Berikut Daftar Arus Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Selama 8 Tahun Terakhir sejak 2016 Lalu

photo author
- Minggu, 16 Juli 2023 | 20:53 WIB
Kampung adat Waerebo di NTT.  Berikut daftar arus kunjungan wisatawan ke kampung adat Waerebo selama 8 tahun terakhir sejak 2016 lalu hingga Mei 2023. (Foto: Tangkapan layar video YouTube Tela Toni )
Kampung adat Waerebo di NTT. Berikut daftar arus kunjungan wisatawan ke kampung adat Waerebo selama 8 tahun terakhir sejak 2016 lalu hingga Mei 2023. (Foto: Tangkapan layar video YouTube Tela Toni )

KLIKLABUANBAJO.ID | Berikut ini daftar arus kunjungan wisatawan ke kampung adat Waerebo yang terletak di Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), selama 8 tahun terakhir.

Jumlah kunjungan wisatawan dari tahun 2016 lalu hingga Bulan Mei 2023 ke kampung adat Waerebo di Pulau Flores itu bervariasi.

Baca Juga: Ini Dia 2 Momen Emas yang Menggaet Wisatawan Paling Banyak ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT

Dari data arus kunjungan wisatawan ke Waerebo selama 8 tahun itu, paling sepi terjadi selama pandemi Covid-19 tetapi setelah itu menunjukan gerakan peningkatan yang signifikan.

Khusus untuk tahun 2023 saat informasi ini kami turunkan, data kunjungan wisatawan ke Waerebo yang sudah direkapitulasi yakni mulai Januari sampai Mei.

Berikut kami sampaikan data arus kunjungan wisatawan tersebut yang disampaikan oleh Sekretaris Pengelola Desa Wisata Waerebo Timotius Versi, Sabtu (15/7/2023).

Baca Juga: Top, Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT Meningkat Drastis

Pada tahun 2016 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 3.975 orang, wisatawan domestik 1.123 orang. Total 5.098 wisatawan.

Tahun 2017, wisatawan mancanegara 2.537 orang dan domestik 5.002. Total 7.539 wisatawan.

Tahun 2018, mancanegara sebanyak 2.953 orang, sedangkan wisatawan domestik 4.864 orang. Total 7.817 wisatawan.

Baca Juga: Sungai ini Surganya para Pemancing dan Tempat Relaksasi Terbaik, Ikan Melimpah serta Hamparan Rumput Hijau

Di tahun 2019, kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 2.718 orang, wisatawan domestik 4.204 orang. Total 6.922 wisatawan.

Pada tahun 2020, wisatawan mancanegara tidak ada, sedangkan wisatawan domestik 87 orang. Total 87 wisatawan.

Tahun 2021, wisatawan mancanegara juga nihil, wisatawan domestik 2.282 orang. Total 2.282 wisatawan.

Baca Juga: Ini Dia Areal Persawahan di Indonesia yang Telah Menggaet Sejumlah Wisatawan Internasional

Pada tahun 2022, mancanegara 996 orang wisatawan dan domestik 4.490 orang wisatawan. Total 5.486 orang wisatawan.

Tahun 2023 mulai Januari sampai Mei, wisatawan mancanegara 931 orang dan wisatawan domestik 1.799 orang. Total 2.730 orang wisatawan.

Sebelumnya diberitakan, ada 2 momen emas yang selalu berhasil menggaet wisatawan paling banyak berkunjung ke kampung adat Waerebo di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Puteri Toraja Stevia Salah Satu Pelajar yang Terpilih Jadi Calon Paskibraka Wakili Sulsel ke Tingkat Nasional

Dari pengalaman selama ini, 2 momen emas itu berhasil mencatat kunjungan wisatawan terbanyak ke kampung adat Waerebo di Flores NTT itu.

Bahkan tempat inap di dalam spot utama kampung adat Waerebo itu sering melebihi kapasitas di 2 momen emas itu sehingga sebagian wisatawan harus inap di rumah-rumah warga sekitar.

Demikian disampaikan oleh Sekretaris Pengelola Desa Wisata Waerebo Timotius Versi, Sabtu (15/7/2023).

Baca Juga: Tompo Bulu di Sulawesi Selatan Dipenuhi Pesona Alam Indah, Desa Wisata yang Dicari di Masa Depan

Tingginya arus kunjungan wisatawan di 2 momen emas itu kata dia terjadi hampir setiap tahun, kecuali saat pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.

2 momen emas itu yakni setiap HUT RI 17 Agustus dan saat upacara adat Penti setiap tanggal 15 November.

