KLIKLABUANBAJO.ID | Jumlah kunjungan wisatawan ke kampung adat Waerebo di Flores NTT dalam tahun 2023 ini cukup menggembirakan.
Jumlah kunjungan ke Waerebo di tahun 2023 yang sudah didata yakni mulai Bulan Januari sampai Mei.
Jumlah kunjungan tersebut dibagi dalam 2 item yaitu wisatawan domestik dan mancanegara.
Baca Juga: Berikut Daftar Arus Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Selama 8 Tahun Terakhir sejak 2016 Lalu
Berikut rincian jumlah kunjungan wisatawan ke kampung adat Waerebo pada Januari sampai Mei 2023 yang disampaikan oleh Sekretaris Pengelola Desa Wisata Waerebo Timotius Versi, Sabtu (15/7/2023).
Pada Bulan Januari 2023, wisatawan domestik sebanyak 342 orang, sedangkan wisatawan mancanegara 102 orang. Total 444 orang wisatawan.
Bulan Februari 2023, wisatawan domestik 228 orang dan mancanegara 98 orang. Total 326 orang wisatawan.
Baca Juga: Ini Dia 2 Momen Emas yang Menggaet Wisatawan Paling Banyak ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT
Bulan Maret 2023, wisatawan domestik 237 orang, wisatawan mancanegara 184 orang. Total 421 wisatawan.
Bulan April 2023, domestik 544 orang dan mancanegara 223 orang. Total 767 orang wisatawan.
Pada Bulan Mei 2023, wisatawan domestik sebanyak 448 orang, sedangkan wisatawan mancanegara 324 orang. Total 772 orang.
Baca Juga: Top, Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT Meningkat Drastis
Dengan demikian tahun 2023 mulai Januari sampai Mei, wisatawan mancanegara 931 orang dan wisatawan domestik 1.799 orang. Total 2.730 orang wisatawan.
Sebelumnya diberitakan, jumlah kunjungan wisatawan dari tahun 2016 lalu hingga Bulan Mei 2023 ke kampung adat Waerebo di Pulau Flores itu bervariasi.
Dari data arus kunjungan wisatawan ke Waerebo selama 8 tahun itu, paling sepi terjadi selama pandemi Covid-19 tetapi setelah itu menunjukan gerakan peningkatan yang signifikan.
Baca Juga: Sungai ini Surganya para Pemancing dan Tempat Relaksasi Terbaik, Ikan Melimpah serta Hamparan Rumput Hijau
Pada tahun 2016 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 3.975 orang, wisatawan domestik 1.123 orang. Total 5.098 wisatawan.
Tahun 2017, wisatawan mancanegara 2.537 orang dan domestik 5.002. Total 7.539 wisatawan.
Tahun 2018, mancanegara sebanyak 2.953 orang, sedangkan wisatawan domestik 4.864 orang. Total 7.817 wisatawan.
Baca Juga: Ini Dia Areal Persawahan di Indonesia yang Telah Menggaet Sejumlah Wisatawan Internasional
Di tahun 2019, kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 2.718 orang, wisatawan domestik 4.204 orang. Total 6.922 wisatawan.
Pada tahun 2020, wisatawan mancanegara tidak ada, sedangkan wisatawan domestik 87 orang. Total 87 wisatawan.
Tahun 2021, wisatawan mancanegara juga nihil, wisatawan domestik 2.282 orang. Total 2.282 wisatawan.
Baca Juga: Puteri Toraja Stevia Salah Satu Pelajar yang Terpilih Jadi Calon Paskibraka Wakili Sulsel ke Tingkat Nasional
Pada tahun 2022, mancanegara 996 orang wisatawan dan domestik 4.490 orang wisatawan. Total 5.486 orang wisatawan.
Tahun 2023 mulai Januari sampai Mei, wisatawan mancanegara 931 orang dan wisatawan domestik 1.799 orang. Total 2.730 orang wisatawan.
Ada 2 momen emas yang selalu berhasil menggaet wisatawan paling banyak berkunjung ke kampung adat Waerebo di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga: Tompo Bulu di Sulawesi Selatan Dipenuhi Pesona Alam Indah, Desa Wisata yang Dicari di Masa Depan
Dari pengalaman selama ini, 2 momen emas itu berhasil mencatat kunjungan wisatawan terbanyak ke kampung adat Waerebo di Flores NTT itu.
Bahkan tempat inap di dalam spot utama kampung adat Waerebo itu sering melebihi kapasitas di 2 momen emas itu sehingga sebagian wisatawan harus inap di rumah-rumah warga sekitar.
