Salah satunya agar pengaruh dari budaya-budaya luar yang datang dan masuk bersamaan dengan perkembangan pariwisata tidak merusak budaya-budaya setempat yang dipegang teguh selama ini.
Pemerintah kata dia mendukung penyelenggaraan Festival Golo Koe, bersinergi dengan panitia.
Sementara itu Administrator Vikep Labuan Bajo Romo Laurens Sopang, menyampaikan bahwa Festival Golo Koe diisi dengan berbagai hal.
Baca Juga: SMKN 2 Komodo dan AIC Labuan Bajo Tanam Merbau 1.000 Pohon
"Festival Golo Koe berkembang dengan luar biasa. Tahun pertama festival ini meluncurkan segala macam hal. Dalam hal budaya, seni, religius dan lain-lain," kata Romo Laurens.
Pada tahun pertama penyelenggaraannya kata dia agak sepi, tahun kedua sudah lebih maju dan menjadi penentu masuk dalam agenda KEN.
Menjelang penyelenggaraan di tahun ketiga ini, dia mengajak berbagai pihak agar lebih giat untuk mempromosikannya agar menarik banyak orang untuk hadir.
Baca Juga: Sudah 40 Orang Digigit oleh Komodo, 5 Orang Meninggal Dunia
"Kepada panitia kami sampaikan limpah terima kasih untuk kegiatan ini. Terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Manggarai Barat karena terus mendukung kegiatan ini agar setiap tahun semakin maju," kata Romo Laurens.
Hadir pada sore itu Wakil Bupati Mabar Yulianus Weng, para pastor, biarawan, biarawati serta sejumlah umat.
Festival Golo Koe ketiga pada tahun 2024 ini akan berlangsung pada tanggal 10 sampai 15 Agustus 2024.
Baca Juga: ITDC Golo Mori Labuan Bajo dan Upaya Pelestarian Lingkungan
Untuk diketahui, KEN merupakan salah satu strategi kolaborasi Kemenparekraf RI bersama daerah melalui penyelenggaraan event berkualitas yang bertujuan untuk mempromosikan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif, meningkatkan kunjungan wisatawan, pemberdayaan potensi lokal, serta memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.***
Baca Juga: Lanal Labuan Bajo Berhasil Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal 127 Boks
Artikel Terkait
Kampung Langgo di Wae Lolos Mabar NTT, Spot Wisata Budaya yang Melestarikan Permainan Tradisional
Gagasan dan Harapan untuk BPOLBF dari Diskusi tentang Pariwisata
PWMB Memperingati HPN Bersama Warga dalam Balutan Budaya di Langgo Mabar NTT
Mengenal Lebih Dekat Spot Wisata Budaya Kampung Langgo di Desa Wae Lolos Mabar NTT
Hotel 115 Kamar Bangun di Parapuar Labuan Bajo
Waspada ASF di Manggarai Barat NTT, 84 Ekor Babi Mati
Plt Dirut BPOLBF Ajak Bangun Ekosistem Kepariwisataan di Labuan Bajo, Berikan Sentimen Positif
Pembangunan di Parapuar Labuan Bajo Bersandar pada Asas Keseimbangan Ekologi
Perubahan Nama Puskesmas di Golo Mori, Hasan: Saya Pegang Janji Dinkes Mabar
BPOLBF Luncurkan 46 Event untuk Tahun 2024 di Wilayah Floratama
Puluhan Babi Mati di Terang Boleng Manggarai Barat NTT, Diduga Akibat ASF
Harga Tiket ke Taman Nasional Komodo Diangkat dalam Diskusi di Prundi Labuan Bajo
40 Ekor Babi Mati di Liang Sola Lembor Manggarai Barat NTT, Diduga Akibat ASF
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Mabar, Berikut ini 3 Poin Masukan Masyarakat
Buka Usaha di Kawasan TNK, Warga Mabar Dipersilakan Mengajukan Perizinan Berusaha Penyediaan Jasa Wisata Alam
Tokoh Masyarakat Golo Mori dan Pemkab Mabar Sepakat Pergantian Nama Puskesmas
Nama yang Diusulkan jadi Ketua DPRD Manggarai Barat NTT yang Baru Periode 2024-2029
Jelang Pilkada Matim 2024 Beredar Nama Ferdi Hasiman, Lely Rotok, Paulus Mami dan Elpi Tote
BKH Sampaikan Tidak Semangat lagi Maju di Pilgub NTT 2024 ini
Secercah Harapan dari Daerah Irigasi Persawahan Lembor Manggarai Barat NTT, Sebagian Padi Sudah Memasuki Masa Panen
Ada 6 Kasus Narkoba di Manggarai Barat dalam 15 Bulan Terakhir
Ada Tiket Gratis dari Labuan Bajo ke Makassar
AIC dan SMKN 3 Komodo Tanam 1.000 Anakan Pohon Merbau di HUT Kliklabuanbajo.id