KLIKLABUANBAJO.ID | Ada sumur raksasa yang tergolong langka yang berlokasi sekitar 100 meter dari Pantai Bonebula, Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Sulawesi Tengah menyimpan banyak keindahan alam yang tak kalah menarik dibandingkan provinsi lain di tanah air. Bentang alam daerah berpopulasi sekitar tiga juta jiwa tersebut terdiri atas teluk berair jernih, pantai berpasir putih, hingga kawasan pegunungan hijau membentang di provinsi seluas 61.606 kilometer persegi.
Salah satunya adalah Pusentasi, sebuah bentukan alam berwujud sumur raksasa yang terletak di Desa Towale, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala.
Baca Juga: 132 Pemain dari Berbagai Pelosok Tanah Air Ikut Seleksi Program Select Pemain Potensial U-17
Tak sulit untuk menjangkaunya karena dapat ditempuh lewat jalur darat selama satu jam dari Palu, ibu kota provinsi yang jaraknya sekitar 45 kilometer dari Pusentasi. Jika berangkat dari Banawa, ibu kota kabupaten, jaraknya tak lebih dari 12 km saja. Kondisi jalan yang relatif mulus ditingkahi keindahan alam di sepanjang perjalanan mampu mengobati lamanya waktu tempuh.
Pusentasi adalah sumur raksasa alami berdiamater sekitar 10 meter. Sumur ini berisi air jernih kebiruan sehingga kita bisa melihat dasarnya yang terdapat bebatuan. Terdapat pula biota laut seperti aneka ikan laut dan udang kecil berenang bebas di dalam sumur.
Baca Juga: Keren Festival Danau Sentani, Ada Tarian di Atas Perahu oleh 250 Orang
Dilansir dari Indonesia.go.id, Pusentasi merupakan nama yang diberikan masyarakat setempat dan berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Kaili, suku terbesar yang mendiami Sulteng. Pusen artinya ‘pusat’ dan tasi berarti ‘laut’ atau jika digabungkan bermakna ‘pusat laut’.
Ini lantaran sekitar 100 meter dari lokasi sumur berada terdapat Pantai Bonebula yang terkenal berpasir putih kecokelatan. Itulah sebabnya air di Pusentasi terasa asin, karena berasal dari rembesan laut dan menyelinap melalui celah-celah di dasar sumur.
Uniknya, jika laut sedang pasang, air di sumur alami tersebut justru surut, begitu pula sebaliknya. Tinggi permukaan air di dalam sumur tak pernah stabil, mengikuti kondisi di laut meski rata-rata dari dasar ke permukaan berkisar 7 meter.
Baca Juga: Ada Sarana Informasi bagi Wisatawan yang Mengunjungi Jayapura Papua, Pertama di Kabupaten Seluruh Indonesia
Tepian sumur ikut tumbuh dua pohon yang lumayan tinggi. Sedangkan kontur bibir sumur seperti tebing terjal dan jaraknya dari permukaan air sumur sekitar 3 meter. Sebab itu, diberi semacam titian terbuat dari pipa paralon atau PVC berukuran besar sebagai sarana para pengunjung yang berenang untuk naik ke atas sumur. Terdapat semacam rongga besar mirip gua mengelilingi permukaan bawah sumur sehingga membuat ukuran bentukan alam ini menjadi lebih lebar di bagian dalam.
Pemerintah Kabupaten Donggala sejak 1996 mempercantik kawasan di sekitar Pusentasi termasuk Pantai Bonebula dan menanam sejumlah pohon peneduh seperti beringin dan mahoni, serta jalan aspal dan gapura. Tersedia pula musala, gazebo, toilet, penginapan yang bisa dimanfaatkan pengunjung. Ini dilakukan setelah melihat tingginya animo masyarakat berkunjung ke sana yang bisa mencapai 500--700 orang setiap akhir pekan atau saat liburan sekolah.
Baca Juga: Lumba-lumba di Perairan Air Tawar ada di Sungai Mahakam Kalimantan Timur, Berikut ini Keunikannya
Semula dibangun tembok bersegi tujuh setinggi 5 meter di sekitar Pusentasi. Antara tembok dan sumur tadi dibuat semacam jalan setapak selebar 1 meter mengelilingi sumur. Sebuah pagar tembok seukuran pinggang orang dewasa menjadi pembatas akhir antara pengunjung dengan tepian terjal sumur. Pada salah satu tembok ini dibuatkan semacam celah selebar 50 sentimeter dan empat undakan tangga menuju tepian sumur.
