Lembaran malam diisi dengan penantian di salah satu ruas jalan di Labuan Bajo yang dibanggakan sebagai kota destinasi super prioritas berlabel premium. Malam sepertinya berjalan lambat, mungkin karena apa yang dinantikan itu belum nampak. Pasrah adalah rasa terbaik yang dipilih untuk menenggelamkan penantian hingga pagi menyapa.
Penantian malam itu bukan hanya membosankan tetapi rada-rada menyakitkan.
Itu bukan malam pertama bagi mereka berada dalam penantian pada sebuah ruas jalan di kota super premium. Angin malam hingga kantuk dan lapar mereka abaikan sesaat, bila terpaksa baru mulai mencari tempat makan yang ada di sekitar atau menikmati secangkir kopi yang dijual oleh seorang ibu.
Baca Juga: Pilgub NTT, Komunitas KIBAR Melki di NTT Terbentuk di Labuan Bajo
Para driver terpaksa bermalam di jalan itu karena harus menunggu BBM untuk kendaraannya agar mereka bisa beraktivitas lagi, mencari rezeki demi keluarga dan demi memberi kontribusi bagi berjalannya roda perekonomian di destinasi kelas dunia bernama Labuan Bajo itu.
"Dari kemarin sore sampai tadi malam hingga pagi ini kami menunggu. Ini yang ketiga kalinya saya harus bermalam di sini karena menunggu BBM untuk kendaraan. Antrean panjang kendaraan yang menunggu BBM di sini sering terjadi akhir-akhir ini," kata Dedy saat ditemui di SPBU Jalan Sernaru Labuan Bajo, Kamis (25/7/2024) pagi.
Baca Juga: Perumda Bidadari Mabar Berbenah, Siap Branding Batu Cermin dan Urus Tempat Parkir Kampung Ujung
Diperkirakannya, sudah hampir sebulan kondisi itu terjadi, BBM tidak semudah dulu lagi mereka dapatkan di SPBU.
Demikian juga yang dituturkan oleh salah satu driver dump truck, Niko.
"Kami ini cape bukan karena kerja tetapi cape karena menunggu terlalu lama sampai harus bermalam di sini," kata Niko, pagi itu.
Baca Juga: Rencana Penutupan TNK, Ketua DPRD Mabar Ingatkan bahwa Wisata Bahari Sangat Diminati Wisatawan
Dia menuturkan, dirinya tidur di dalam kendaraannya malam itu walaupun tidak senyenyak tidur di rumah.
"Karena kalau pulang, saya khawatir kendaraan lain yang lebih dahulu dapat BBM, terpaksa harus tidur di sini sambil menunggu," kata Niko.
Ada sekitar puluhan sampai ratusan kendaraan yang antre pagi itu sepanjang sekitar 1 kilometer di ruas jalan Sernaru Labuan Bajo, dekat SPBU.
Baca Juga: Relawan Edi Weng dan Relawan Mario Richard Sama-sama Buka Jurus Menuju Pilkada Manggarai Barat 2024
Artikel Terkait
Babak Baru Bandara Komodo Labuan Bajo, Penerbangan Internasional Dimulai
Penerbangan Labuan Bajo-Kuala Lumpur Mulai September 2024, Berikut ini Jadwalnya
Sambut Penerbangan Internasional di Bandara Komodo, Anggota DPRD Ingatkan Masalah Sampah di Labuan Bajo
Peserta dari Labuan Bajo Harumkan Nama Provinsi NTT di Duta Remaja Pariwisata Indonesia
Tasya Homestay Labuan Bajo Sudah Beroperasi, Berada di Tengah Kota dengan Harga Terjangkau
Penerbangan Internasional Perdana Kuala Lumpur - Labuan Bajo Tinggi Peminat
BPOLBF Koordinasi dengan Keuskupan di Flores untuk Destinasi Religi Katolik
Bawaslu Temukan Permasalahan dalam Pemetaan TPS pada 14 Desa di Kabupaten Manggarai
Mendukung Suksesnya Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024
Camat Komodo Imbau Warga Tidak Buang Puntung Rokok di Lahan Kering
Umat Katolik di NTT Banyak ke Timor Leste Hadir Misa Agung Paus Fransiskus
Pemkab Mabar Intens Turun Lapangan Ukur Batas 31 Desa Pemekaran Menuju Definitif
Peluang Bisnis Cuci Mobil dan Sepeda Motor Menjanjikan, Berikut ini Panduannya
Pasar Werang dan Noa Berpeluang Besar jadi Pasar Harian, ini Penjelasan Pemkab Mabar
Pasar Noa jadi Pasar Harian, Anggota DPRD Terpilih Sardi Jeramat: Geliat Ekonomi Masyarakat Semakin Positif
Camat Sano Nggoang Sambut Baik Rencana Peningkatan Status Pasar Werang Menjadi Pasar Harian
Semangat Kebangkitan Musik Tradisional Indonesia Melalui Lokovasia 2024
Kapolres Mabar Minta Dukungan Tokoh Agama, Bersinergi Menjaga Keamanan
Universitas Terbuka Di Bawah Naungan Kemdikbudristek Tawarkan Fleksibilitas Belajar dengan Biaya Terjangkau
Kerja Keras IWP Tangani Sampah di Labuan Bajo Masuk Babak Baru, Environment Learning Center Diresmikan