unggul inbrida G7 dengan nama gamagora 7 ke publik. Pelepasan dilakukan setelah varietas itu mengantongi surat keputusan (SK) pelepasan varietas dari Menteri Pertanian RI, pada 28 Maret 2023.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Tinjau Bandara Komodo dan Dermaga Marina Bay Jelang KTT Asean ke-42 di Labuan Bajo NTT

Dalam surat Menteri Pertanian tersebut dijelaskan, padi gamagora 7 memiliki ketahanan terhadap serangan hama wereng batang cokelat biotipe 2. Keunggulan lainnya, memiliki ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri patotipe III, penyakit blast ras 033, ras 073 dan ras 133 serta cocok ditanam pada lahan sawah maupun tadah hujan.

Benih inbrida adalah benih yang dihasilkan dari penyerbukan sendiri oleh satu galur/varietas. Sifat anakan atau turunannya sama persis dengan sifat induknya.

Baca Juga: Indah Panorama Padi Sawah Kawasan Persawahan Iteng Manggarai Flores NTT Sebelum Panen

Selain itu, padi gamagora 7 ini disebutkan berasal dari hasil mutan rajalele Klaten dari golongan indica. Padi ini memiliki potensi produksi mencapai 9,80 ton per hektare. Sementara itu, rata-rata hasil kurang lebih 7,95 ton per hektare. Sedangkan, umur panen sekitar 119 hari setelah semai.

Taryono dan Supriyanta, anggota tim peneliti, mengaku bersyukur atas pelepasan padi gamagora 7 sebagai varietas baru. Usai sudah penantian panjang mereka sejak 2006, yang dengan tekun melakukan riset pada padi yang tangguh di lahan kering maupun lahan sawah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X