Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di Wilayah Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Maumere, Keuskupan Ruteng, Kevikepan Labuan Bajo dan Dinas Pariwisata di 9 kabupaten di Pulau Flores dalam rangka menargetkan Pulau Flores sebagai destinasi utama wisata religi Katolik di Indonesia.
KLIKLABUANBAJO.ID | Koordinasi tersebut dilaksanakan melalui Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan secara virtual pada Jumat (05/07/2023) lalu.
FGD ini membahas potensi dan strategi pengembangan wisata religi Katolik di Pulau Flores yang bertujuan untuk menghasilkan gagasan dan aksi konkret untuk meningkatkan daya tarik wisata religi Katolik di Pulau Flores serta tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat, namun juga memperkaya pengalaman spiritual para wisatawan.
Baca Juga: Penerbangan Internasional Perdana Kuala Lumpur - Labuan Bajo Tinggi Peminat
FGD ini juga dirancang untuk menjadi sarana lintas pemangku kepentingan dalam mengembangkan pusat-pusat aktivitas pariwisata religi, menciptakan model pengelolaan destinasi pariwisata religi di Pulau Flores, mempromosikan jalur wisata religi Katolik yang terintegrasi di daratan Pulau Flores, menyediakan travel pattern/peta perjalanan wisata ziarah religi Katolik di Pulau Flores, dan mengembangkan event-event atau festival religi yang berskala nasional dan internasional.
Plt Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, menyampaikan bahwa Pulau Flores memiliki potensi wisata religi yang sangat kuat.
Disampaikannya, wisata religi Katolik di Pulau Flores merupakan salah satu jenis wisata yang populer terutama karena sejarah dan warisan gereja Katolik, serta inkulturasinya dengan budaya dan adat istiadat masyarakat setempat.
Baca Juga: Tasya Homestay Labuan Bajo Sudah Beroperasi, Berada di Tengah Kota dengan Harga Terjangkau
Dia menjelaskan, tak kurang dari 2.710 Gereja Katolik tersebar di daratan Pulau Flores. Selain itu, terdapat biara tua dan bersejarah, situs Gua Maria yang menjadi tujuan ziarah umat Katolik, serta seminari-seminari menengah dan tinggi Katolik yang mendukung warisan sejarah kekatolikan di Pulau Flores.
"Kita punya modal yang kuat, karena kita memiliki aset yakni potensi budaya dan religi yang sudah berkembang dan mengakar di Flores. Kita harapkan hal ini bisa menjadi satu modal untuk dapat kita skenariokan bersama ke sesuatu yang lebih konkret seperti penataan amenitas di sekitar pusat-pusat aktivitas wisata religi dan membuat peta perjalanan wisata," kata Frans.
Baca Juga: Peserta dari Labuan Bajo Harumkan Nama Provinsi NTT di Duta Remaja Pariwisata Indonesia
Ditambahkannya, BPOLBF menyelenggarakan FGD agar seluruh pusat kekuatan yang terwakilkan dari keuskupan-keuskupan yang ada di Pulau Flores ini bisa memberi energi, memberikan nilai spiritualitas.
"Di sisi lain terus merawat nilai konservasi, sosial budaya, dan juga kepariwisataan yang holistik," kata Frans.
Direktur Puspas Keuskupan Ruteng, Romo Marthin Chen, menyampaikan, pada hakikatnya, manusia, religiusitas, dan pariwisata adalah hal yang saling terkait satu sama lain sehingga wisata religi adalah sesuatu yang sangat mungkin untuk didorong dan dikembangkan terutama di Pulau Flores.
