Salah Satu Kebun di Indonesia ini Dikunjungi 700 Ribu Orang Setiap Tahun

photo author
- Selasa, 4 Juli 2023 | 10:53 WIB
Salah satu kebun di Indonesia ini dikunjungi 700 ribu orang setiap tahun. (Foto: tangkapan layar video YouTube DEKGO Corner.)
Salah satu kebun di Indonesia ini dikunjungi 700 ribu orang setiap tahun. (Foto: tangkapan layar video YouTube DEKGO Corner.)

KLIKLABUANBAJO.ID | Salah satu kebun di Indonesia ini dikunjungi oleh 700 ribu orang wisatawan setiap tahun.

Untuk menuju kebun ini harus membawa atau menyewa motor, mobil, atau bus bagi rombongan karena tidak tersedia angkutan umum yang melewati kebun ini.

Kebun ini terletak di salah satu pulau di Indonesia yang selama ini sudah populer di dunia.

Baca Juga: Perwakilan Travel Agent Singapura Puji Kuliner NTB saat Momen Famtrip ke Nusa Tenggara Barat

Menuju kebun ini dapat ditempuh melalui perjalanan darat selama 1,5 jam tetapi juga bisa dijangkau dalam waktu sekitar 45 menit tergantung pilihan.

Dilansir dari Indonesia.go.id, setiap tahunnya Kebun Raya Bali dikunjungi oleh sekitar 700 ribu orang. Untuk menuju Kebun Raya Bali dapat ditempuh melalui perjalanan darat selama 1,5 jam dari ibu kota Denpasar, atau jika dari Singaraja maka dapat dijangkau dalam waktu sekitar 45 menit. Disarankan membawa atau menyewa motor, mobil, atau bus bagi rombongan karena tidak tersedia angkutan umum yang melewati Kebun Raya Bali.

Baca Juga: Daftar Stadion Terbaik Indonesia Persiapan Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023

Kebun raya tersebut merupakan salah satu obyek wisata yang menarik bagi para wisatawan saat berkunjung ke Bali.

Nama objek wisata itu adalah Kebun Raya Eka Karya atau dikenal sebagai Kebun Raya Bali yang dikelola oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.

Inilah kebun raya pertama yang didirikan oleh putra bangsa Indonesia, yakni Kusnoto Setyodiwiryo, selaku Direktur Lembaga Pusat Penyelidikan Alam, bersama I Made Taman, Kepala Lembaga Pelestarian dan Pengawetan Alam. Didirikan pada 15 Juli 1959, awalnya Kebun Raya Eka Karya luasnya hanya mencapai 50 hektare, namun berkembang menjadi 157,5 ha sejak awal abad 21 dan membuatnya sebagai kebun raya terluas di tanah air.

Baca Juga: Ada Satu Kota Kecil di Papua yang Sejak 2006 Akrab dengan Kendaraan Listrik, Bahkan Dipakai untuk Ojek

Sejak awal pendiriannya, Kebun Raya Eka Karya difungsikan sebagai pusat konservasi ex-situ untuk tumbuhan pegunungan tropika khas Indonesia timur khususnya tumbuhan berdaun jarum atau Gymnospermae. Koleksi awal banyak didatangkan dari Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat seperti Araucaria bidwilliiCupresus sempervirens dan Pinus masoniana.

Jenis lainnya yang merupakan tumbuhan asli daerah Bedugul, antara lain, Podocarpus imbricatus dan Casuarina junghuhniana. Kebun Raya Eka Karya juga mengoleksi beberapa jenis tanaman seperti anggrek, tumbuhan paku, begonia, kaktus, dan tanaman yang dipakai untuk upacara adat Hindu Bali.

Baca Juga: Catat, Berikut ini Komponen Penting dalam Pengembangan Destinasi

Seperti dikutip dari website Kebun Raya Bali, koleksi tumbuhan tertua di kebun raya ini berasal dari genus Ficus dan telah berumur lebih dari 100 tahun dan bisa dijumpai di Hutan Rasamala, salah satu kawasan tematik Kebun Raya Bali. Kawasan tematik itu di antaranya Taman Usada seluas 1.600 meter persegi dan berisi sekitar 300 jenis tumbuhan obat dari berbagai kabupaten di Pulau Dewata.

