KLIKLABUANBAJO.ID | Agenda-agenda dalam Festival Maritim atau Labuan Bajo Maritime Festival (LBMF) tanggal 27 sampai 29 Juli 2023, menyajikan nuansa-nuansa pesisir dan mengusung tema Labuan Bajo di 3 masa yaitu lampau, kini, dan nanti.
Berbeda dari tema tahun sebelumnya, pihak penyelenggara berharap agar Labuan Bajo sebagai daerah maritim sejak dulu, saat ini, dan yang akan datang dapat dirasakan tidak hanya oleh masyarakat Labuan Bajo itu sendiri, tetapi juga oleh wisatawan.
Baca Juga: Studio Rekaman Legendaris di Salah Satu Kota di Indonesia ini Dijadikan Sentra Kreativitas
LBMF juga diharapkan menjadi motor penggerak event-event berkualitas dan tematik asli Labuan Bajo yang lahir dari gagasan lokal.
Labuan Bajo di masa lampau, kini, dan nanti menjadi tema utama Festival Maritim atau LBMF tahun 2023 ini atau tahun kedua penyelenggaraannya.
Baca Juga: Dorong Penguatan Keberlangsungan Lingkungan dalam Pengembangan Pariwisata Kawasan Kintamani
Menawarkan Labuan Bajo di 3 masa berbeda, LBMF yang juga masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2023 Kemenparekraf, merupakan salah satu event hasil kurasi ide dalam Program Ideathon 2022 Itstime for LabuanBajo yang diselenggarakan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).
Michael Wahyu Irawan, Project Director LBMF, yang juga merupakan ketua Tim Bajoe Baroe (pemenang ide event dalam Ideathon 2022) menyampaikan bahwa nuansa maritim era lampau, kini, dan nanti dalam LBMF tahun ini merupakan gagasan tim researcher Bajoe Baroe dan perkembangan ketiga era tersebut dapat dilihat melalui panel-panel yang ada di lokasi event nanti.
Baca Juga: Babak Baru Ekonomi Kreatif di Kabupaten Buleleng Bali
"Tahun 2023 ini, LBMF menawarkan tema perjalanan Labuan Bajo di 3 masa, yaitu masa Lampau, Kini, dan Nanti yang kami coba tampilkan dalam panel-panel yang dapat dilihat di lokasi festival sesuai data sejarah Labuan Bajo yang dihimpun tim researcher kami," jelas Michael.
Selain dari panel-panel tersebut, Michael menjelaskan bahwa agenda-agenda dalam LBMF juga kental akan nuansa pesisir Labuan Bajo dengan tetap menunjukkan budaya Manggarai yang juga terdiri dari masyarakat pegunungan.
"Agenda festival secara umum terbagi dalam beberapa bagian, seperti Kronik Maritim Tiga Masa, Maritime Night Market, Family Fiesta, Cultural Exhibition seperti Toto Kopi, Animal Pop Komodo, dan Maritime Sport," kata Michael.
Ditambahkannya, salah satu yang menarik dari LBMF ini adalah adanya Toto Kopi. Ini kami hadirkan karena Labuan Bajo itu seperti melting pot, banyak orang bertemu, melebur, dan tinggal di Labuan Bajo, baik masyarakat pesisir maupun pegunungan sehingga Toto Kopi yang identik dengan masyarakat pegunungan juga menjadi bagian menyatu yang sudah sejak lama juga ada di Labuan Bajo.
Baca Juga: Daftar Agenda Festival Maritim Labuan Bajo dan Kekuatan Venue sebagai Daya Tarik
Artikel Terkait
Puteri Toraja Stevia Salah Satu Pelajar yang Terpilih Jadi Calon Paskibraka Wakili Sulsel ke Tingkat Nasional
Ini Dia Areal Persawahan di Indonesia yang Telah Menggaet Sejumlah Wisatawan Internasional
Sungai ini Surganya para Pemancing dan Tempat Relaksasi Terbaik, Ikan Melimpah serta Hamparan Rumput Hijau
Top, Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT Meningkat Drastis
Ini Dia 2 Momen Emas yang Menggaet Wisatawan Paling Banyak ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT
Berikut Daftar Arus Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Selama 8 Tahun Terakhir sejak 2016 Lalu
Kunjungan Wisatawan Selama 2023 ke Kampung Adat Waerebo NTT, Berikut ini Rinciannya
Tinggi Antusias Generasi Milenial dan Gen-Z di Makassar Sulawesi Selatan untuk Menjadi Pelaku UMKM
Desa Tompo Bulu di Sulawesi Selatan Berada dalam Gugusan Batu Karst Terbesar Kedua Setelah Cina
Merengkuh Mimpi Melalui Beasiswa LPDP: Catatan Perjuangan Dewi Tamatur Memperoleh Beasiswa LPDP 2023
Kejayaan Gasing, Permainan Tradisional yang Sempat Redup Tetapi Kini Mulai Tumbuh Kembali
Jailolo di Halmahera Barat, Kota Teluk Dipenuhi Keindahan yang Makin Semarak saat Festival Berlangsung
Ini yang Dibutuhkan Saat ini di Kampung Adat Waerebo Flores NTT
Mendorong Milenial dan Gen-Z Berkolaborasi Mengembangkan Ide Usaha
Camat di NTT ini Gelar Rapat di Tengah Sawah Bahas Persiapan HUT RI, Lalu Makan Bersama Pakai Daun Pisang
Valentino Rossi ke Labuan Bajo Setelah Jorge Lorenzo, Destinasi NTT Dikunjungi 2 Orang itu di Waktu Lalu
Festival Kembali Digelar di Labuan Bajo, Pilot Project untuk Pengembangan Ekosistem Event
Aplikasi untuk Konten Kreator Diluncurkan, Kemenparekraf Dukung Penuh
Mendorong Penguatan Pelaku Ekonomi Kreatif di Kabupaten Toba
Babak Baru Ikan Pindang, Salah Satu Bentuk Hilirisasi
Pinisi Pertama Hadir di Danau Toba, Menawarkan Paket Wisata Berkeliling serta Bermalam di Atas Kapal
Jus Anggir Produk Ekonomi Kreatif Kuliner dari SMKN, Minuman dari Buah Jeruk Purut
Harapan untuk Tarik Minat Kunjungan Wisatawan Nusantara dengan Adanya Penambahan Fasilitas di Kaldera Toba
Awal Mula Pantai Sanur di Pulau Bali, Pernah jadi Lokasi Pendaratan para Bala Tentara Belanda
Berkunjung ke Penjara Arnhem di Belanda, Tentang Banyaknya Penjara Kekurangan Tahanan
Top, Misi Dagang Jatim-Sulsel Ditindaklanjuti, Transaksi Ratusan Miliar
Event Merupakan Cara Promosi Paling Ampuh di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas
3 Desa Wisata Dapat Bantuan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kisah Dewi, