Festival Golo Koe 2024 jangan hanya sekedar rutinitas tetapi harus memberi manfaat bagi umat sekaligus rakyat yang berada di wilayah Keuskupan Ruteng.
KLIKLABUANBAJO.ID | Demikian salah satu penekanan yang disampaikan oleh Bupati Manggarai Barat (Mabar) Edistasius Endi, saat acara peluncuran Festival Golo Koe tahun 2024 yang berlangsung di Waterfront Labuan Bajo, Minggu (14/4/2024) sore.
Pada penyelenggaraan di tahun ketiga ini, Festival Golo Koe harus punya magnet tersendiri yang membedakannya dari event yang lain.
Edistasius juga menyampaikan bahwa kini Festival Golo Koe sudah masuk sebagai Kharisma Event Nusantara (KEN).
Baca Juga: Momen Kunjungan Dua Taruna Akpol ke Panti Asuhan di Labuan Bajo
"Berkat dukungan kita semua sehingga Festival Golo Koe masuk dalam event KEN yang telah diagendakan oleh pemerintah. Tentu kita tidak puas diri, kita masih perlu berbenah. Apa kelemahan tahun lalu maupun tahun sebelumnya," kata Edistasius.
"Kegiatan ini tidak hanya sekedar rutinitas tetapi bagaimana memberi manfaat atau dampak. Baik untuk umat, rakyat yang ada di tempat ini maupun rakyat di wilayah Keuskupan Ruteng. Saya kira kegiatan ini tidak soal berapa lama kita menyelenggarakan tetapi apa dampak kepada umat dari kegiatan ini," kata Edistasius.
Hal tersebut menurutnya, perlu dirumus secara bersama.
"Sehingga ke depan harus punya magnet tersendiri, harus punya pembeda dengan event lain.
Bupati Edistasius memberi apresiasi atas penyelenggaraan Festival Golo Koe sejak pertama hingga kini berlangsung untuk yang ketiga kalinya.
"Sungguh luar biasa utusan dari berbagai paroki. Tentu tidak hanya diundang datang ke Labuan Bajo tetapi harus dapatkan hal baru sehingga sepulang dari kegiatan ini mereka harus mampu mengisi hal- hal positif yang berdampak kepada perkembangan ekonomi mereka sendiri," kata Edistasius.
Baca Juga: Masalah Kemiskinan di NTT Dibahas dalam Pertemuan Frans Aba dengan Ketua Perindo NTT
Namun yang paling penting kata dia, Festival Golo Koe bisa menanamkan hal-hal yang spiritual bagi umat.
Artikel Terkait
Kampung Langgo di Wae Lolos Mabar NTT, Spot Wisata Budaya yang Melestarikan Permainan Tradisional
Gagasan dan Harapan untuk BPOLBF dari Diskusi tentang Pariwisata
PWMB Memperingati HPN Bersama Warga dalam Balutan Budaya di Langgo Mabar NTT
Mengenal Lebih Dekat Spot Wisata Budaya Kampung Langgo di Desa Wae Lolos Mabar NTT
Hotel 115 Kamar Bangun di Parapuar Labuan Bajo
Waspada ASF di Manggarai Barat NTT, 84 Ekor Babi Mati
Plt Dirut BPOLBF Ajak Bangun Ekosistem Kepariwisataan di Labuan Bajo, Berikan Sentimen Positif
Pembangunan di Parapuar Labuan Bajo Bersandar pada Asas Keseimbangan Ekologi
Perubahan Nama Puskesmas di Golo Mori, Hasan: Saya Pegang Janji Dinkes Mabar
BPOLBF Luncurkan 46 Event untuk Tahun 2024 di Wilayah Floratama
Puluhan Babi Mati di Terang Boleng Manggarai Barat NTT, Diduga Akibat ASF
Harga Tiket ke Taman Nasional Komodo Diangkat dalam Diskusi di Prundi Labuan Bajo
40 Ekor Babi Mati di Liang Sola Lembor Manggarai Barat NTT, Diduga Akibat ASF
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Mabar, Berikut ini 3 Poin Masukan Masyarakat
Buka Usaha di Kawasan TNK, Warga Mabar Dipersilakan Mengajukan Perizinan Berusaha Penyediaan Jasa Wisata Alam
Tokoh Masyarakat Golo Mori dan Pemkab Mabar Sepakat Pergantian Nama Puskesmas
Nama yang Diusulkan jadi Ketua DPRD Manggarai Barat NTT yang Baru Periode 2024-2029
Jelang Pilkada Matim 2024 Beredar Nama Ferdi Hasiman, Lely Rotok, Paulus Mami dan Elpi Tote
BKH Sampaikan Tidak Semangat lagi Maju di Pilgub NTT 2024 ini
Secercah Harapan dari Daerah Irigasi Persawahan Lembor Manggarai Barat NTT, Sebagian Padi Sudah Memasuki Masa Panen
Ada 6 Kasus Narkoba di Manggarai Barat dalam 15 Bulan Terakhir
Ada Tiket Gratis dari Labuan Bajo ke Makassar
AIC dan SMKN 3 Komodo Tanam 1.000 Anakan Pohon Merbau di HUT Kliklabuanbajo.id