Salah satu yang dibahas pada pertemuan dalam rangka saling menukar gagasan antara kandidat Gubernur NTT Frans Aba dengan Ketua Partai Perindo NTT Jonathan Nubatonis, yaitu tentang masalah kemiskinan.
KLIKLABUANBAJO.ID | Keduanya bertemu di Kantor Partai Perindo, Selasa (2/4/2024), mereka saling bertukar gagasan dan pikiran tentang pembangunan di NTT.
"Daerah kita punya potensi yang tidak kalah dengan daerah lain tetapi sudah sekian lama kita masih berkutat dengan angka kemiskinan yang tinggi yang hanya sedikit lebih baik dari Papua dan Papua Barat," ungkap Nubatonis.
Baca Juga: Pilkada Mabar 2024, Melkior Nudin Beri Sinyal Bakal Maju
Problem ini, menurut Nubatonis disebabkan karena orientasi pembangunan NTT dari tahun ke tahun belum berfokus untuk mengurangi angka kemiskinan secara tegas dan jelas.
"Ibaratnya luka di tempat lain, plester di tempat lain. Jadi tidak akan mengubah apa-apa," lanjutnya.
Mantan anggota DPD itu menegaskan bahwa persoalan kemiskinan NTT harusnya bisa diperbaiki jika ada kemauan dan fokus yang jelas dalam pembangunan. Karena NTT punya potensi yang besar baik dari sektor pertanian, peternakan maupun perikanan serta kelautan.
Baca Juga: Frans Aba dan Refafi Gah Saling Berbagi Pandangan tentang Pembangunan NTT ke Depan
"Sebagian besar masyarakat kita yang termasuk kategori miskin itu bekerja di sektor-sektor ini. Kalau mau turunkan angka kemiskinan fokus pembangunan harus menyentuh kehidupan para petani, peternak dan nelayan, tanpa mengabaikan sektor lain," papar Nubatonis.
Demikian juga yang disampaikan oleh Frans Aba. Dia menegaskan bahwa salah satu tekadnya dalam mengikuti kontestasi pemilihan gubernur NTT tahun 2024 ini adalah menurunkan angka kemiskinan di NTT.
Baca Juga: Sudah 40 Orang Digigit oleh Komodo, 5 Orang Meninggal Dunia
Dengan mengusung konsep ekonomi kerakyatan, Frans Aba ingin agar sektor-sektor strategis seperti yang disebut Nubatonis harus didorong dengan kebijakan dan program yang jelas, terukur dan berdampak bagi kehidupan masyarakat.
"Dan ini harus dilakukan dalam semangat gotong royong dengan melibatkan semua pihak. Karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Masukkan, ide dan praktik-praktik baik yang sudah dikerjakan akan kita satukan menjadi visi bersama untuk NTT yang lebih baik," kata Frans Aba.
Baca Juga: ITDC Golo Mori Labuan Bajo dan Upaya Pelestarian Lingkungan
Momen silahturahmi Frans Aba ke Partai Perindo dan partai-partai lain serta kunjungan ke masyarakat menjadi momentum untuk menggalang dukungan dan mendengarkan ide, gagasan, dan pandangan para pihak.
Artikel Terkait
Plt Dirut BPOLBF: Reputasi Labuan Bajo dan Flores Harus Dijaga Bersama
Kampung Langgo di Wae Lolos Mabar NTT, Spot Wisata Budaya yang Melestarikan Permainan Tradisional
Gagasan dan Harapan untuk BPOLBF dari Diskusi tentang Pariwisata
Mengenal Lebih Dekat Spot Wisata Budaya Kampung Langgo di Desa Wae Lolos Mabar NTT
Hotel 115 Kamar Bangun di Parapuar Labuan Bajo
Plt Dirut BPOLBF Ajak Bangun Ekosistem Kepariwisataan di Labuan Bajo, Berikan Sentimen Positif
Pembangunan di Parapuar Labuan Bajo Bersandar pada Asas Keseimbangan Ekologi
BPOLBF Luncurkan 46 Event untuk Tahun 2024 di Wilayah Floratama
Puluhan Babi Mati di Terang Boleng Manggarai Barat NTT, Diduga Akibat ASF
Harga Tiket ke Taman Nasional Komodo Diangkat dalam Diskusi di Prundi Labuan Bajo
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Mabar, Berikut ini 3 Poin Masukan Masyarakat
Buka Usaha di Kawasan TNK, Warga Mabar Dipersilakan Mengajukan Perizinan Berusaha Penyediaan Jasa Wisata Alam
Tokoh Masyarakat Golo Mori dan Pemkab Mabar Sepakat Pergantian Nama Puskesmas
Nama yang Diusulkan jadi Ketua DPRD Manggarai Barat NTT yang Baru Periode 2024-2029
Jelang Pilkada Matim 2024 Beredar Nama Ferdi Hasiman, Lely Rotok, Paulus Mami dan Elpi Tote
BKH Sampaikan Tidak Semangat lagi Maju di Pilgub NTT 2024 ini
Ada 6 Kasus Narkoba di Manggarai Barat dalam 15 Bulan Terakhir