Sebanyak 40 ekor babi mati di Desa Liang Sola, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi NTT. Diduga akibat serangan African Swine Fever (ASF).
KLIKLABUANBAJO.ID | Ternak babi milik warga di Desa Liang Sola itu mati sejak Bulan Februari lalu hingga awal Bulan Maret 2024 ini.
40 ekor babi yang mati di Desa Liang Sola tersebar di Dusun 03 Nangka sebanyak 15 ekor, Dusun 04 Waemata 9 ekor, Dusun 05 Waemata 11 ekor dan Dusun 06 Leweng 5 ekor.
Kepala Desa Liang Sola Adrianus Harsi menyampaikan bahwa kondisi tersebut sudah diketahui oleh UPTD Kesehatan Hewan Lembor.
Baca Juga: Hasanudin Berharap Pemkab Mabar Jaga Stabilitas Harga Sembako Menjelang Bulan Ramadhan
"Karena kondisi itu makanya saya putuskan bahwa untuk dana desa tahun 2024 terkait ketahanan pangan tidak bisa saya alokasikan untuk pengadaan ternak terutama babi kepada warga desa," kata Ardianus, Rabu (6/3/2024).
Sebelumnya diberitakan, puluhan babi milik warga di Terang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT mati sejak dua minggu lalu, diduga akibat serangan ASF.
Kasus kematian babi masih berlangsung hingga Hari Minggu (3/2/2024).
Baca Juga: Harga Tiket ke Taman Nasional Komodo Diangkat dalam Diskusi di Prundi Labuan Bajo
Demikian yang disampaikan oleh salah satu tokoh muda asal Desa Golo Sepang Terang, Yohanes Jegadut, kepada media ini, Senin (4/3/2024).
"Kejadian matinya babi di Terang sudah sejak dua minggu lalu. Babi milik kakak saya sepuluh ekor mati. Saya punya satu ekor mati kemarin. Ada juga tetangga punya. Sudah sekitar puluhan ekor babi yang mati dalam dua minggu terakhir, " kata Jack, sapaan akrabnya.
Dia berharap agar dinas terkait di Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) secepatnya melakukan penanganan agar kasus kematian babi tidak meluas.
Baca Juga: Ibu yang Lehernya Terkena Peluru di Labuan Bajo Sudah Operasi di Denpasar
Para peternak babi di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi NTT, perlu waspada terhadap serangan African Swine Fever (ASF) karena sudah 84 ekor babi mati akibat ASF di kabupaten itu berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat Februari 2024 lalu.
Artikel Terkait
Kunker di Kantor BPOLBF, Menteri Pariwisata Disuguhi Kopi Juria Manggarai Timur
Homestay Kembung Yoseph Bensuin di Cunca Wulang, Hunian Sejuk dan Nyaman di Kaki Pegunungan Mbeliling Labuan Bajo NTT
BPOLBF: Fam Trip Pasar Tiongkok Bukti Kolaborasi Lintas Industri
MoU Komitmen Investasi di Parapuar Labuan Bajo
Desa Wisata di Labuan Bajo NTT Ini Jadi Daya Tarik Turis Asing, Namun Layanan Jaringan Telkomsel Buruk
7 Orang dari AIC Labuan Bajo Diterima Kerja di Luar Negeri, Ada yang ke Dubai
4 Puskesmas Baru di Manggarai Barat NTT Segera Beroperasi
Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat Diganti Bersama Kadis Kesehatan
Plt Dirut BPOLBF: Reputasi Labuan Bajo dan Flores Harus Dijaga Bersama
Kampung Langgo di Wae Lolos Mabar NTT, Spot Wisata Budaya yang Melestarikan Permainan Tradisional
Gagasan dan Harapan untuk BPOLBF dari Diskusi tentang Pariwisata
PWMB Memperingati HPN Bersama Warga dalam Balutan Budaya di Langgo Mabar NTT
Mengenal Lebih Dekat Spot Wisata Budaya Kampung Langgo di Desa Wae Lolos Mabar NTT
Hotel 115 Kamar Bangun di Parapuar Labuan Bajo
409 Surat Suara Dapil Dua Nyasar ke Dapil Satu di Kabupaten Mabar NTT
Kendala Jaringan Internet pada Pleno Tingkat PPK di Mabar NTT, Tidak Semua Kecamatan Bisa Gunakan Sirekap
Adakah Pengaduan Jual Beli Suara Caleg di Mabar dalam Pemilu 2024, Berikut ini Penjelasan Bawaslu
Waspada ASF di Manggarai Barat NTT, 84 Ekor Babi Mati
Plt Dirut BPOLBF Ajak Bangun Ekosistem Kepariwisataan di Labuan Bajo, Berikan Sentimen Positif
Pembangunan di Parapuar Labuan Bajo Bersandar pada Asas Keseimbangan Ekologi
Puluhan Babi Mati di Terang Boleng Manggarai Barat NTT, Diduga Akibat ASF