KLIKLABUANBAJO.ID | Gara-gara Jahe Merah, seorang guru honor di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi NTT, dipanggil dan makan bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Makan Bersama itu berlangsung pada 9 Mei 2023 pukul 20.00 Wita di La Moringa Restoran Labuan Bajo, saat momen KTT ke-42 ASEAN.
Guru honor itu tidak menduga dirinya bisa dipanggil makan bersama dan diskusi dengan Menparekraf malam itu.
Baca Juga: Tanaman Pisang di Manggarai NTT Belum Bebas dari Serangan Penyakit
Sejak 6 Juni 2021 lalu, guru honor tersebut memanfaatkan waktu luangnya di luar jam sekolah untuk membuat produk bernama Sari Toga Komodo.
Produk bubuk minuman herbal alami itu, hasil racikan dari bahan dasar Jahe Merah dengan beberapa rempah-rempah lain yaitu Kayu Manis, Kencur, Temulawak, Gula Aren, Daun Pandan, Daun Sereh dan beberapa bahan alami lainnya.
Guru honor itu bernama Adrianus Taur, mengajar di SMKN 3 Komodo Labuan Bajo.
Baca Juga: Begini Kondisi Jalan Pantai Selatan Manggarai Barat di Lembor Selatan Saat Hujan Tiba
Dia menuturkan, dirinya bisa bertemu langsung dengan Menparekraf berkat BPOLBF.
"Bukan hanya saya yang bertemu langsung dengan Bapak Menteri malam itu tetapi ada 5 UMKM. Dari BPOLBF kurasi 5 UMKM terpilih untuk gala dinner bersama Bapak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Setelah makan malam bersama kami diberi kesempatan untuk berdiskusi," kata Ardi, sapaan akrabnya, Minggu (11/6/2023).
Diskusi malam itu membahas tentang produk dan perkembangan produksi serta penjualan.
Baca Juga: Masyarakat Watu Weri Bangun Jalan Darurat Atasi Jalan Putus ke Desa Mereka
"Selain itu juga Bapak Menteri menanyakan peluang dan hambatan dalam berusaha," kata Ardi.
Dirinya merasa bangga karena dipilih untuk bertemu Menparekraf.
"Saya sangat senang dan bangga serta bahagia, bisa terpilih untuk bertemu Bapak Menteri dalam acara temu UMKM, dan momen ini juga bisa menjadi sebuah promosi produk," kata Ardi.
Baca Juga: Jalan Utama Trans Pantai Selatan Manggarai Barat Menuju Destinasi Wisata Dunia Kampung Wae Rebo Putus
Dalam momen itu, dia juga memberikan produk Sari Toga Komodo kepada Menparekraf.
Produk Sari Toga buatannya itu juga pernah dibeli oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Senin (14/3/2021) lalu, saat menghadiri rapat The 2nd Asia Internasional Water Week (AIWW) atau pekan air internasional di Labuan Bajo.
Selain rumah produksi, kini guru honor tersebut juga sudah memiliki Kafe Sari Toga di Kaper Labuan Bajo yang menyediakan khusus minuman Sari Toga, berkat kerja kerasnya bersama sang isteri tercinta, dibantu beberapa staf yang direkrut.
Baca Juga: Spot Wisata Pantai Repi Dipotret dari Atas Bukit, Pesonanya Luar Biasa Indah
Dia menjelaskan, Sari Toga Komodo ada jenis atau variannya yaitu Sari Jahe Merah dan Sari Campur.
Sari Jahe Merah komposisinya Jahe Merah, Kayu Manis, Daun Pandan, Daun Sereh, Gula (aren dan pasir).
Sedangkan Sari Campur komposisinya Jahe Merah, Temulawak, Kunyit, Kayu Manis, Daun Pandan, Daun Sereh, Gula (aren dan pasir).
Baca Juga: Panorama Alam Pantai Pasir Putih dan Ganas Gelombang Pantai Selatan Manggarai Barat NTT
"Kedua varian ini memiliki rasa yang berbeda, juga kedua varian ini diolah 100 persen alami tanpa bahan pengawet. Sari Toga Komodo diolah menjadi tepung siap diseduh dengan air panas dan langsung diminum. Sari Toga Komodo bisa diminum untuk setiap kalangan," kata Ardi.
Produk Sari Toga Komodo kini sudah tembus pasaran Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan berbagai Kota di NTT.
Baca Juga: Panorama Alam Pantai Pasir Putih dan Ganas Gelombang Pantai Selatan Manggarai Barat NTT
"Sudah ada reseller di beberapa kota di Indonesia, totalnya sudah 80 orang," ujar Adrianus.
Bahkan kini sudah ada permintaan dari Malaysia.***
Artikel Terkait
5 Rekomendasi Spot Wisata di Labuan Bajo bagi Lionel Messi dan Kawan-kawan
Daftar Obyek Wisata di Labuan Bajo yang Bisa Dikunjungi Lionel Messi dkk
Ketika Perempuan Enggan Terjun dalam Politik
Perusahaan Luar Negeri Jajaki Pengelolaan Bandara Komodo Labuan Bajo, Berikut Asal Negaranya
Ternyata Ada Tren Baru di Sektor Pariwisata Kita Pasca Pandemi yang Mengarah ke NEWA, Berikut Penjelasannya
Wah... Setiap Hari 1.278 Orang Tiba di Labuan Bajo
Bagi yang Butuh Modal, Ada Dana Kredit Usaha Rakyat Rp415 Triliun Siap Dikucurkan
Lebih dari Seribu Wisatawan ke Danau ini per Bulan, Ada Pulau Kecil di Tepiannya
Raup Miliar Rupiah dari Unggahan Konten Musik ke Medsos hingga Miliki Penggemar Lintas Negara
Salah Satu Pasar Tertua di Manggarai Barat Masih Jadi Pasar Mingguan Paling Ramai
Fantastis, Harga Kerbau di Daerah ini Rp50 Juta sampai Rp1 Miliar
Daftar Nama-nama Kabupaten di NTT Tempat Hidup Komodo, Bukan Hanya Labuan Bajo Manggarai Barat
Anda yang Berjiwa Petualang Perlu Tahu, Tempat ini Menyimpan Fosil Berusia Lebih Tua dari Pulau Sumatra
Ada Nada Rindu untuk Pasar Tertua Rekas Dekat Labuan Bajo, 3 Hal Berikut yang Membuatnya Ramai sampai Sekarang
Sayur dan Buah dari Ngada Kuasai Pasar Kota Pariwisata Premium Labuan Bajo
Godaan Pariwisata, Petani Tinggalkan Kebun Jadi Pemandu Wisata
Ternyata Bali tak Hanya Populer karena Pariwisata, Ada Kekuatan Lainnya
Daftar Nama-nama Provinsi Peringkat 5 Besar Penghasil Rumput Laut di Indonesia, Ada NTT dan NTB
Salah satu Provinsi di Indonesia Mengekspor Ikan ke 6 Negara, Ada Amerika Serikat dan Filipina
Pantai Pasir Putih Repi Salah Satu Pesona Pantai Selatan Manggarai Barat NTT