Plt Dirut BPOLBF: Reputasi Labuan Bajo dan Flores Harus Dijaga Bersama

photo author
- Kamis, 8 Februari 2024 | 11:10 WIB
Diskusi di Prundi Labuan Bajo, Rabu (7/2/2024) sore.  Plt Dirut BPOLBF Fransiskus Xaverius Teguh, menyampaikan bahwa reputasi Labuan Bajo dan Flores harus dijaga bersama. (Foto: KLIKLABUANBAJO.ID)
Diskusi di Prundi Labuan Bajo, Rabu (7/2/2024) sore. Plt Dirut BPOLBF Fransiskus Xaverius Teguh, menyampaikan bahwa reputasi Labuan Bajo dan Flores harus dijaga bersama. (Foto: KLIKLABUANBAJO.ID)

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Fransiskus Xaverius Teguh, menyampaikan bahwa reputasi Labuan Bajo dan Flores harus dijaga bersama.

 

KLIKLABUANBAJO.ID | Plt Dirut BPOLBF Fransiskus menyampaikan juga bahwa kehadiran BPOLBF untuk melayani publik terutama dalam mempercepat pembangunan kepariwisataan di daerah dengan melibatkan masyarakat, memberikan manfaat secara ekonomi dan meningkatkan nilai tambah.

Dia menyampaikan itu dalam diskusi, Rabu (7/2/2024) sore di Prundi Labuan Bajo

Fransiskus menyampaikan bahwa otorita yang melekat di BPOLBF bukan otorita untuk seluruh urusan.

"Kalaupun otorita, itu hanya di 400 hektar. Kita bukan untuk seluruh urusan. Untuk urusan daerah tetap kewenangan Pemda," kata Frans.

Baca Juga: Pengepakan Logistik Pemilu di Kabupaten Mabar Sudah Selesai, Pendistribusian Serentak Tanggal 12 Februari 2024

Namun BPOPLBF kata dia melakukan advokasi dan pelatihan-pelatihan serta mendorong sentra-sentra produksi.

"Kita ingin seluruh sistem yang ada di daerah bekerja bersama," kata Frans.

Dia menyampaikan bahwa Labuan Bajo menjadi perhatian dunia.

"Sedikit saja kejadian di Labuan Bajo, ada copetlah, kapal tenggelamlah, itu bisa mendunia. Artinya Labuan Bajo menjadi perhatian dunia. Kita ingin reputasi Labuan Bajo dan Flores ini kita jaga bersama-sama," kata Fransiskus.

Baca Juga: Perkuat Kapasitas Panwas TPS, Kordive HP2H Panwascam Mbeliling Perintahkan PKD Lakukan Bimtek Mini

Terkait pengelolaan kawasan Parapuar, dia menjelaskan bahwa pengelolaannya secara terpadu dan berkelanjutan, melibatkan masyarakat tetapi ada bisnis pariwisata dalam lahan itu, antara lain hotel. Semuanya dikerjakan berdasarkan masterplan.

Tidak semua lahan di sana akan dibangun tetapi ada ruang terbuka hijau. Selain itu ada juga aturan ketinggian bangunan.

"Kawasan ini kita jadikan model kawasan terpadu yang bisa direplikasi oleh daerah lain di kawasan koordinatif. Kami juga mempunyai tanggung jawab terhadap kawaan koordinatif di Flores termasuk Bima. Sama dengan Borobudur bisa dapat manfaat sampai di Jogja, padahal lokasinya di Borobudur," kata Frans.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X