Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Fransiskus Xaverius Teguh, menyampaikan bahwa reputasi Labuan Bajo dan Flores harus dijaga bersama.
KLIKLABUANBAJO.ID | Plt Dirut BPOLBF Fransiskus menyampaikan juga bahwa kehadiran BPOLBF untuk melayani publik terutama dalam mempercepat pembangunan kepariwisataan di daerah dengan melibatkan masyarakat, memberikan manfaat secara ekonomi dan meningkatkan nilai tambah.
Dia menyampaikan itu dalam diskusi, Rabu (7/2/2024) sore di Prundi Labuan Bajo
Fransiskus menyampaikan bahwa otorita yang melekat di BPOLBF bukan otorita untuk seluruh urusan.
"Kalaupun otorita, itu hanya di 400 hektar. Kita bukan untuk seluruh urusan. Untuk urusan daerah tetap kewenangan Pemda," kata Frans.
Namun BPOPLBF kata dia melakukan advokasi dan pelatihan-pelatihan serta mendorong sentra-sentra produksi.
"Kita ingin seluruh sistem yang ada di daerah bekerja bersama," kata Frans.
Dia menyampaikan bahwa Labuan Bajo menjadi perhatian dunia.
"Sedikit saja kejadian di Labuan Bajo, ada copetlah, kapal tenggelamlah, itu bisa mendunia. Artinya Labuan Bajo menjadi perhatian dunia. Kita ingin reputasi Labuan Bajo dan Flores ini kita jaga bersama-sama," kata Fransiskus.
Baca Juga: Perkuat Kapasitas Panwas TPS, Kordive HP2H Panwascam Mbeliling Perintahkan PKD Lakukan Bimtek Mini
Terkait pengelolaan kawasan Parapuar, dia menjelaskan bahwa pengelolaannya secara terpadu dan berkelanjutan, melibatkan masyarakat tetapi ada bisnis pariwisata dalam lahan itu, antara lain hotel. Semuanya dikerjakan berdasarkan masterplan.
Tidak semua lahan di sana akan dibangun tetapi ada ruang terbuka hijau. Selain itu ada juga aturan ketinggian bangunan.
"Kawasan ini kita jadikan model kawasan terpadu yang bisa direplikasi oleh daerah lain di kawasan koordinatif. Kami juga mempunyai tanggung jawab terhadap kawaan koordinatif di Flores termasuk Bima. Sama dengan Borobudur bisa dapat manfaat sampai di Jogja, padahal lokasinya di Borobudur," kata Frans.
Artikel Terkait
Kisah Wisatawan Asal Jerman dan Spanyol Tidak Dapat Penginapan Karena Homestay Tutup, Akhirnya Nginap di Rumah Warga Cunca Wulang
Kolam Air Terjun Cunca Wulang di Labuan Bajo NTT Jadi Ramah Pengunjung, Perenang Amatir juga Bisa Nikmati Kesegarannya
Wajah Spot Wisata Cunca Wulang Setelah Jembatan Penghubung Menuju Air Terjun Diperbaiki
Hutan Mangrove Terpanjang di Indonesia, Spot Wisata Andalan Desa Golo Sepang Kecamatan Boleng Labuan Bajo NTT
Air Terjun Cunca Wulang Tetap Jadi Spot Wisata Tujuan Utama Para Turis Asing di Labuan Bajo NTT
Pisang Kepok, Salah Satu Pangan Penopang Kebutuhan Masyarakat yang Pelan-Pelan Hilang dari Manggarai Barat NTT
Spot Wisata Air Terjun Cunca Wulang, Paket Wisata Pegunungan yang Lengkap di Labuan Bajo NTT
Temuan Mahasiswa Politeknik eLBajo Commodus terkait Potensi di Desa Wisata di Manggarai Barat
Homestay Kembung Yoseph Bensuin di Cunca Wulang, Hunian Sejuk dan Nyaman di Kaki Pegunungan Mbeliling Labuan Bajo NTT
BPOLBF: Fam Trip Pasar Tiongkok Bukti Kolaborasi Lintas Industri
MoU Komitmen Investasi di Parapuar Labuan Bajo
Desa Wisata di Labuan Bajo NTT Ini Jadi Daya Tarik Turis Asing, Namun Layanan Jaringan Telkomsel Buruk
Bawaslu Mabar NTT Menetapkan Desa Anti Politik Uang dan Kampung Pengawasan Partisipatif untuk Mencegah Politik Uang
7 Orang dari AIC Labuan Bajo Diterima Kerja di Luar Negeri, Ada yang ke Dubai