Melintasi Sungai Tanpa Jembatan, Derita Masyarakat Terpencil Wae Jare Labuan Bajo NTT

KLIKLABUANBAJO.ID -- Kesulitan terbesar dialami masyarakat Desa Wae Jare saat musim penghujan tiba. Terutama ketika banjir melanda, sungai tidak bisa dilintasi kendaraan.

Hal itu terutama karena belum adanya jembatan yang memudahkan masyarakat desa keluar dan masuk desa menuju Labuan Bajo.

Pengalaman bertahun-tahun masyarakat Kampung Kaca dan Kampung Rempong di Kecamatan Mbeliling. Saat Sungai Wae Sapo meluap, warga tidak bisa lagi melintas.

Baca Juga: Pancaran Asa tentang ASEAN Summit 2023 dalam Diskoria di Gorontalo Labuan Bajo

Baca Juga: Daftar Bacaleg DPC Gerindra Kabupaten Manggarai Barat Sudah Diverifikasi oleh DPD Provinsi NTT

Sebab akses menuju dua kampung itu harus turun melintasi air sungai. Saat musim kemarau masih bisa dilintasi, tetapi saat musim penghujan sudah tidak bisa lagi dilalui.

Ancy, warga Rempong kepada Kliklabuanbajo.id Sabtu (1/4/2023) mengisahkan derita masyarakat Rempong saat musim penghujan.

"Sulit dilewati kendaraan kalau sudah banjir. Jalan juga rusak sekali," tutur Ancy.

Baca Juga: Testing Calon ASN di Kabupaten Manggarai Barat CPNS Tahun 2023, ini Penjelasan Bupati

Baca Juga: Jual Kelapa di Labuan Bajo, Sampahnya Dibuang di Jalan Wisata Cunca Wulang Mbeliling

Ancy mengungkapkan warga Kaca Desa Golo Tantong dan Warga Kampung Rempong Desa Wae Jare harus melewati wilayah Sano Nggoang ketika harus ke Labuan Bajo.

"Akses ke Rempong dan Kaca itu lewat Nampar Macing. Melewati Wae Sapo untuk bisa sampai di Rempong dan Kaca," ujarnya.

Ancy mengisahkan warga masyarakat kerap kali terjebak banjir saat ke Labuan Bajo, dan tidak bisa melintasi Wae Sapo.

Baca Juga: Bawaslu Manggarai Barat Siap Jalankan Pengawasan Verifikasi Tahap Dua terhadap Bakal Calon DPD RI