Baca Juga: Tebu jadi Bensin dalam Tahap Uji Coba Pasar, Transisi dari BBM ke Bioenergi dan Perkuat Ketahanan Energi

"Di dua momen itu wisatawan yang inap mencapai 300 sampai 400 orang. Yang lebih banyak itu saat 15 November, tempat inap di dalam rumah adat padat sehingga sebagian wisatawan harus inap di rumah warga di luar kompleks utama rumah adat," kata Timotius.

Saat ini arus kunjungan wisatawan ke kampung adat populer itu semakin meningkat.

Peningkatangkatan kunjungan wisatawan ke kampung adat Waerebo yang ada di Desa Satar Lenda itu terasa mulai tahun 2022 setelah sebelumnya sepi selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bioenergi dengan Produk Bioetanol untuk Kendaraan Bermotor di Juli 2023, Berikut Sumber Bahan Bakar Alternatif

Arus kunjungan wisatawan ke kampung adat di Kecamatan Satarmese Barat ini terus meningkat dan semakin terasa hingga pertengahan tahun 2023 ini.

Pada tahun 2021 lalu, wisatawan mancanegara tidak ada yang berkunjung ke kampung adat itu, sedangkan wisatawan domestik 2.282 orang.

Di tahun 2022, jumlah wisatawan yang berkunjung ke kampung adat Waerebo yaitu wisatawan mancanegara sebanyak 996 orang, sedangkan wisatawan domestik 4.490 orang, sehingga totalnya 5.486 orang.

Baca Juga: Pengguna Internet di Indonesia 212,9 Juta dengan Tingkat Penetrasi 77,0 Persen dan Nilai Ekonomi 77 M Dolar

Peningkatan semakin terasa di tahun 2023 ini, baru dalam 5 bulan yaitu mulai Januari sampai Mei, jumlah kunjungan wisatawan ke Kampung Waerebo sudah 2.730 orang. Wisatawan lokal 1.799 orang dan mancanegara 931 orang.

Jumlah kunjungan 2023 diyakini terus meningkat karena mulai Juni hingga November biasanya jumlah kunjungan terbanyak, berdasarkan pengalaman sebelumnya, paling meledak Bulan Agustus dan November karena momentum 17 Agustus dan acara adat penti.

Baca Juga: Daftar Desa-Desa Wisata di Sulawesi Selatan yang Dapat Penghargaan dari Menparekraf, Tembus 75 Besar ADWI 2023

"Jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat sejak tahun 2022 lalu. Pada tahun 2023 ini juga semakin terasa, apalagi mulai Juni. Dari pengalaman kami, pada Agustus dan November paling banyak," kata Timotius.

Agustus kata dia karena momentum HUT RI yakni 17 Agustus.

"Saat 17 Agustus selama ini banyak wisatawan karena momentum hari ulang tahun kemedekaan ada upacara di Waerebo, sedangkan pada Bulan November karena momentum acara adat Penti," kata Timotius.

Baca Juga: Mempesona, Ini Tempat Terbaik di Indonesia Menyaksikan Matahari Terbit dari Laut

Saat ini kata dia, kebutuhan yang paling mendesak adalah radio komunikasi jarak jauh, terutama antara Kampung Waerebo dengan Kampung Kombo.

"Anak-anak  dari kampung adat Waerebo bersekolah di Kampung Kombo yang berjarak sekitar 14 kilometer. Demikian juga petani dari Waerebo kerjanya di Kombo karena sawah dan kebun ada di sana," kata Timotius.

Selain itu, radio komunikasi juga sangat
penting untuk komunikasi bila ada wisatawan yang mengalami hal-hal di luar keinginan.

Baca Juga: Daftar Desa-Desa Wisata di Sulawesi Selatan yang Dapat Penghargaan dari Menparekraf, Tembus 75 Besar ADWI 2023

"Radio komunikasi itu juga sangat diperlukan berkaitan dengan logistik yang disiapkan untuk wisatawan. Biasanya logistik terutama stok makanan berasal dari Kombo dan Kampung Denge," tutur Timotius.

Dia sangat mengharapkan ada bantuan dari pihak-pihak tertentu untuk kebutuhan radio komunikasi itu.

Baca Juga: Berwisata di Labuan Bajo Jangan Lupa ke Pusat Sei yang Menyediakan Berbagai Menu Lezat

"Memang sekarang sudah ada bantuan semacam handy talkie atau HT tetapi itu hanya untuk komunikasi jarak dekat saja, sebanyak delapan unit sumbangan dari Kementerian Pariwisata" kata Timotius.***

Baca Juga: Daftar Makanan Khas Denpasar yang Miliki Cita Rasa Spesial

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X