Warga di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dipersilakan untuk mengajukan perizinan Berusaha Penyediaan Jasa Wisata Alam (BPJWA) di dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
KLIKLABUANBAJO.ID | Pengajuan izin tersebut untuk beberapa usaha, antara lain cendera mata, perjalanan wisata, makan minum, papan informasi, jumlahnya sekitar 6 hingga 7 usaha namun dengan syarat dan ketentuan berlaku.
Perizinan berusaha itu bisa dilakukan oleh perorangan, badan usaha, koperasi dan BUMDes.
"Diperbolehkan, secara aturan dipersilakan. Bagi yang memenuhi syarat dapat mengajukan permohonan perizinan. Termasuk masyarakat Manggarai Barat, seperti di Kampung Rinca dan Komodo," kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Rani Siga, usai diskusi di Prundi Labuan Bajo, Selasa (5/3/2024) malam.
Baca Juga: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Mabar, Berikut ini 3 Poin Masukan Masyarakat
Dia juga mempersilakan, bila ada warga yang ingin mengetahui secara detail tentang ketentuan berusaha di TNK itu bisa menanyakan langsung ke BTNK.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam diskusi saat itu, salah satu hal yang disoroti adalah harga tiket ke Loh Liang Pulau Komodo yang mencapai Rp300.000 per 5 orang pengunjung.
Salah satu pelaku pariwisata dari ASITA Getrudis, menyoroti adanya tulisan di Loh Liang Pulau Komodo dalam kawasan TNK tentang harga Rp300.000, untuk lima orang pengunjung.
Baca Juga: 40 Ekor Babi Mati di Liang Sola Lembor Manggarai Barat NTT, Diduga Akibat ASF
Harga ini kata dia menimbulkan protes karena tanpa ada sosialisasi sebelumnya dan terkesan tak sesuai ketentuan sebelumnya.
"Ada leter bertuliskan biaya masuk Rp300.000 per lima orang. Tidak bagus kalau kita ribut di depan tamu gara-gara hal ini," kata Getrudis.
Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) kata dia perlu secepatnya berkoordinasi dengan PT Flobamor untuk membahas persoalan ini.
Baca Juga: Hasanudin Berharap Pemkab Mabar Jaga Stabilitas Harga Sembako Menjelang Bulan Ramadhan
Kepala BTNK Hendrikus yang hadir dalam diskusi saat itu mengaku kaget dengan informasi tersebut. Namun dia juga menyampaikan bahwa harus dibedakan antara harga tiket dengan harga jasa pemandu.
Artikel Terkait
Pesona Air Terjun Cunca Wulang di Mata Irene dan Unai, Pasangan Kekasih Asal Eropa yang Nginap Semalam di Rumah Warga Desa Cunca Wulang
Kisah Wisatawan Asal Jerman dan Spanyol Tidak Dapat Penginapan Karena Homestay Tutup, Akhirnya Nginap di Rumah Warga Cunca Wulang
Kolam Air Terjun Cunca Wulang di Labuan Bajo NTT Jadi Ramah Pengunjung, Perenang Amatir juga Bisa Nikmati Kesegarannya
Politeknik eLBajo Comodus Labuan Bajo Teken MoU dengan Pemdes dari Tiga Desa Wisata di Manggarai Barat NTT
Wajah Spot Wisata Cunca Wulang Setelah Jembatan Penghubung Menuju Air Terjun Diperbaiki
Hutan Mangrove Terpanjang di Indonesia, Spot Wisata Andalan Desa Golo Sepang Kecamatan Boleng Labuan Bajo NTT
Golo Cucu Bisa Geser Bukit Porong, Spot Foto Baru di Mbeliling Labuan Bajo NTT
Air Terjun Cunca Wulang Tetap Jadi Spot Wisata Tujuan Utama Para Turis Asing di Labuan Bajo NTT
Pisang Kepok, Salah Satu Pangan Penopang Kebutuhan Masyarakat yang Pelan-Pelan Hilang dari Manggarai Barat NTT
Spot Wisata Air Terjun Cunca Wulang, Paket Wisata Pegunungan yang Lengkap di Labuan Bajo NTT
Kunker di Kantor BPOLBF, Menteri Pariwisata Disuguhi Kopi Juria Manggarai Timur
Homestay Kembung Yoseph Bensuin di Cunca Wulang, Hunian Sejuk dan Nyaman di Kaki Pegunungan Mbeliling Labuan Bajo NTT
BPOLBF: Fam Trip Pasar Tiongkok Bukti Kolaborasi Lintas Industri
MoU Komitmen Investasi di Parapuar Labuan Bajo
Desa Wisata di Labuan Bajo NTT Ini Jadi Daya Tarik Turis Asing, Namun Layanan Jaringan Telkomsel Buruk
7 Orang dari AIC Labuan Bajo Diterima Kerja di Luar Negeri, Ada yang ke Dubai
4 Puskesmas Baru di Manggarai Barat NTT Segera Beroperasi
Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat Diganti Bersama Kadis Kesehatan
Plt Dirut BPOLBF: Reputasi Labuan Bajo dan Flores Harus Dijaga Bersama
Kampung Langgo di Wae Lolos Mabar NTT, Spot Wisata Budaya yang Melestarikan Permainan Tradisional
Gagasan dan Harapan untuk BPOLBF dari Diskusi tentang Pariwisata
PWMB Memperingati HPN Bersama Warga dalam Balutan Budaya di Langgo Mabar NTT
Mengenal Lebih Dekat Spot Wisata Budaya Kampung Langgo di Desa Wae Lolos Mabar NTT
Hotel 115 Kamar Bangun di Parapuar Labuan Bajo
Adakah Pengaduan Jual Beli Suara Caleg di Mabar dalam Pemilu 2024, Berikut ini Penjelasan Bawaslu
Waspada ASF di Manggarai Barat NTT, 84 Ekor Babi Mati
Plt Dirut BPOLBF Ajak Bangun Ekosistem Kepariwisataan di Labuan Bajo, Berikan Sentimen Positif
Pembangunan di Parapuar Labuan Bajo Bersandar pada Asas Keseimbangan Ekologi
Seorang Ibu di Labuan Bajo Terkena Peluru di Leher Usai Belanja, Diduga Peluru Masih di Dalam