KLIKLABUANBAJO.ID | Desa Tompo Bulu berada di Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkajene dan kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berada dalam gugusan batu karst terbesar kedua dunia setelah cina.
Menjadi bagian dari kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Desa Tompo Bulu memiliki segudang potensi wisata seperti wisata pendakian Bulusaraung yang iconik yang menjadi 7 site wisata andalan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yang telah lama dikenal di kalangan pendaki Indonesia bahkan mancanegara.
Baca Juga: Tinggi Antusias Generasi Milenial dan Gen-Z di Makassar Sulawesi Selatan untuk Menjadi Pelaku UMKM
Desa Tompo Bulu juga merupakan bagian dari gunung tertinggi keempat di Sulawesi Selatan, telah masuk dalam Taman Bumi Geopark Maros Pangkep.
Selain itu ada pendakian Batu Putih, Air Terjung Tombolo, gua horisontal seperti Marakallang, Passosoang Tunabbaka, Panrandare, Gua Batu Putih dan Gua Vertikal Paenre.
Baca Juga: Kunjungan Wisatawan Selama 2023 ke Kampung Adat Waerebo NTT, Berikut ini Rinciannya
Dilansir dari jadesta.kemenparekraf.go.id, disampaikan bahwa desa wisata religius Tompo Bulu dengan motto “Rampea Golla Na Kurampeki Kaluku, dapat diartikan seperti ini ”Datang Sebagai Tamu Kembali Sebagai Keluarga".
Desa Tompo Bulu adalah desa yang berada di dalam gugusan batu karst terbesar kedua dunia setelah cina.
Baca Juga: Berikut Daftar Arus Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Selama 8 Tahun Terakhir sejak 2016 Lalu
Pemantauan satwa pun menjadi bagian dari keunikan desa di mana terdapat hewan endemik sulawesi seperti Tarsius, Maca maura, Burung Rangkon, Elang Sulawesi dan masih banyak lainnya kicauan burung berbagai jenis yang dengan mudah didapatkan di Desa Tompo Bulu.
Tak hanya sampai disitu saja pemandangan persawahan tidak kalah menariknya seperti Persawahan Bolapattung, Balana, Lanra'a, Kasabballang, Tammugu, Camba Cina, dan view Persawahan Lembang, Persawahan Lembang ini sudah dijadikan taman wisata buatan dilengkapi dengan spot selfi seperti balon udara, gasebo di berbagai sudut sawah, tersedia tempat pembuatan gula aren, dan susur sungai.
Baca Juga: Ini Dia 2 Momen Emas yang Menggaet Wisatawan Paling Banyak ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT
Edukasi penanaman padi, kacang tanah (September-Oktober), sadap aren, peternakan lebah trigona, peternakan sapi. Dari segi budaya ada pertunjukan Mappadendang (pesta panen), musik gambus, Anggaru, tari- tarian, dan pesta rakyat.
Sajian dari makanan khas desa ada Taripan, Roko'roko, Madu Hutan, Beppa Kambing, Beppa Letto, Gula Merah, Teng teng kacang tanah, Jahe, Kemiri, Beras organik, Sayur Tunas Aren, Air Nira Aren, Sayur Pakis, Sayur Daun Kara-kara, Masakan Belut, Masakan Kepiting dan Masakan Tunas Rotan.
Baca Juga: Top, Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT Meningkat Drastis
Desa Tompo Bulu sangat memelihara kearifan lokal desa diantaranya: setiap pasangan calon pengantin wajib menanam pohon durian sebanyak 2 pohon sebelum akad nikah dilaksanakan, menikah wajib digelar pada Hari Jumat saja, Jumat bersih dilaksanakan sepanjang tahun, upaca adat atau Mappalili (turun sawah), tradisi Ammurang (buruh hama babi) khusus di area persawahan dan perkebunan warga di luar kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.
Selain itu, setiap perempuan desa (baik anak-anak maupun orang tua) wajib pakai kerudung saat keluar rumah.
Baca Juga: Sungai ini Surganya para Pemancing dan Tempat Relaksasi Terbaik, Ikan Melimpah serta Hamparan Rumput Hijau
Desa Tompo Bulu dihuni lebih dari 2.000 jiwa dengan luas wilayah 5.752 M2 mayoritas agama Islam dengan suku Bugis Makassar dengan Bahasa Mentah (Dentong).
Desa Tompo Bulu diawal berdirinya menurut para tokoh dituakan di desa, tokoh adat, tokoh masyarakat setempat berawal dari sebelum tahun masehi.
