Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Fransiskus Xaverius Teguh, mengajak berbagai komunitas yang hadir dalam acara Kongkow Lintas Komunitas (Kontras) di Parapuar untuk bersama-sama membangun ekosistem kepariwisataan di Labuan Bajo.
KLIKLABUANBAJO.ID | Selain ekosistem kepariwisataan, dalam diskusi Senja Stage pada acara Kontras yang berlangsung Hari Sabtu (24/2/2024) sore itu, Fransiskus juga menyampaikan perlunya memberikan sentimen-sentimen positif tentang pariwisata Labuan Bajo.
Pada kesempatan tersebut hadir berbagai komunitas, antara lain dari komunitas seni musik, sanggar seni budaya, komunitas video dan komunitas lainnya. Hadir juga para General Manager (GM) hotel-hotel di Labuan Bajo dan akademisi.
Banyak harapan serta catatan kritis yang disampaikan dalam sesi diskusi sore itu.
Baca Juga: Potensi Perolehan Kursi Golkar di DPRD Mabar NTT, ini Penjelasan Ketua DPD II
Fransiskus saat itu menjadi nara sumber bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Mabar Pius Baut; Sekretaris Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Mabar Crispinus Mesima; Ketua Pokja Akselerasi Digitalisasi Direktorat Musik dan Animasi Kemenparekraf Artadi.
Beberapa peserta diskusi pada senja itu menjadikan pariwisata Bali sebagai referensi dalam penyampaian saran dan catatan kritis mereka terkait pengembangan pariwisata Labuan Bajo.
Beberapa hal yang disampaikan peserta saat itu antara lain perlunya memperbanyak event, memperbanyak panggung pentas untuk sanggar seni budaya di Labuan Bajo, meningkatkan volume pertunjukan seni budaya di setiap hotel, penyediaan lokasi khusus untuk pertunjukan seni budaya di Labuan Bajo serta mendorong peningkatan peran pemerintah dalam dunia komunitas anak-anak muda di Labuan Bajo.
Baca Juga: Potensi Perolehan Kursi DPRD Mabar dari Partai Demokrat, Berikut ini Penjelasan Ketua DPC
Penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata juga menjadi sorotan peserta. Salah satu contoh yang berkaitan dengan perlunya perhatian serius terhadap SDM pariwisata yakni masih sangat kurangnya putera-puteri daerah yang menjadi GM di hotel-hotel yang ada di Labuan Bajo.
Berbagai masukan dan catatan kritis itu disambut baik oleh BPOLBF. Plt Dirut saat itu menyampaikan bahwa acara Kontras perlu diregulerkan.
"Tadi harapannya cukup banyak. Pertama, kalau bisa diregulerkan. Kita banyak belajar dari Bali, baik dan buruknya. Kita hadir di sini adalah untuk membangun ekosistem kepariwisataan di Labuan Bajo. Tantangannya banyak," kata Frans.
Baca Juga: Waspada ASF di Manggarai Barat NTT, 84 Ekor Babi Mati
Disampaikannya, masyarakat tidak boleh menjadi penonton dalam dunia pariwisata.
"Masyarakat menjadi bagian dari pariwisata dan tidak menjadi penonton. Bagaimana caranya supaya kita menjadi bagian dari kue pariwisata itu. Kita tidak boleh putus asa. Yang perlu bagi kita sekarang spirit," kata Frans.
Artikel Terkait
Homestay Kembung Yoseph Bensuin di Cunca Wulang, Hunian Sejuk dan Nyaman di Kaki Pegunungan Mbeliling Labuan Bajo NTT
BPOLBF: Fam Trip Pasar Tiongkok Bukti Kolaborasi Lintas Industri
MoU Komitmen Investasi di Parapuar Labuan Bajo
Desa Wisata di Labuan Bajo NTT Ini Jadi Daya Tarik Turis Asing, Namun Layanan Jaringan Telkomsel Buruk
7 Orang dari AIC Labuan Bajo Diterima Kerja di Luar Negeri, Ada yang ke Dubai
4 Puskesmas Baru di Manggarai Barat NTT Segera Beroperasi
Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat Diganti Bersama Kadis Kesehatan
Plt Dirut BPOLBF: Reputasi Labuan Bajo dan Flores Harus Dijaga Bersama
Kampung Langgo di Wae Lolos Mabar NTT, Spot Wisata Budaya yang Melestarikan Permainan Tradisional
Gagasan dan Harapan untuk BPOLBF dari Diskusi tentang Pariwisata
PWMB Memperingati HPN Bersama Warga dalam Balutan Budaya di Langgo Mabar NTT
Mengenal Lebih Dekat Spot Wisata Budaya Kampung Langgo di Desa Wae Lolos Mabar NTT