KLIKLABUANBAJO.ID | Ada 2 momen emas yang selalu berhasil menggaet wisatawan paling banyak berkunjung ke kampung adat Waerebo di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dari pengalaman selama ini, 2 momen emas itu berhasil mencatat kunjungan wisatawan terbanyak ke kampung adat Waerebo di Flores NTT itu.
Bahkan tempat inap di dalam spot utama kampung adat Waerebo itu sering melebihi kapasitas di 2 momen emas itu sehingga sebagian wisatawan harus inap di rumah-rumah warga sekitar.
Baca Juga: Sungai ini Surganya para Pemancing dan Tempat Relaksasi Terbaik, Ikan Melimpah serta Hamparan Rumput Hijau
Demikian disampaikan oleh Sekretaris Pengelola Desa Wisata Waerebo Timotius Versi, Sabtu (15/7/2023).
Tingginya arus kunjungan wisatawan di 2 momen emas itu kata dia terjadi hampir setiap tahun, kecuali saat pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.
2 momen emas itu yakni setiap HUT RI 17 Agustus dan saat upacara adat Penti setiap tanggal 15 November.
Baca Juga: Ini Dia Areal Persawahan di Indonesia yang Telah Menggaet Sejumlah Wisatawan Internasional
"Di dua momen itu wisatawan yang inap mencapai 300 sampai 400 orang. Yang lebih banyak itu saat 15 November, tempat inap di dalam rumah adat padat sehingga sebagian wisatawan harus inap di rumah warga di luar kompleks utama rumah adat," kata Timotius.
Saat ini arus kunjungan wisatawan ke kampung adat populer itu semakin meningkat.
Baca Juga: Puteri Toraja Stevia Salah Satu Pelajar yang Terpilih Jadi Calon Paskibraka Wakili Sulsel ke Tingkat Nasional
Seperti diberitakan media ini sebelumnya, peningkatangkatan kunjungan wisatawan ke kampung adat Waerebo yang ada di Desa Satar Lenda itu terasa mulai tahun 2022 setelah sebelumnya sepi selama pandemi Covid-19.
Arus kunjungan wisatawan ke kampung adat di Kecamatan Satarmese Barat ini terus meningkat dan semakin terasa hingga pertengahan tahun 2023 ini.
Pada tahun 2021 lalu, wisatawan mancanegara tidak ada yang berkunjung ke kampung adat itu, sedangkan wisatawan domestik 2.282 orang.
Baca Juga: Tompo Bulu di Sulawesi Selatan Dipenuhi Pesona Alam Indah, Desa Wisata yang Dicari di Masa Depan
Di tahun 2022, jumlah wisatawan yang berkunjung ke kampung adat Waerebo yaitu wisatawan mancanegara sebanyak 996 orang, sedangkan wisatawan domestik 4.490 orang, sehingga totalnya 5.486 orang.
Peningkatan semakin terasa di tahun 2023 ini, baru dalam 5 bulan yaitu mulai Januari sampai Mei, jumlah kunjungan wisatawan ke Kampung Waerebo sudah 2.730 orang. Wisatawan lokal 1.799 orang dan mancanegara 931 orang.
Baca Juga: Tebu jadi Bensin dalam Tahap Uji Coba Pasar, Transisi dari BBM ke Bioenergi dan Perkuat Ketahanan Energi
Jumlah kunjungan 2023 diyakini terus meningkat karena mulai Juni hingga November biasanya jumlah kunjungan terbanyak, berdasarkan pengalaman sebelumnya, paling meledak Bulan Agustus dan November karena momentum 17 Agustus dan acara adat penti.
"Jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat sejak tahun 2022 lalu. Pada tahun 2023 ini juga semakin terasa, apalagi mulai Juni. Dari pengalaman kami, pada Agustus dan November paling banyak," kata Timotius.
Baca Juga: Bioenergi dengan Produk Bioetanol untuk Kendaraan Bermotor di Juli 2023, Berikut Sumber Bahan Bakar Alternatif
Agustus kata dia karena momentum HUT RI yakni 17 Agustus.
"Saat 17 Agustus selama ini banyak wisatawan karena momentum hari ulang tahun kemedekaan ada upacara di Waerebo, sedangkan pada Bulan November karena momentum acara adat Penti," kata Timotius.