Berikutnya ada Taman Surya Nirwana di sisi timur Kebun Raya Bali dengan panorama Danau Beratan dan Bukit Pengelengan dan berkonsep amphitheatre, biasanya dipakai untuk tempat pertunjukan atau panggung terbuka. Ada pula Taman Rhododendron, namanya diambil dari sejenis bunga eksotis, berbau harum dan warnanya cerah. Koleksinya sebanyak 20 jenis dan 155 spesimen yang berasal dari Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua, sekitar Bali meski ada juga hasil persilangan dari Taiwan, Jerman, Amerika Serikat, dan Jepang.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Terjaga, Berikut Penjelasannya

Tanaman paku ikut pula dibuatkan kawasan khusus diberi nama Taman Cyathea di atas lahan 2 ha, paling luas di antara kawasan tematik lainnya. Ada lebih dari 80 jenis Cyathea termasuk paku pohon Cyathea contaminans dan Cyathea latebrosa di samping paku kidang (Dicksonia blumei) yang berasal dari Bukit Pohen, Tabanan.


Taman Bambu berisi 58 jenis bambu lokal Indonesia dan enam bambu endemik Bali turut mewarnai Kebun Raya Bali bersama Taman Teratai yang berisi kolam enam tingkat. Taman Panca Yadnya berisi 580 tanaman dari 42 suku, 81 marga, dan 130 jenis tumbuhan. Jenis tanaman yang menjadi koleksinya seperti pohon dadap, sirih, pisang, dan paku sayur.

Baca Juga: Mengenal Maratua, Salah Satu Pulau Terluar Indonesia

Sementara itu, kaktus dan begonia dibuatkan sebuah tempat khusus bertema rumah kaca. Dalam rumah kaca seluas 500 m2, Kebun Raya Bali memelihara 68 jenis kaktus (Cactaceae).  Kaktus adalah tanaman yang biasa tumbuh di daerah gurun yang panas. Dengan daun yang telah termodifikasi menjadi duri kaktus dapat hidup di daerah yang kering.

Namun kaktus ternyata juga mampu tumbuh dan berkembang di daerah dataran tinggi berhawa dingin seperti Kebun Raya Bali. Beberapa jenis di antaranya bahkan ada yang tingginya lebih dari 5 meter. Koleksi kaktus di rumah kaca spesial ini juga berasal dari Meksiko, Jerman, dan Argentina. Misalnya Echinocactus grusoniiCephalocereus senilisMammillaria durispinaEspostoa lanataOpuntia sp, dan Cleistocactus micropetalum.

Baca Juga: Pemerintah Menargetkan Pembangunan 61 Bendungan di Berbagai Wilayah Indonesia, Berikut ini Penjelasannya

Rumah kaca khusus begonia banyak didominasi jenis Begonia rex yang memiliki variasi daun berwarna indah seperti perak, hijau, merah, atau variasi dari corak tadi. Ada sekitar 213 jenis begonia tumbuh di Indonesia dari sekitar 1.700 jenis di dunia. Selain begonia yang tumbuh di alam, koleksi Kebun Raya Bali juga terdiri atas begonia hibrida bernama Begonia tuti siregar dan beberapa lainnya. Tercatat ada lebih dari 920 spesimen dari 94 jenis koleksi tanaman ini telah berkembang di dalam rumah kaca khusus begonia Kebun Raya Bali.

Baca Juga: Ubud sebagai Destinasi Gastronomi Sudah Berjalan Sejak 2018, Tahun 2023 ini Tahap Ketiga

Kebun Raya Bali ikut dilengkapi enam patung besar di Ramayana Boulevard yang berlatar belakang Bukit Pengelengan dan menjadi salah satu lokasi favorit pengunjung untuk berfoto. Kebun raya ini buka setiap hari dan waktu kunjungannya Senin sampai Jumat pukul 8.00 WITA dan tutup 16.00 WITA. Sedangkan di akhir pekan serta libur nasional beroperasi sejak pukul 8.00 WITA dan tutup 17.00 WITA dengan membayar tiket masuk Rp30.000 per orang seperti dikutip dari website www.tiketkebunraya.id.***

Baca Juga: Uniknya Bali Tak Pernah Habis, Mari Mengenal Kebun Raya Terluas di Indonesia yang Berisi Tumbuhan Langka

Baca Juga: Kabupaten Karawang Resmi Menjadi Bagian dari Jejaring Kabupaten Kreatif di Indonesia

Baca Juga: Identifikasi Potensi Ekonomi Kreatif di Kabupaten Karawang Jawa Barat

Baca Juga: Festival Wolobobo Menjadi Penghubung Pariwisata Ngada dengan Dunia, Kopi Bisa jadi Andalan

Baca Juga: Era Digitalisasi Konstruksi, Berikut ini Daftar 6 Program Transformasi Digital yang Telah Dijalankan

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X