Mengapresiasi Perjuangan Bang Benny, Bang Melky dan Bang Ansy: Harapan Baru untuk NTT

photo author
- Jumat, 2 Agustus 2024 | 14:24 WIB
Silvester Deniharsidi
Silvester Deniharsidi

Oleh: Silvester Deniharsidi

(Alumni PMKRI Cabang Surabaya, 2000-2006), tinggal di Labuan Bajo

 

Kondisi Kemiskinan NTT
Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan segala keindahan alam dan kekayaan budayanya, menyimpan potensi besar yang belum sepenuhnya tergali. Namun, di balik keindahan tersebut, NTT masih dihadapkan pada tantangan besar, yaitu kemiskinan. Provinsi ini sering kali tercatat sebagai salah satu wilayah dengan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia. Masyarakat NTT masih berjuang dengan keterbatasan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.


Kemiskinan di NTT bukan hanya soal angka, tetapi juga realitas sehari-hari yang dialami oleh masyarakatnya. Banyak keluarga yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, air bersih, dan tempat tinggal yang layak. Kondisi ini diperparah dengan keterbatasan lapangan kerja dan kesempatan ekonomi, yang membuat banyak orang terjebak dalam lingkaran kemiskinan.

Baca Juga: Gereja Rekas jadi Titik Awal Prosesi Festival Golo Koe Labuan Bajo 2024


Menurut data terbaru dari Badan Statistik Provinsi NTT, persentase penduduk miskin pada Maret 2024 tercatat sebesar 19,48 persen. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,48 persen poin dibandingkan dengan Maret 2023, dan penurunan sebesar 0,75 persen poin dibandingkan September 2022. Total jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 adalah 1,13 juta orang, yang mengalami penurunan sebesar 13,54 ribu orang dari Maret 2023, serta penurunan sebesar 21,60 ribu orang dari September 2022.


Dalam detail, persentase penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2024 adalah 8,57 persen, menurun dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 9,12 persen. Sedangkan untuk perdesaan, persentase kemiskinan pada Maret 2024 adalah 23,41 persen, menurun dari 23,76 persen pada Maret 2023. Jumlah penduduk miskin di perkotaan menurun sebanyak 3,96 ribu orang, dari 135,57 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 131,61 ribu orang pada Maret 2024. Di sisi lain, jumlah penduduk miskin di perdesaan menurun sebanyak 9,59 ribu orang, dari 1.005,55 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 995,96 ribu orang pada Maret 2024.

Baca Juga: NTT Juara 2 Stunting Terbanyak di Indonesia, Kemenkominfo Sosialisasi Pencegahan di Labuan Bajo


Garis Kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp527.275,- per kapita per bulan. Dari jumlah tersebut, komposisi Garis Kemiskinan Makanan adalah Rp 403.922,- (76,61 persen), sementara Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp123.353,- (23,39 persen). Rata-rata rumah tangga miskin di Provinsi NTT pada Maret 2024 terdiri dari 5,75 orang anggota, sehingga Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp3.031.831,- per bulan.

 

“Option for the Poor”

Melihat data kemiskinan yang ada, jelas bahwa kepemimpinan yang berkomitmen untuk mengatasi masalah tersebut sangat berpengaruh dan berperan penting. Menjelang pemilihan gubernur (Pilgub) NTT, jalan-jalan kota dan pedesaan dipenuhi dengan spanduk dan poster kandidat, maupun di media sosial, menandakan tingginya antusiasme dalam mencari solusi bagi tantangan yang dihadapi NTT.


Dalam keramaian kandidat tersebut, saya menemukan tiga nama yang tidak asing: Bang Benny K. Harman, Bang Ansy Lema dan Bang Melky Laka Lena. Ketiganya adalah alumni organisasi kemahasiswaan Perhimpunan Mahasiswa Katolik (PMKRI). Bang Beny K. Harman dari PMKRI Cabang Malang, Bang Ansy dan Melky dari PMKRI Cabang Yogyakarta. Kehadiran mereka dalam bursa pemilihan gubernur sangat saya apresiasi sebagai sesama alumni PMKRI.

Baca Juga: Labuan Bajo Sedang 'Sakit', Antrean BBM 2 Km Terus Terjadi Bisa Mengancam Pekerjaan Proyek Pariwisata

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Komodo: Antara Konservasi dan Ekonomi

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 07:58 WIB

Pornografi dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Jumat, 24 November 2023 | 22:43 WIB

Ketika Perempuan Enggan Terjun dalam Politik

Selasa, 6 Juni 2023 | 08:04 WIB

Sistem Proporsional Tertutup Ibarat Pasar Gelap

Minggu, 4 Juni 2023 | 19:12 WIB

Opini: Cegah Politik Uang

Sabtu, 3 Juni 2023 | 17:52 WIB

Patronasi Sepak Bola di Kabupaten Ngada NTT

Selasa, 31 Januari 2023 | 04:00 WIB

Beasiswa LPDP dan Ikhtiar Membangun SDM Lokal NTT

Senin, 5 Desember 2022 | 14:43 WIB

Qui Scribit, Bis Legit

Kamis, 22 September 2022 | 17:22 WIB

Terpopuler

X