Tingginya arus kunjungan wisatawan di 2 momen emas itu kata dia terjadi hampir setiap tahun, kecuali saat pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Tebu jadi Bensin dalam Tahap Uji Coba Pasar, Transisi dari BBM ke Bioenergi dan Perkuat Ketahanan Energi
2 momen emas itu yakni setiap HUT RI 17 Agustus dan saat upacara adat Penti setiap tanggal 15 November.
"Di dua momen itu wisatawan yang inap mencapai 300 sampai 400 orang. Yang lebih banyak itu saat 15 November, tempat inap di dalam rumah adat padat sehingga sebagian wisatawan harus inap di rumah warga di luar kompleks utama rumah adat," kata Timotius.
Saat ini arus kunjungan wisatawan ke kampung adat populer itu semakin meningkat.
Baca Juga: Bioenergi dengan Produk Bioetanol untuk Kendaraan Bermotor di Juli 2023, Berikut Sumber Bahan Bakar Alternatif
Peningkatangkatan kunjungan wisatawan ke kampung adat Waerebo yang ada di Desa Satar Lenda itu terasa mulai tahun 2022 setelah sebelumnya sepi selama pandemi Covid-19.
Arus kunjungan wisatawan ke kampung adat di Kecamatan Satarmese Barat ini terus meningkat dan semakin terasa hingga pertengahan tahun 2023 ini.
Pada tahun 2021 lalu, wisatawan mancanegara tidak ada yang berkunjung ke kampung adat itu, sedangkan wisatawan domestik 2.282 orang.
Baca Juga: Pengguna Internet di Indonesia 212,9 Juta dengan Tingkat Penetrasi 77,0 Persen dan Nilai Ekonomi 77 M Dolar
Di tahun 2022, jumlah wisatawan yang berkunjung ke kampung adat Waerebo yaitu wisatawan mancanegara sebanyak 996 orang, sedangkan wisatawan domestik 4.490 orang, sehingga totalnya 5.486 orang.
Peningkatan semakin terasa di tahun 2023 ini, baru dalam 5 bulan yaitu mulai Januari sampai Mei, jumlah kunjungan wisatawan ke Kampung Waerebo sudah 2.730 orang. Wisatawan lokal 1.799 orang dan mancanegara 931 orang.
Baca Juga: Daftar Desa-Desa Wisata di Sulawesi Selatan yang Dapat Penghargaan dari Menparekraf, Tembus 75 Besar ADWI 2023
Jumlah kunjungan 2023 diyakini terus meningkat karena mulai Juni hingga November biasanya jumlah kunjungan terbanyak, berdasarkan pengalaman sebelumnya, paling meledak Bulan Agustus dan November karena momentum 17 Agustus dan acara adat penti.
"Jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat sejak tahun 2022 lalu. Pada tahun 2023 ini juga semakin terasa, apalagi mulai Juni. Dari pengalaman kami, pada Agustus dan November paling banyak," kata Timotius.
Agustus kata dia karena momentum HUT RI yakni 17 Agustus.
Baca Juga: Mempesona, Ini Tempat Terbaik di Indonesia Menyaksikan Matahari Terbit dari Laut
"Saat 17 Agustus selama ini banyak wisatawan karena momentum hari ulang tahun kemedekaan ada upacara di Waerebo, sedangkan pada Bulan November karena momentum acara adat Penti," kata Timotius.
Saat ini kata dia, kebutuhan yang paling mendesak adalah radio komunikasi jarak jauh, terutama antara Kampung Waerebo dengan Kampung Kombo.
Baca Juga: Berwisata di Labuan Bajo Jangan Lupa ke Pusat Sei yang Menyediakan Berbagai Menu Lezat
"Anak-anak dari kampung adat Waerebo bersekolah di Kampung Kombo yang berjarak sekitar 14 kilometer. Demikian juga petani dari Waerebo kerjanya di Kombo karena sawah dan kebun ada di sana," kata Timotius.
Selain itu, radio komunikasi juga sangat
penting untuk komunikasi bila ada wisatawan yang mengalami hal-hal di luar keinginan.
"Radio komunikasi itu juga sangat diperlukan berkaitan dengan logistik yang disiapkan untuk wisatawan. Biasanya logistik terutama stok makanan berasal dari Kombo dan Kampung Denge," tutur Timotius.
Baca Juga: Daftar Makanan Khas Denpasar yang Miliki Cita Rasa Spesial
Dia sangat mengharapkan ada bantuan dari pihak-pihak tertentu untuk kebutuhan radio komunikasi itu.