Saat ini kata dia, kebutuhan yang paling mendesak adalah radio komunikasi jarak jauh, terutama antara Kampung Waerebo dengan Kampung Kombo.
Baca Juga: Pengguna Internet di Indonesia 212,9 Juta dengan Tingkat Penetrasi 77,0 Persen dan Nilai Ekonomi 77 M Dolar
"Anak-anak dari kampung adat Waerebo bersekolah di Kampung Kombo yang berjarak sekitar 14 kilometer. Demikian juga petani dari Waerebo kerjanya di Kombo karena sawah dan kebun ada di sana," kata Timotius.
Selain itu, radio komunikasi juga sangat
penting untuk komunikasi bila ada wisatawan yang mengalami hal-hal di luar keinginan.
Baca Juga: Daftar Desa-Desa Wisata di Sulawesi Selatan yang Dapat Penghargaan dari Menparekraf, Tembus 75 Besar ADWI 2023
"Radio komunikasi itu juga sangat diperlukan berkaitan dengan logistik yang disiapkan untuk wisatawan. Biasanya logistik terutama stok makanan berasal dari Kombo dan Kampung Denge," tutur Timotius.
Dia sangat mengharapkan ada bantuan dari pihak-pihak tertentu untuk kebutuhan radio komunikasi itu.
Baca Juga: Mempesona, Ini Tempat Terbaik di Indonesia Menyaksikan Matahari Terbit dari Laut
"Memang sekarang sudah ada bantuan semacam handy talkie atau HT tetapi itu hanya untuk komunikasi jarak dekat saja, sebanyak delapan unit sumbangan dari Kementerian Pariwisata" kata Timotius.***
Baca Juga: Berwisata di Labuan Bajo Jangan Lupa ke Pusat Sei yang Menyediakan Berbagai Menu Lezat
Baca Juga: Daftar Makanan Khas Denpasar yang Miliki Cita Rasa Spesial
Baca Juga: Ada Pulau Kecil di Denpasar yang Asri dan Berkesan, Tempat Penangkaran Penyu Hijau
Artikel Terkait
Ada Sarana Informasi bagi Wisatawan yang Mengunjungi Jayapura Papua, Pertama di Kabupaten Seluruh Indonesia
Keren Festival Danau Sentani, Ada Tarian di Atas Perahu oleh 250 Orang
Rakernas II PUKAT Nasional Berlangsung di Labuan Bajo, Konsolidasi Menuju Sinergi Mewujudkan Bonum Commune
Ada Sumur Raksasa yang Langka di Donggala Sulawesi Tengah, Berikut Isinya
Sebanyak 1.500 Orang dari Papua dan Papua Nugini Berkumpul
Ini Dia Desa Wisata Kelas Dunia di Indonesia, Alamnya Manjakan Mata Setiap Pengunjung
Babak Baru Produk Sari Toga Komodo Labuan Bajo
Ada Tren Terbaru yang Sedang Diburu Wisatawan di Labuan Bajo Saat ini, Berikut Daftarnya
Ironi Proyek Pariwisata Waterfront Labuan Bajo, Tanaman Mati Tak Terurus dan Tembok Dicoret-coret
Antisipasi Hadapi El Nino 2023 ini, Berikut Daftar Daerahnya
Mengenal Sei dari Daerah Asalnya NTT, Berikut Resep dan Daftar Bahan serta Cara Olahnya
Indonesia Produsen Nikel Terbesar di Dunia, ini Daftar Urutan Negara Pemilik Cadangan Nikel Terbesar
Ada Satu Menu Kuliner yang Dicari-cari Wisatawan di Labuan Bajo, Kini Mulai Ditekuni Pelaku Usaha
Menu Kuliner Favorit dari Ikan yang Beratnya di Atas 200 Kg, Banyak Diminati karena Alasan Berikut ini
Ini Kota Kecil di Indonesia Timur yang Sejak 17 Tahun Silam Warganya Sudah Gunakan Kendaraan Listrik
Penerbangan dari Luar Negeri ke Bandara Komodo Labuan Bajo Setelah 58 Hari Usai Penetapan
Persiapan Bandara Komodo Labuan Bajo Menjadi Bandara Internasional, Ada yang Baru di Akhir Juli 2023
Peningkatan Status Bandara Komodo Menjadi Bandara Internasional, Anggota DPRD Mabar yakin Kunjungan Meningkat