Baca Juga: Pesona Pantai Iteng, Wisata Pantai Selatan Manggarai NTT
Nama gamagora merupakan kependekan dari nama gama gogo rancah yang awalnya diteliti oleh empat orang, namun pada perkembangannya menjadi 10 orang. Dengan diluncurkan padi gamagora 7 ini, berarti sudah ada tiga varietas padi yang pernah dilepas secara resmi oleh UGM.
Padi gamagora 7 merupakan varietas ketiga yang pernah diluncurkan oleh UGM. Taryono bercerita, produk gamagora berasal dari hasil mutan radiasi dari padi induknya, rojolele yang terkenal sebagai padi dengan rasanya yang pulen.
Baca Juga: Pemerintah Perlu Prioritaskan Perbaiki Jalan Akses Menuju Spot Wisata Dunia Wae Rebo
Varietas padi “amphibi” ini menurutnya bisa untuk menyiasati penurunan produksi padi di Indonesia akibat perubahan iklim global, baik karena El Nino dan La Nina dan dampak pengalihan fungsi lahan sawah ke nonsawah yang mencapai 96.512 hektare per tahun.
Sebelumnya, pihaknya sudah melakukan uji multilokasi sebanyak 14 lokasi di seluruh Indonesia. Bahkan, padi ini diuji di delapan lokasi pada lahan sawah dan enam lokasi pada tanah tadah hujan.
Baca Juga: Budidaya Ikan Nila dengan Manfaatkan Pekarangan Rumah Penuhi Kebutuhan Konsumsi Ikan Keluarga
Kegiatan uji multilokasi dilakukan untuk mendapatkan izin edar dan izin rilis varietas baru dari Kementerian Pertanian. “Awalnya kita menanam di kebun fakultas. Lalu uji multilokasi di PIAT UGM hingga berbagai tempat,” kata Taryono.
Pada 2022, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meningkatkan produktivitas padi unggul, srinuk, di lahan tidur seluas tiga hektare Delanggu, Klaten, Jawa Tengah. Dalam pilot project di lahan seluas tiga hektare dan diolah secara organik tersebut dapat menghasilkan 6,8 ton/hektare gabah kering panen.
Baca Juga: Inilah Kondisi Jalan Menuju Kampung Wisata Dunia Wae Rebo Manggarai NTT
Pengembangan padi unggul ini dilakukan Fakultas Pertanian UGM bekerja sama dengan Taman Sehat Rejosari (Tasero) Delanggu Klaten, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Delanggu, Kelompok Tani dan Koperasi Tani Delanggu Klaten. Varietas padi Srinuk memiliki umur panen 95 hari.
Srinuk juga merupakan pengembangan dari padi unggul lokal rojolele khas Delanggu yang telah memiliki reputasi publik sangat baik sebagai padi penghasil beras yang berkualitas tinggi, pulen, wangi, dan bercita rasa sangat enak. ***
Baca Juga: Berwisata ke Wae Rebo Saat Ini, Para Wisatawan Terjebak Pada Dua Pilihan Rute yang Sulit
Baca Juga: Papan Makin Rapuh, Para Wisatawan Agar Waspadai Melewati Jembatan di Wisata Air Terjun Cunca Wulang
Baca Juga: Kenaikan Tarif di TN Komodo, 4 Poin Pernyataan dan Himbauan Kevikepan Labuan Bajo
Artikel Terkait
Cerita Awal Mula di Balik Keberadaan Bunga Sakura NTT yang Kini Semakin Banyak dan Tumbuh Subur
Bangunkan Semangat Petani Vanili, Kornelius Rahalaka Datangi Desa-desa di Manggarai Barat NTT
Bangun Ekosistem Rawat Reputasi Kopi Arabika Flores Bajawa Menuju Pasar Eropa
Desa Wisata Terbaik di Indonesia Ada di NTB, Berikut Daftar Destinasi Menarik di Provinsi itu
Ke Yogyakarta, Jangan Lupa Nikmati 10 Destinasi Wisata Menarik di Sekitarnya
Destinasi Wisata Kekinian di Indonesia Semakin Populer, Cek Lokasinya Berikut ini
Ada Komodo Merah Bulan Juni 2023 Mendatang, Kecepatannya 350 Km per Jam
Pemerintah Bangun Nursery Kopi di Sentra Kopi Indonesia Termasuk NTT, Berikut Informasi Kopi Indonesia
Berikut ini Salah Satu Kekuatan NTT di Sektor Industri Tingkat Nasional
NTT jadi Sentra Industri Bambu Nasional, Berikut ini Penjelasannya
Ini yang Membuat Bambu NTT Sangat Diperhitungkan di Tingkat Nasional
Kuda Istimewa dari NTT, Populasinya Terus Bertahan
Cunca Wulang di Labuan Bajo, Air Terjun dengan Pesona Tiada Duanya di NTT
Ini Kota Baru di NTT Dekat Labuan Bajo yang jadi Pusat Perhatian Banyak Orang
Melintasi Sungai Tanpa Jembatan, Derita Masyarakat Terpencil Wae Jare Labuan Bajo NTT
Sumber Mata Air Tua di Kampung Wisata Warsawe Cunca Wulang Labuan Bajo NTT
Kampus AIC Labuan Bajo Kirim 7 Orang Kerja ke Luar Negeri, 4 lainnya Menyusul
Budidaya Ikan Nila dengan Manfaatkan Pekarangan Rumah Penuhi Kebutuhan Konsumsi Ikan Keluarga
Indah Panorama Padi Sawah Kawasan Persawahan Iteng Manggarai Flores NTT Sebelum Panen