"Memang sekarang sudah ada bantuan semacam handy talkie atau HT tetapi itu hanya untuk komunikasi jarak dekat saja, sebanyak delapan unit sumbangan dari Kementerian Pariwisata" kata Timotius.***
Artikel Terkait
Ada 2 Kuliner Khas Indonesia yang Diperkenalkan ke Para Pemuda Australia Peserta Pertukaran Pemuda
Kisah Menarik Seorang Gubernur dari Indonesia saat Makan di Brasil, Sayang Sambalnya Salah
Mendorong Penyebaran Wisatawan Melalui Penyusunan Peta Perjalanan Menuju 30 Desa Wisata
Wah Keren, Kain dari Timor NTT Sambut Timnas Argentina di Indonesia
Ada 4 Hal yang Harus Diperhatikan Masyarakat dalam Transisi Pandemi Covid-19 ke Endemi
Penerbangan Anda Makin Mudah, Ada yang Baru di Bandara Komodo Labuan Bajo
Bagi Anda yang Suka Naik Kapal, Ada Aturan Baru Mulai 1 Juli 2023
Pasar Kuda Terbesar di Indonesia Jual Kuda Asal NTT Didatangkan dari Flores, Harga Rp30 Juta
Mengenal Pulau Terluar Indonesia yang Berbatasan dengan Filipina Selatan
Ubud Menuju Destinasi Gastronomi, Berikut ini Penjelasannya
Pariwisata Indonesia Setelah Status Pandemi Dicabut
Festival Wolobobo Salah Satu yang Terpilih dalam Program KEN 2023
Kabupaten Karawang Resmi Menjadi Bagian dari Jejaring Kabupaten Kreatif di Indonesia
Ubud sebagai Destinasi Gastronomi Sudah Berjalan Sejak 2018, Tahun 2023 ini Tahap Ketiga
Pemerintah Menargetkan Pembangunan 61 Bendungan di Berbagai Wilayah Indonesia, Berikut ini Penjelasannya
Mengenal Maratua, Salah Satu Pulau Terluar Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Terjaga, Berikut Penjelasannya
Komodo Salon Hendra di Labuan Bajo, Tempat Terbaik untuk Merawat Penampilan Anda
Ada Satu Kota Kecil di Papua yang Sejak 2006 Akrab dengan Kendaraan Listrik, Bahkan Dipakai untuk Ojek
Uniknya Bali Tak Pernah Habis, Mari Mengenal Kebun Raya Terluas di Indonesia yang Berisi Tumbuhan Langka
Salah Satu Kebun di Indonesia ini Dikunjungi 700 Ribu Orang Setiap Tahun
Daftar 3 Keunikan di Geopark Maros-Pangkep, Ada 500 Gua yang Pernah Ditinggali Manusia Prasejarah
Lumba-lumba di Perairan Air Tawar ada di Sungai Mahakam Kalimantan Timur, Berikut ini Keunikannya
Ada Sarana Informasi bagi Wisatawan yang Mengunjungi Jayapura Papua, Pertama di Kabupaten Seluruh Indonesia
Keren Festival Danau Sentani, Ada Tarian di Atas Perahu oleh 250 Orang
Ada Sumur Raksasa yang Langka di Donggala Sulawesi Tengah, Berikut Isinya
Sebanyak 1.500 Orang dari Papua dan Papua Nugini Berkumpul
Ini Dia Desa Wisata Kelas Dunia di Indonesia, Alamnya Manjakan Mata Setiap Pengunjung
Babak Baru Produk Sari Toga Komodo Labuan Bajo
Ada Tren Terbaru yang Sedang Diburu Wisatawan di Labuan Bajo Saat ini, Berikut Daftarnya
Ironi Proyek Pariwisata Waterfront Labuan Bajo, Tanaman Mati Tak Terurus dan Tembok Dicoret-coret
Ada Satu Menu Kuliner yang Dicari-cari Wisatawan di Labuan Bajo, Kini Mulai Ditekuni Pelaku Usaha
Menu Kuliner Favorit dari Ikan yang Beratnya di Atas 200 Kg, Banyak Diminati karena Alasan Berikut ini
Penerbangan dari Luar Negeri ke Bandara Komodo Labuan Bajo Setelah 58 Hari Usai Penetapan
Persiapan Bandara Komodo Labuan Bajo Menjadi Bandara Internasional, Ada yang Baru di Akhir Juli 2023