Puluhan babi milik warga di Terang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT mati sejak dua minggu lalu, diduga akibat serangan ASF.
KLIKLABUANBAJO.ID | Kasus kematian babi di Terang Boleng Manggarai Barat, masih berlangsung hingga Hari Minggu (3/2/2024).
Demikian yang disampaikan oleh salah satu tokoh muda asal Desa Golo Sepang Terang, Yohanes Jegadut, kepada media ini, Senin (4/3/2024).
"Kejadian matinya babi di Terang sudah sejak dua minggu lalu. Babi milik kakak saya sepuluh ekor mati. Saya punya satu ekor mati kemarin. Ada juga tetangga punya. Sudah sekitar puluhan ekor babi yang mati dalam dua minggu terakhir, " kata Jack, sapaan akrabnya.
Baca Juga: RAT XXIV KSP Kopdit Suka Damai Dihadiri Seribu Orang, Ketua: Pembenahan Internal Penting Dilakukan
Dia berharap agar dinas terkait di Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) secepatnya melakukan penanganan agar kasus kematian babi tidak meluas.
Sebelumnya diberitakan, para peternak babi di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi NTT, perlu waspada terhadap serangan African Swine Fever (ASF) karena sudah 84 ekor babi mati akibat ASF di kabupaten itu.
Sebanyak 84 ekor babi yang mati akibat ASF di Kabupaten Mabar NTT di tahun 2024 ini terbanyak terjadi di Kecamatan Lembor dan Lembor Selatan.
Baca Juga: BPOLBF Luncurkan 46 Event untuk Tahun 2024 di Wilayah Floratama
Serangan ASF itu diketahui dari hasil pemeriksaan sampel di Balai Besar Veteriner Denpasar.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mabar kini terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi meluasnya serangan ASF di kabupaten itu namun butuh dukungan masyarakat, terutama para peternak babi agar wajib mengikuti beberapa imbauan.
"Per hari ini sudah 84 ekor babi yang mati di Kabupaten Manggarai Barat akibat ASF," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mabar Abidin, Rabu (21/2/2024).
Baca Juga: Perubahan Nama Puskesmas di Golo Mori, Hasan: Saya Pegang Janji Dinkes Mabar
Pihaknya kata dia selalu melakukan penyuluhan kepada masyarakat berkaitan dengan langkah antisipasi ASF.
Artikel Terkait
Kunker di Kantor BPOLBF, Menteri Pariwisata Disuguhi Kopi Juria Manggarai Timur
Homestay Kembung Yoseph Bensuin di Cunca Wulang, Hunian Sejuk dan Nyaman di Kaki Pegunungan Mbeliling Labuan Bajo NTT
BPOLBF: Fam Trip Pasar Tiongkok Bukti Kolaborasi Lintas Industri
MoU Komitmen Investasi di Parapuar Labuan Bajo
Desa Wisata di Labuan Bajo NTT Ini Jadi Daya Tarik Turis Asing, Namun Layanan Jaringan Telkomsel Buruk
7 Orang dari AIC Labuan Bajo Diterima Kerja di Luar Negeri, Ada yang ke Dubai
4 Puskesmas Baru di Manggarai Barat NTT Segera Beroperasi
Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat Diganti Bersama Kadis Kesehatan
Plt Dirut BPOLBF: Reputasi Labuan Bajo dan Flores Harus Dijaga Bersama
Kampung Langgo di Wae Lolos Mabar NTT, Spot Wisata Budaya yang Melestarikan Permainan Tradisional
Gagasan dan Harapan untuk BPOLBF dari Diskusi tentang Pariwisata
PWMB Memperingati HPN Bersama Warga dalam Balutan Budaya di Langgo Mabar NTT
Mengenal Lebih Dekat Spot Wisata Budaya Kampung Langgo di Desa Wae Lolos Mabar NTT
10 Motor Laut Angkut Logistik Pemilu 2024 di Manggarai Barat NTT
Hotel 115 Kamar Bangun di Parapuar Labuan Bajo
Ratusan Pekerja Proyek Investasi di Labuan Bajo Terancam Tidak Bisa Gunakan Hak Pilih Pemilu 2024
409 Surat Suara Dapil Dua Nyasar ke Dapil Satu di Kabupaten Mabar NTT
Kendala Jaringan Internet pada Pleno Tingkat PPK di Mabar NTT, Tidak Semua Kecamatan Bisa Gunakan Sirekap