Naas, seorang ibu di Labuan Bajo terkena peluru di bagian leher usai berbelanja di salah satu tempat belanja sekitar Patung Caci Labuan Bajo, Senin (26/2/2024) sekitar pukul 17.00 Wita.
KLIKLABUANBAJO.ID | Akibat peristiwa itu, korban bernama Maria Oktaviana Jeni dirawat di rumah sakit. Diduga peluru masih bersarang di dalam.
Suami korban Dominikus Damal Jahang dan salah satu anggota keluarganya Gordianus Santu, membenarkan kejadian itu saat dikonfirmasi pada Hari Selasa (27/2/2024).
Baca Juga: Pembangunan di Parapuar Labuan Bajo Bersandar pada Asas Keseimbangan Ekologi
"Kejadiannya kemarin sore di Toko Central dekat Patung Caci," kata Gordianus, Selasa pagi.
Mereka kwatir bila tidak segera dioperasi maka kondisi korban bisa semakin memprihatinkan. Di sisi lain, korban merupakan seorang ibu yang memiliki seorang anak bayi berusia 5 bulan yang masih membutuhkan Asi.
"Tadi pagi kami dapat informasi kalau korban tidak bisa dioperasi karena masih bengkak dan besok diminta untuk dipulangkan ke rumah. Kami khawatir bagaimana kalau bengkaknya sampai satu minggu, apakah selama itu juga dia tidak bisa dioperasi. Bagaimana dengan peluru di dalam," kata suami korban, Dominikus.
Baca Juga: Potensi Nasdem Mabar NTT Dapat 7 Kursi di DPRD, Berikut ini Penjelasan Ketua DPD
Rasa panik juga disampaikan oleh Gordi.
"Semoga secepatnya bisa dioperasi," kata Gordi.
Menurut keduanya, diduga kuat peluru itu berasal dari bunyi tembakan dari lantai atas toko tempat korban belanja.
Keduanya menuturkan, saat kejadian di Senin sore itu korban bersama salah satu temannya yang masih merupakan keluarganya pergi belanja di Central.
Baca Juga: Plt Dirut BPOLBF Ajak Bangun Ekosistem Kepariwisataan di Labuan Bajo, Berikan Sentimen Positif
"Setelah belanja, mereka keluar dari toko. Saat di jalan depan toko itu mereka dengar bunyi tetapi korban tidak tahu itu bunyi apa. Dia merasa ada sesuatu yang mengenai lehernya, lalu dia pegang lehernya ternyata ada darah, dia menangis dan teriak mencari tahu siapa pelakunya," kata Gordi.
Gordi menambahkan, karena suara teriakan korban, sejumlah karyawan toko keluar mencari tahu apa yang terjadi.
Artikel Terkait
Wajah Spot Wisata Cunca Wulang Setelah Jembatan Penghubung Menuju Air Terjun Diperbaiki
Hutan Mangrove Terpanjang di Indonesia, Spot Wisata Andalan Desa Golo Sepang Kecamatan Boleng Labuan Bajo NTT
Golo Cucu Bisa Geser Bukit Porong, Spot Foto Baru di Mbeliling Labuan Bajo NTT
Air Terjun Cunca Wulang Tetap Jadi Spot Wisata Tujuan Utama Para Turis Asing di Labuan Bajo NTT
Pisang Kepok, Salah Satu Pangan Penopang Kebutuhan Masyarakat yang Pelan-Pelan Hilang dari Manggarai Barat NTT
Spot Wisata Air Terjun Cunca Wulang, Paket Wisata Pegunungan yang Lengkap di Labuan Bajo NTT
Temuan Mahasiswa Politeknik eLBajo Commodus terkait Potensi di Desa Wisata di Manggarai Barat
Kunker di Kantor BPOLBF, Menteri Pariwisata Disuguhi Kopi Juria Manggarai Timur
Homestay Kembung Yoseph Bensuin di Cunca Wulang, Hunian Sejuk dan Nyaman di Kaki Pegunungan Mbeliling Labuan Bajo NTT
BPOLBF: Fam Trip Pasar Tiongkok Bukti Kolaborasi Lintas Industri
MoU Komitmen Investasi di Parapuar Labuan Bajo
Desa Wisata di Labuan Bajo NTT Ini Jadi Daya Tarik Turis Asing, Namun Layanan Jaringan Telkomsel Buruk
7 Orang dari AIC Labuan Bajo Diterima Kerja di Luar Negeri, Ada yang ke Dubai
4 Puskesmas Baru di Manggarai Barat NTT Segera Beroperasi
Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat Diganti Bersama Kadis Kesehatan
Plt Dirut BPOLBF: Reputasi Labuan Bajo dan Flores Harus Dijaga Bersama
Kampung Langgo di Wae Lolos Mabar NTT, Spot Wisata Budaya yang Melestarikan Permainan Tradisional
Gagasan dan Harapan untuk BPOLBF dari Diskusi tentang Pariwisata
PWMB Memperingati HPN Bersama Warga dalam Balutan Budaya di Langgo Mabar NTT
Mengenal Lebih Dekat Spot Wisata Budaya Kampung Langgo di Desa Wae Lolos Mabar NTT
Jelang Pemilu 2024, Polres Mabar Gelar Apel Pergeseran Personil Pengamanan TPS
10 Motor Laut Angkut Logistik Pemilu 2024 di Manggarai Barat NTT
Hotel 115 Kamar Bangun di Parapuar Labuan Bajo
409 Surat Suara Dapil Dua Nyasar ke Dapil Satu di Kabupaten Mabar NTT
Kendala Jaringan Internet pada Pleno Tingkat PPK di Mabar NTT, Tidak Semua Kecamatan Bisa Gunakan Sirekap