Belakangan, tembok setinggi 5 meter itu dirobohkan dan hanya menyisakan bangunan tembok pembatas sepinggang orang dewasa. Sedangkan celah selebar 50 cm itu dijadikan jalan masuk bagi pengunjung yang ingin terjun dan berenang ke permukaan air Pusentasi. Ada sensasi tersendiri ketika kita mampu meloncat dari tepian sumur di ketinggian sekitar 3--4 meter menuju permukaan air.
Baca Juga: MHU Beri Bonus Umrah Puluhan Peserta Tablig Akbar Syiar Baitullah di Labuan Bajo NTT
Sejumlah anak asal Desa Towale dan sekitarnya memanfaatkan sumur raksasa ini untuk mengais rezeki dari para pengunjung lewat atraksi unik kendati sedikit berbahaya. Yakni beradu cepat mengejar kepingan uang logam yang dilemparkan pengunjung ke dalam air. Mereka yang sedang berada di dalam kolam akan berteriak meminta pengunjung melemparkan koin rupiah nominal Rp500 atau Rp1.000 ke dalam air. Ketika uang dilemparkan, seketika itu pula mereka akan menyelam mengejar arah jatuhnya koin. Mereka akan kembali ke permukaan air sambil menunjukkan koin yang telah didapat.
Biaya masuk ke Pusat Laut hanya Rp5.000 untuk anak-anak, Rp10.000 untuk dewasa, dan Rp15.000 untuk wisatawan asing per orangnya. Biaya masuk itu, hanya anda bayar jika berkunjung di hari-hari libur, seperti libur Idulfitri, Natal, tahun baru, dan di hari Minggu biasa. Sedangkan di hari-hari biasanya, mulai Senin hingga Sabtu bagi pengunjung yang masuk tidak dipungut biaya sepeser pun.
Baca Juga: Daftar 3 Keunikan di Geopark Maros-Pangkep, Ada 500 Gua yang Pernah Ditinggali Manusia Prasejarah
Menurut Camat Banawa Tengah Angriani, seperti dikutip dari website Pemerintah Kabupaten Donggala, pengunjung bukan hanya melihat Pusentasi. Karena kawasan sekitarnya juga tak kalah menarik untuk dikunjungi. Misalnya, berjalan santai di Pantai Bonebula yang berpasir putih kecokelatan nan halus. Atau, menjajal snorkeling di perairan dangkalnya yang jernih dan berwarna biru toska sambil melihat gugusan terumbu karang yang memanjang hampir sekitar 600 meter dan menjorok sejauh 200 meter dari bibir pantai.
Tersedia beberapa unit perahu sepanjang 5 meter dengan bentuk unik seperti persegi panjang yang dapat disewa pengunjung berkapasitas maksimal 10 orang untuk sekadar menikmati laut dangkal Pantai Bonebula. Bersama perahu ini kita dapat menyaksikan dengan mata telanjang terumbu karang serta aneka ikan. Pengunjung juga bisa menggelar tikar di bawah pepohonan rindang di tepi pantai sambil menikmati semilir angin laut.
Baca Juga: Salah Satu Kebun di Indonesia ini Dikunjungi 700 Ribu Orang Setiap Tahun
Pemerintah setempat juga membangun sebuah menara pandang empat tingkat di atas puncak bukit tertinggi di kawasan ini yang bisa dimanfaatkan para pengunjung. Dari menara pandang ini kita dapat menyaksikan seluruh panorama perairan Teluk Palu yang jernih dan perbukitan hijau membentang. Kita juga bisa melihat dari kejauhan Pantai Tanjung Karang yang berpasir putih dan berair biru toska.
