"Kesepakatan yang kita bangun Rp200.000 ke Loh Liang per group," kata Hendrikus.
Jumlah pengunjung dalam satu group kata dia maksimal lima orang.
Baca Juga: Harga Tiket ke Taman Nasional Komodo Diangkat dalam Diskusi di Prundi Labuan Bajo
Selain perlunya membedakan antara harga tiket dengan jasa pemandu, dia juga menjelaskan tentang nomenklatur naturalisasi guide dengan ranger.
Naturalisasi guide kata dia merupakan para pemandu sedangkan ranger adalah polisi kehutanan yang merupakan pegawai BTNK.
Hendrikus juga berharap agar dalam melihat berbagai hal dalam kawasan TNK jangan menggunakan perspektif personal tetapi perspektif yang dibangun harus didasari pada berbagai hal yang terjadi di dalam kawasan TNK termasuk segala hiruk pikuk di dalamnya.
Baca Juga: Ibu yang Lehernya Terkena Peluru di Labuan Bajo Sudah Operasi di Denpasar
Peserta diskusi lainnya dari ASITA Ali Sehudin yang juga seorang politisi dan anggota DPRD Manggarai Barat dari PBB, mengingatkan bahwa semua kebijakan yang diterapkan tanpa sosialisasi akan menimbulkan reaksi.
"Berbicara tentang pariwisata berarti kita bicara tentang adanya sistem yang saling keterkaitan. Setiap kebijakan yang tidak melalui sosialisasi pasti akan ada reaksi karena ada aksi," kata Ali.
Peserta diskusi dari PHRI Sil Wanggel saat itu menyampaikan bahwa pungutan yang berdasarkan kesepakatan harus disertai bukti untuk menghindari terjadinya pungutan liar.
Baca Juga: Partai Bulan Bintang Manggarai Barat NTT Pertahankan Kursi di DPRD, Ini yang Disampaikan Ketua DPC
"Pungutan kalau sudah ada kesepakatan harus ada bukti secara tertulis. Bukti kesepakatan itu penting supaya tidak terjadi pungutan liar," kata Sil.
Sementara itu Marta Muslin Tulis menegaskan, bila ada indikasi terjadinya pungutan di luar kesepakatan maka harus beri somasi. Hal itu juga disepakati oleh Gabriel Pampur.
Pegiat lingkungan hidup Marsel Agot saat itu menyampaikan tentang pentingnya memperhatikan upaya konservasi dalam kawasan TNK.
Baca Juga: Puluhan Babi Mati di Terang Boleng Manggarai Barat NTT, Diduga Akibat ASF
Artikel Terkait
Pesona Air Terjun Cunca Wulang di Mata Irene dan Unai, Pasangan Kekasih Asal Eropa yang Nginap Semalam di Rumah Warga Desa Cunca Wulang
Kisah Wisatawan Asal Jerman dan Spanyol Tidak Dapat Penginapan Karena Homestay Tutup, Akhirnya Nginap di Rumah Warga Cunca Wulang
Kolam Air Terjun Cunca Wulang di Labuan Bajo NTT Jadi Ramah Pengunjung, Perenang Amatir juga Bisa Nikmati Kesegarannya
Politeknik eLBajo Comodus Labuan Bajo Teken MoU dengan Pemdes dari Tiga Desa Wisata di Manggarai Barat NTT
Wajah Spot Wisata Cunca Wulang Setelah Jembatan Penghubung Menuju Air Terjun Diperbaiki
Hutan Mangrove Terpanjang di Indonesia, Spot Wisata Andalan Desa Golo Sepang Kecamatan Boleng Labuan Bajo NTT
Golo Cucu Bisa Geser Bukit Porong, Spot Foto Baru di Mbeliling Labuan Bajo NTT
Air Terjun Cunca Wulang Tetap Jadi Spot Wisata Tujuan Utama Para Turis Asing di Labuan Bajo NTT
Pisang Kepok, Salah Satu Pangan Penopang Kebutuhan Masyarakat yang Pelan-Pelan Hilang dari Manggarai Barat NTT
Spot Wisata Air Terjun Cunca Wulang, Paket Wisata Pegunungan yang Lengkap di Labuan Bajo NTT
Kunker di Kantor BPOLBF, Menteri Pariwisata Disuguhi Kopi Juria Manggarai Timur
Homestay Kembung Yoseph Bensuin di Cunca Wulang, Hunian Sejuk dan Nyaman di Kaki Pegunungan Mbeliling Labuan Bajo NTT
BPOLBF: Fam Trip Pasar Tiongkok Bukti Kolaborasi Lintas Industri
MoU Komitmen Investasi di Parapuar Labuan Bajo
Desa Wisata di Labuan Bajo NTT Ini Jadi Daya Tarik Turis Asing, Namun Layanan Jaringan Telkomsel Buruk
7 Orang dari AIC Labuan Bajo Diterima Kerja di Luar Negeri, Ada yang ke Dubai
4 Puskesmas Baru di Manggarai Barat NTT Segera Beroperasi
Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat Diganti Bersama Kadis Kesehatan
Plt Dirut BPOLBF: Reputasi Labuan Bajo dan Flores Harus Dijaga Bersama
Kampung Langgo di Wae Lolos Mabar NTT, Spot Wisata Budaya yang Melestarikan Permainan Tradisional
Gagasan dan Harapan untuk BPOLBF dari Diskusi tentang Pariwisata
PWMB Memperingati HPN Bersama Warga dalam Balutan Budaya di Langgo Mabar NTT
Mengenal Lebih Dekat Spot Wisata Budaya Kampung Langgo di Desa Wae Lolos Mabar NTT
Hotel 115 Kamar Bangun di Parapuar Labuan Bajo
Adakah Pengaduan Jual Beli Suara Caleg di Mabar dalam Pemilu 2024, Berikut ini Penjelasan Bawaslu
Waspada ASF di Manggarai Barat NTT, 84 Ekor Babi Mati
Plt Dirut BPOLBF Ajak Bangun Ekosistem Kepariwisataan di Labuan Bajo, Berikan Sentimen Positif
Pembangunan di Parapuar Labuan Bajo Bersandar pada Asas Keseimbangan Ekologi
Seorang Ibu di Labuan Bajo Terkena Peluru di Leher Usai Belanja, Diduga Peluru Masih di Dalam