Artikel Terkait
Masalah Kemiskinan di NTT Dibahas dalam Pertemuan Frans Aba dengan Ketua Perindo NTT
Festival Golo Koe Jangan Sekedar Rutinitas tetapi Harus Bermanfaat
Ferdi Hasiman Bertemu Christian Rotok Menjelang Pilkada Manggarai Timur
96 Orang Peserta Pelatihan di UPTD BLK Manggarai Barat Berakhir dan Siap Bekerja
Menjelang Pilkada Manggarai Barat, Politisi Senior Mateus Hamsi Sampaikan Pandangan Politiknya
Jelang Pilkada Mabar 2024, Edi-Weng Daftar di 2 Parpol dalam Sehari
Upaya Menekan Angka Kematian Ibu dan Anak serta Stunting di Mabar Melalui Simabaresti
Disebut-Sebut Maju di Pilkada Mabar 2024, ini Kata Ovan Adu
Daerah Tujuan Wisata Air Terjun Favorit di Labuan Bajo NTT ini Masih “Disandra” Jaringan Internet yang Buruk
Thomas Dohu: Bentuk Tim Penyelenggara Pemerintahan yang Efektif, Termasuk Reformasi Birokrasi
36 Orang Pengawas Pemilu Kecamatan di Mabar Dilantik, Ketua Bawaslu Minta Segera Bangun Koordinasi
Pelajar SMKN 3 Komodo Antusias Ikut Edukasi Penanganan Sampah di Labuan Bajo
Kolaborasi Pergelaran Teras Ekraf dan PENTAS Labuan Bajo Meningkatkan Pertumbuhan Pariwisata dan Ekraf
Kemenparekraf dan Basarnas Susun Protokol Keselamatan dan Keamanan di DPSP
Hasan Pertanyakan Progres Perubahan Nama Puskesmas Tana Mori Menjadi Golo Mori
Perlu Meningkatkan Perhatian Kepada UMKM di Mabar NTT
Richard T. Sontani Dikabarkan jadi Bakal Calon Wakil Bupati Mabar, Ini yang Disampaikannya
BPOLBF Gelar Acara Komunikasi Antar Komunitas di Ruteng
Evaluasi Penyelenggaraan Floratama Academy Berlangsung di Ruteng Sebelum Floratama Academy 2024
Investasi di Golo Mori Labuan Bajo, Hasan: Investor Harus Jaga Kelestarian Lingkungan
BRI Rencana Buka Unit Noa di Pacar Manggarai Barat
Sebastian Salang: Untuk Mempercepat Pembangunan di NTT Harus Mulai dari Birokrasinya
KTM V di GMCC Berjalan Sukses, Bentuk Dukungan untuk DSP Labuan Bajo Sekaligus Gerbang Menuju Destinasi Lain di NTT
KTM Edisi V Berjalan Lancar, Perluas Pangsa Pasar Pariwisata Labuan Bajo ke Level Internasional
Anggota DPRD Terpilih di Mabar Apresiasi Rencana BRI Buka Kantor Unit Noa Pacar
Jelang Pilkada Mabar November 2024, Iren-Haji Ardi Resmi jadi Pasangan Bakal Calon
Nanas Jadi Komoditi Unggulan dan Agrowisata Potensial di Desa Golo Damu Labuan Bajo NTT
Komitmen Pemerintah Desa Golo Damu Sukseskan Pemilihan Serentak Gubernur NTT dan Bupati Manggarai Barat 2024
Totalitas Pengawasan PKD di Wilayah Terpencil Kecamatan Mbeliling Manggarai Barat NTT
Grup Band Tipe-X Ramaikan Event Picnik di Parapuar Labuan Bajo
Deklarasi Relawan Melki NTT di Labuan Bajo, Yos Nggarang: Melki merupakan Energi Baru untuk Perubahan di NTT
Narang-Lokom, Ruas Jalan Paling Memprihatinkan di Narang Satarmese Barat Manggarai
Kapolres Cup Mabar 2024, Ajang Kejuaraan dan Tolak Ukur Perkembangan Olahraga Futsal di Manggarai Barat
Peserta KB Aktif di Mabar NTT 26.963, Terbanyak Suntik
Puluhan Pohon Tabebuya Kuning Ditanam oleh Duta Besar 18 Negara di Parapuar Labuan Bajo