Baca Juga: Uniknya Bali Tak Pernah Habis, Mari Mengenal Kebun Raya Terluas di Indonesia yang Berisi Tumbuhan Langka
Bupati Donggala Kasman Lassa, seperti dikutip dari Antara, menyebutkan bahwa Pusentasi berikut Pantai Bonebula telah menjadi salah satu objek wisata andalan di kabupaten dan provinsi. Ia pun meminta agar para pengunjung ikut menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan sekitar objek wisata unggulan itu agar sumur raksasa alami yang terbilang langka tersebut dapat terus dinikmati keunikannya. Kalau berkunjung ke Kota Palu atau Donggala, sempatkan juga untuk berwisata ke Pusentasi dan merasakan sensasinya. Selamat berlibur!***
Baca Juga: Perwakilan Travel Agent Singapura Puji Kuliner NTB saat Momen Famtrip ke Nusa Tenggara Barat
Baca Juga: Daftar Stadion Terbaik Indonesia Persiapan Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023
Artikel Terkait
Gara-gara Jahe, Guru Honor di Labuan Bajo ini Dipanggil Makan Bersama Menteri Pariwisata
Terbaik, Desa Wisata Pekunden di Banyumas Jawa Tengah Berbasis Kreatif Ada Edukasi Buah Naga
Ini Rahasianya, Desa ini Raih Juara sebagai Desa Wisata Terbaik Walaupun Terbatas Sumber Daya Alam
Cerita Suka Cita Seorang Guru Honorer di Labuan Bajo NTT Duduk Semeja Makan dengan Menteri Sandiaga Uno
Mengenal Komodo Merah yang Merupakan EMU, Berikut ini Penjelasannya
Ini Alasannya Kenapa Ada Larangan Mendaki Gunung di Bali
Ada 2 Kuliner Khas Indonesia yang Diperkenalkan ke Para Pemuda Australia Peserta Pertukaran Pemuda
Kisah Menarik Seorang Gubernur dari Indonesia saat Makan di Brasil, Sayang Sambalnya Salah
Mendorong Penyebaran Wisatawan Melalui Penyusunan Peta Perjalanan Menuju 30 Desa Wisata
Ada Ajakan yang Menyentuh Hati untuk Generasi Muda Konten Kreator TikTok di Indonesia
Wah Keren, Kain dari Timor NTT Sambut Timnas Argentina di Indonesia
Ada 4 Hal yang Harus Diperhatikan Masyarakat dalam Transisi Pandemi Covid-19 ke Endemi
Punahnya Lapangan Kerja Akibat Teknologi, Berikut Hasil Survei tentang itu
Penerbangan Anda Makin Mudah, Ada yang Baru di Bandara Komodo Labuan Bajo
Berikut ini Daftar Maskapai Penerbangan yang Melayani Bandara Komodo Labuan Bajo
Bagi Anda yang Suka Naik Kapal, Ada Aturan Baru Mulai 1 Juli 2023
Sebanyak 20.038 Orang Berangkat dari Labuan Bajo, Ikuti Informasi Berikut ini
Di Tempat ini Kuda Harus Miliki Surat Keterangan Kesehatan
Keren, Pemain Argentina Akhirnya Datang Berwisata di Pulau Padar Labuan Bajo
Apakah Anda Pencinta Komik, Berikut Dukungan Terhadap Seniman Komik di Tanah Air
Naik Impor dari Tiongkok Periode Mei 2023, Neraca Dagang Surplus
Pariwisata Indonesia Setelah Status Pandemi Dicabut
Ekspor Impor di Tengah Pemulihan Ekonomi
Daftar Bendungan yang Sudah Diresmikan, Termasuk di NTT
Era Digitalisasi Konstruksi, Berikut ini Daftar 6 Program Transformasi Digital yang Telah Dijalankan
Festival Wolobobo Salah Satu yang Terpilih dalam Program KEN 2023
Identifikasi Potensi Ekonomi Kreatif di Kabupaten Karawang Jawa Barat
Kabupaten Karawang Resmi Menjadi Bagian dari Jejaring Kabupaten Kreatif di Indonesia
Ubud sebagai Destinasi Gastronomi Sudah Berjalan Sejak 2018, Tahun 2023 ini Tahap Ketiga
Pemerintah Menargetkan Pembangunan 61 Bendungan di Berbagai Wilayah Indonesia, Berikut ini Penjelasannya
Mengenal Maratua, Salah Satu Pulau Terluar Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Terjaga, Berikut Penjelasannya
Catat, Berikut ini Komponen Penting dalam Pengembangan Destinasi