Mengapresiasi Perjuangan Bang Benny, Bang Melky dan Bang Ansy: Harapan Baru untuk NTT

photo author
- Jumat, 2 Agustus 2024 | 14:24 WIB
Silvester Deniharsidi
Silvester Deniharsidi


Ketiganya telah memilih jalur politik sebagai media untuk memperjuangkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mereka anut. Keputusan mereka untuk memasuki dunia politik menunjukkan komitmen mereka dalam mewujudkan perubahan sistemik dan berupaya memberikan dampak positif secara langsung melalui kebijakan dan keputusan politik.


Sementara itu, kader-kader PMKRI lainnya mungkin memilih jalur berbeda, seperti pengabdian dalam bidang pendidikan, sosial, atau usaha mandiri. Pilihan ini mencerminkan keragaman cara dan strategi dalam menerapkan nilai-nilai Kristiani. Masing-masing jalur, baik dalam politik maupun di luar politik, memiliki perannya sendiri dalam memperjuangkan keadilan, kesejahteraan, dan perubahan positif dalam masyarakat.

Baca Juga: Bertemu Insan Pers di Sekber JMSI NTT, Melki Laka Lena Berharap Pers Tetap Kritis


Di tengah tantangan kemiskinan, spirit "Option for the Poor" sebagai suatu identitas kader menjadi relevan dan penting. PMKRI mengejawantahkan visi-misi dan identitas kadernya dalam bentuk Tiga Benang Merah yaitu Intelektualitas, Kristianitas dan Fraternitas.


Intelektualitas menanamkan kepada kadernya tentang penguasaan ilmu pengetahuan harus diabdikan bagi kesejahteraan umat manusia (visi etis). Kader PMKRI didorong untuk menjadi intelektual yang berkomitmen menggunakan ilmu dan pengetahuan mereka demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, terutama kaum miskin.

Baca Juga: Relawan Garda Deklarasi Dukung Edi Weng, Edi Endi: Jangan Lukai Perasaan Orang Lain


Kristianitas mendorong kadernya untuk menunjukan keberpihakan kepada kaum miskin (Preferential Option for the Poor) dengan Yesus sebagai teladan gerakan. Kader PMKRI berusaha meneladani keberpihakan pada kaum miskin dalam tindakan nyata untuk membela dan memperjuangkan hak-hak kaum miskin dan yang tertindas.


Fraternitas menguatkan kadernya akan penghargaan yang sama kepada sesama umat manusia sebagai wujud persaudaraan sejati dalam solidaritas kemanusiaan yang menembus batas-batas primordialisme. Kader PMKRI diajarkan untuk menjunjung tinggi persaudaraan dan solidaritas, tanpa memandang suku, agama, atau golongan.

Baca Juga: Ketua Tim Relawan Mario-Richard, Elson Albertus: Deklarasi Diselenggarakan di Setiap Kecamatan


Dari semangat ini, terbentuklah sikap-sikap yang mencerminkan prinsip-prinsip yang mendalam yang terkandung di dalam enam identitas; Sensus Catholicus, Man of Others, Sunsus Hominis, Pribadi yang Menjadi Teladan, Universalitas dan Magis Semper. Sensus Catholicus muncul sebagai kesadaran dan pemahaman mendalam tentang tantangan sosial dan moral termasuk berupaya untuk memperjuankan keadilan, perdamaian, dan kebaikan bersama.


Semangat Man of Others menggambarkan kepedulian yang mendalam terhadap kebutuhan dan kesejahteraan orang lain. Suatu sikap yang selalu berupaya menempatkan kepentingan dan kebutuhan orang lain di atas kepentingan pribadi, menunjukkan rasa empati dan solidaritas yang tinggi.

Baca Juga: Jadwal Pelantikan Anggota DPRD Terpilih di Kabupaten Mabar NTT 2024-2029


Sensus Hominis adalah rasa empati dan penghargaan terhadap kemanusiaan yang mendorong mereka untuk bersikap inklusif dan solidaritas terhadap semua orang, tanpa memandang latar belakang atau perbedaan yang ada.


Pribadi yang Menjadi Teladan adalah tentang menjadi contoh yang baik dalam menjalani nilai-nilai Kristiani. Melalui tindakan dan perilaku mereka, mereka menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak yang sama dan menerapkan ajaran agama dalam kehidupan mereka.
Universalitas mengajarkan penerimaan dan penghargaan terhadap keberagaman. Ini mendorong mereka untuk bekerja menuju keadilan dan kesejahteraan secara menyeluruh, melebihi batas-batas etnis, budaya, dan sosial.

Baca Juga: BBM di Labuan Bajo dan Penantian di Ruas Jalan hingga Malam Menyambut Pagi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Komodo: Antara Konservasi dan Ekonomi

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 07:58 WIB

Pornografi dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Jumat, 24 November 2023 | 22:43 WIB

Ketika Perempuan Enggan Terjun dalam Politik

Selasa, 6 Juni 2023 | 08:04 WIB

Sistem Proporsional Tertutup Ibarat Pasar Gelap

Minggu, 4 Juni 2023 | 19:12 WIB

Opini: Cegah Politik Uang

Sabtu, 3 Juni 2023 | 17:52 WIB

Patronasi Sepak Bola di Kabupaten Ngada NTT

Selasa, 31 Januari 2023 | 04:00 WIB

Beasiswa LPDP dan Ikhtiar Membangun SDM Lokal NTT

Senin, 5 Desember 2022 | 14:43 WIB

Qui Scribit, Bis Legit

Kamis, 22 September 2022 | 17:22 WIB

Terpopuler

X