Baca Juga: Ini Dia Areal Persawahan di Indonesia yang Telah Menggaet Sejumlah Wisatawan Internasional
Awal mula dipimpin 4 wilayah Kakaraengan dengaan penguasaan masing masing wilayah yaitu Karaeng Balocci, Karaeng Ammarro, Karaeng Tonasa dan Karaeng Padattanga.
Hingga pada Bulan April tahun 1964 mulailah Desa Tompo Bulu dipimpin oleh Kepala Desa pertama yang masa kepemimpinannya sampai pada tahun 2001 dengan masa jabatan selama 37 tahun yang terdiri dari 2 dusun yaitu Dusun I Bulu-bulu Dan Dusun II Padattangaraya, dengan 4 rukun keluarga dan 12 rukun tetangga.
Baca Juga: Puteri Toraja Stevia Salah Satu Pelajar yang Terpilih Jadi Calon Paskibraka Wakili Sulsel ke Tingkat Nasional
Desa Tompo Bulu berbatasan langsung dengan Desa Rompegading Kecamatan Camba Kabupaten Maros dan Desa Timpuseng Kecamatan Camba Kabupaten Maros .
Desa Tompo Bulu berda di Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).***
Baca Juga: Tompo Bulu di Sulawesi Selatan Dipenuhi Pesona Alam Indah, Desa Wisata yang Dicari di Masa Depan
Baca Juga: Berwisata di Labuan Bajo Jangan Lupa ke Pusat Sei yang Menyediakan Berbagai Menu Lezat
Baca Juga: Daftar Makanan Khas Denpasar yang Miliki Cita Rasa Spesial
Artikel Terkait
Lumba-lumba di Perairan Air Tawar ada di Sungai Mahakam Kalimantan Timur, Berikut ini Keunikannya
Ada Sarana Informasi bagi Wisatawan yang Mengunjungi Jayapura Papua, Pertama di Kabupaten Seluruh Indonesia
Keren Festival Danau Sentani, Ada Tarian di Atas Perahu oleh 250 Orang
Ada Sumur Raksasa yang Langka di Donggala Sulawesi Tengah, Berikut Isinya
Ini Dia Desa Wisata Kelas Dunia di Indonesia, Alamnya Manjakan Mata Setiap Pengunjung
Babak Baru Produk Sari Toga Komodo Labuan Bajo
Ada Tren Terbaru yang Sedang Diburu Wisatawan di Labuan Bajo Saat ini, Berikut Daftarnya
Mengenal Sei dari Daerah Asalnya NTT, Berikut Resep dan Daftar Bahan serta Cara Olahnya
Mengenal Lebih Dekat Claudia Alexandra Scheunemann, Gadis Kelahiran Tangerang yang Kini Terkenal di Dunia Bola
Ada Satu Menu Kuliner yang Dicari-cari Wisatawan di Labuan Bajo, Kini Mulai Ditekuni Pelaku Usaha
Menu Kuliner Favorit dari Ikan yang Beratnya di Atas 200 Kg, Banyak Diminati karena Alasan Berikut ini
Ini Kota Kecil di Indonesia Timur yang Sejak 17 Tahun Silam Warganya Sudah Gunakan Kendaraan Listrik
Penerbangan dari Luar Negeri ke Bandara Komodo Labuan Bajo Setelah 58 Hari Usai Penetapan
Persiapan Bandara Komodo Labuan Bajo Menjadi Bandara Internasional, Ada yang Baru di Akhir Juli 2023
Peningkatan Status Bandara Komodo Menjadi Bandara Internasional, Anggota DPRD Mabar yakin Kunjungan Meningkat
Sayembara Gelang di Labuan Bajo Menuju Kota Petualang
Ajang International Tourism Investment Forum Digelar di Bali Mendorong Realisasi Investasi Hijau
Pariwisata Labuan Bajo, Pater Marsel Prihatin Pengelolaan Padar dan Loh Liang Tidak Melibatkan Pemda Mabar
Ada Pulau Kecil di Denpasar yang Asri dan Berkesan, Tempat Penangkaran Penyu Hijau
Daftar Makanan Khas Denpasar yang Miliki Cita Rasa Spesial
Mempesona, Ini Tempat Terbaik di Indonesia Menyaksikan Matahari Terbit dari Laut
Daftar Desa-Desa Wisata di Sulawesi Selatan yang Dapat Penghargaan dari Menparekraf, Tembus 75 Besar ADWI 2023