Ubud sebagai Destinasi Gastronomi Sudah Berjalan Sejak 2018, Tahun 2023 ini Tahap Ketiga

photo author
- Sabtu, 1 Juli 2023 | 18:56 WIB
Suasana di Ubud. Berikut ini informasi tentang Ubud sebagai destinasi gastronomi sudah berjalan sejak 2018, tahun 2023 ini tahap ketiga. (Foto: tangkapan layar YouTube JooUpdate.)
Suasana di Ubud. Berikut ini informasi tentang Ubud sebagai destinasi gastronomi sudah berjalan sejak 2018, tahun 2023 ini tahap ketiga. (Foto: tangkapan layar YouTube JooUpdate.)

KLIKLABUANBAJO.ID | Anggota Indonesia Gastronomi Network, Ismayanti Istanto, memaparkan, proses menjadikan Ubud sebagai destinasi gastronomi sudah berjalan sejak 2018.

Prosesnya telah melalui berbagai tahap di mana pada 2023 merupakan tahap yang ketiga. Jika tahap ini telah selesai, maka Ubud telah siap menjadi destinasi gastronomi.

Baca Juga: Kabupaten Karawang Resmi Menjadi Bagian dari Jejaring Kabupaten Kreatif di Indonesia

"Stakeholder di Ubud sangat kolaboratif, memandang makanan tak sekadar kuliner tapi sudah menjadi tradisi turun-temurun," ujar Ismayanti.

Guru Besar Universitas Udayana, Prof. Dr. I Gede Pitana, M.Sc berharap dalam waktu dekat pembentukan kelembagaan sebagai salah satu syarat dari UNWTO dapat segera terbentuk. 

"Harus segera dilakukan untuk dapat mengukuhkan brand Ubud sebagai destinasi wisata gastronomi. Secara produk sudah komplit. Masyarakat, komunitas, sektor swasta adalah stakeholder utama yang menjadi penentu", ujar Prof Pitana. 

Baca Juga: Identifikasi Potensi Ekonomi Kreatif di Kabupaten Karawang Jawa Barat

Menjadikan Ubud sebagai salah satu destinasi gastronomi sebenarnya sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Gianyar sejak 2018. Hanya saja konsepnya tidak seperti yang saat ini sedang diupayakan bersama. 

"Salah satu kebijakan yang dikeluarkan dalam gastronomi tersebut adalah perlindungan lahan sawah berkelanjutan. Itu salah satu produk untuk kegiatan gastronomi kami. Lalu kami ingin mewujudkan kuliner tradisional Gianyar yang sehat," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, I Wayan Gede Sedana Putra. 

Baca Juga: Festival Wolobobo Menjadi Penghubung Pariwisata Ngada dengan Dunia, Kopi Bisa jadi Andalan

Tenaga Ahli Utama Kedeputian I Kantor Staf Presiden, Helson Siagian, meminta agar perencanaan dilakukan dengan baik, memiliki target jelas dan terstruktur, serta masyarakat harus memahami manfaat dari program Ubud Gastronomi. Pihaknya juga meminta Pemkab Gianyar mulai melakukan sosialisasi Ubud Gastronomi sejak saat ini.

"Harus segera, dan KSP akan membantu. Nanti diharapkan tersebar di berbagai media agar diketahui," ujarnya. 

Baca Juga: Festival Wolobobo Salah Satu yang Terpilih dalam Program KEN 2023

Dalam jangka pendek, akan dilakukan rapat teknis dalam rangka persiapan kunjungan asesor UNWTO termasuk untuk memetakan kebutuhan-kebutuhan untuk identifikasi low hanging fruit yang dapat dikolaborasikan dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Dilansir dari Kemenparekraf.go.id, Ubud dikembangkan menjadi destinasi gastronomi (seni kuliner) United Nations World Tourism Organization (UNWTO) 2023.

Baca Juga: Era Digitalisasi Konstruksi, Berikut ini Daftar 6 Program Transformasi Digital yang Telah Dijalankan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Kantor Staf Presiden (KSP) dan stakeholder terkait menyelenggarakan rapat koordinasi pengembangan Ubud sebagai destinasi gastronomi (seni kuliner) United Nations World Tourism Organization (UNWTO) 2023 yang berlangsung di Museum Puri Lukisan Ubud, Kamis (22/6/2023).

Rapat koordinasi yang dilanjutkan dengan kegiatan site visit berlangsung di Museum Puri Lukisan Ubud, Kamis (22/6/2023). Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pariwisata Gianyar, I Wayan Gede Sedana Putra; Penglingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Putra Sukawati; serta sejumlah stakeholder pariwisata Ubud dan akademisi dari perguruan tinggi di Bali.

Baca Juga: Daftar Bendungan yang Sudah Diresmikan, Termasuk di NTT

Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekaf/Baparekraf, Itok Parikesit, mengatakan, pengembangan Ubud sebagai Destinasi Gastronomi UNWTO Tahun 2023 merupakan bagian dalam mendukung program Indonesia Spice Up The World (ISUTW). 

"Program ini merupakan salah satu rencana aksi Program Prioritas Nasional Bidang Pariwisata 2023 yang akan dipantau melalui Sistem Monitoring dan Evaluasi (Sismonev) 2023 oleh KSP," ujar Itok.  

Baca Juga: Ekspor Impor di Tengah Pemulihan Ekonomi

Selain pengembangan destinasi gastronomi, esensi dari Indonesia Spice Up The World adalah ekspor rempah, pengembangan restoran Indonesia di luar negeri, serta promosi kuliner. 

Rapat koordinasi ini diharapkan dapat memperkuat penyatuan visi antara pemerintah dengan stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Gianyar. 

Baca Juga: Pariwisata Indonesia Setelah Status Pandemi Dicabut

"Setelah destinasi ini ditetapkan, maka nanti harus ada organisasi yang mengelola destinasi gastronomi ini. Mulai dari organisasi yang dibentuk Pemda hingga kelompok masyarakat arus bawah sehingga hasilnya akan sangat baik," kata Itok.***

Baca Juga: Ubud Menuju Destinasi Gastronomi, Berikut ini Penjelasannya

Baca Juga: Mengenal Pulau Terluar Indonesia yang Berbatasan dengan Filipina Selatan

Baca Juga: Ada 3 Komponen Penting dalam Pengembangan Destinasi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Kemenparekraf.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X