Kampung Langgo adalah kampung pertama yang dijumpai ketika memasuki wilayah Kecamatan Sano Nggoang dari kota Labuan Bajo. Kampung ini merupakan salah satu kampung tua dengan segala kisah dan historynya.
Penulis: Robertus Perkasa
Kampung Langgo berdiri anggun di sebuah bukit dengan ketinggian lebih dari 700 meter dari permukaan laut. Ada puluhan rumah warga berdiri berjejer di puncak bukit ini Selebihnya berada di kaki bukit. Kawasan hutan ulayat "Puar Langgo" dan kontur pegunungan serta lahan perkebunan membentang hijau di sekelilingnya.
Di bagian utara Kampung ini (pintu masuk), kita bisa melihat deretan kubur yang tertata rapi. Keluarga mereka yang telah meninggal baik yang beragama Katolik maupun Islam dikuburkan di Tempat Pekuburan Umum (TPU) Langgo. Tersirat dari tata letak kuburan tersebut bisa diketahui bahwa warga di Kampung ini sangat menghargai kamajemukan dan keberagaman. Toleransi antarumat beragama juga dipertegas dengan letak tempat ibadah mereka yang berdiri saling berhadapan sekitar ratusan meter jarak Kapela dengan Masjid.
Baca Juga: Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Bawaslu Mabar NTT Apel Patroli Pengawasan
Setelah ditelusuri, ternyata mereka berasal dari satu garis keturunan, yakni Suku Mawu. Leluhur orang Langgo berasal dari Mawu, Ndoso. Leluhur pertama mereka bernama "Empat Telo". Jejak sejarah tentangnya masih ada, yakni kuburnya berada di tanah ulayat mereka Lingko Rebong antara Kampung Tembel dan Kampung Ndengo. Dua Kampung ini merupakan anak Kampung pemekaran dari Kampung Langgo.
Di bagian utara tampak sebuah rumah adat berdiri menjulang tinggi. Di depan rumah adat itu sebuah Compang adat yang sakral dan dijaga (altar sesajian saat menggelar ritual adat). Compang itu tersusun batu-batu alam yang dipilih dan tertata rapi. Kampung ini diapiti tiga anak sungai, Wae Langgo di bagian timur dan Wae Reha dan Wae Lolos di bagian barat. Terdapat pula sejumlah sumber mata air di kawasan hutan ulayat mereka yang terbentang hijau tidak jauh dari Kampung itu. Selain ketiga anak sungai tersebut, masih banyak lagi anak sungai yang terbentang meliuk-liuk sepanjang wilayah desa ini hingga bertemu dengan anak sungai lainnya dari wilayah desa tetangga.
Baca Juga: PWMB Memperingati HPN Bersama Warga dalam Balutan Budaya di Langgo Mabar NTT
Destinasi wisata "Seribu Air Terjun" yang sedang viral dan ramai pengunjung- dibahas pada bagian selanjutnya- berada di tiga sungai tersebut.
Nama Desa ini diadopsi langsung dari nama sebuah sungai, Wae Lolos yang ada di wilayah desa ini. Luas wilayah Desa Wae Lolos mencapai 12,1 km2 dan wilayahnya berada pada ketinggian lebih dari 700 dari permukaan laut.
Desa Wae Lolos merupakan pintu gerbang dari Labuan Bajo menuju Kecamatan Sano Nggoang. Jarak dari Labuan Bajo ke Desa Wae Lolos mencapai 32 km yang dapat ditempuh selama 1 jam menggunakan kendaraan.
Desa ini merupakan pemekaran dari Desa Induk, yakni Desa Cunca Lolos. Pemekaran wilayah Desa Cunca Lolos sekitar tahun 1997 silam. Desa pemekarannya diberi nama Desa Wae Lolos. Nama Desa Cunca Lolos sebagai Desa induk diadopsi dari nama air terjun Cunca Lolos yang berada di wilayah Desa Wae Lolos.
Baca Juga: Gagasan dan Harapan untuk BPOLBF dari Diskusi tentang Pariwisata
Secara administrasi, Desa ini berada di wilayah Kecanatan Sano Nggoang. Sedangkan Desa Cunca Lolos masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Mbeliling (Kecamatan Mbeliling merupakan pemekaran dari Kecamatan Sano Nggoang sekitar tahun 2011).
Artikel Terkait
Hutan Mangrove Terpanjang di Indonesia, Spot Wisata Andalan Desa Golo Sepang Kecamatan Boleng Labuan Bajo NTT
Golo Cucu Bisa Geser Bukit Porong, Spot Foto Baru di Mbeliling Labuan Bajo NTT
Air Terjun Cunca Wulang Tetap Jadi Spot Wisata Tujuan Utama Para Turis Asing di Labuan Bajo NTT
Pisang Kepok, Salah Satu Pangan Penopang Kebutuhan Masyarakat yang Pelan-Pelan Hilang dari Manggarai Barat NTT
Spot Wisata Air Terjun Cunca Wulang, Paket Wisata Pegunungan yang Lengkap di Labuan Bajo NTT
Temuan Mahasiswa Politeknik eLBajo Commodus terkait Potensi di Desa Wisata di Manggarai Barat
Kunker di Kantor BPOLBF, Menteri Pariwisata Disuguhi Kopi Juria Manggarai Timur
Homestay Kembung Yoseph Bensuin di Cunca Wulang, Hunian Sejuk dan Nyaman di Kaki Pegunungan Mbeliling Labuan Bajo NTT
BPOLBF: Fam Trip Pasar Tiongkok Bukti Kolaborasi Lintas Industri
MoU Komitmen Investasi di Parapuar Labuan Bajo
Desa Wisata di Labuan Bajo NTT Ini Jadi Daya Tarik Turis Asing, Namun Layanan Jaringan Telkomsel Buruk
Bawaslu Mabar NTT Menetapkan Desa Anti Politik Uang dan Kampung Pengawasan Partisipatif untuk Mencegah Politik Uang
7 Orang dari AIC Labuan Bajo Diterima Kerja di Luar Negeri, Ada yang ke Dubai
4 Puskesmas Baru di Manggarai Barat NTT Segera Beroperasi
Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat Diganti Bersama Kadis Kesehatan
Perkuat Kapasitas Panwas TPS, Kordive HP2H Panwascam Mbeliling Perintahkan PKD Lakukan Bimtek Mini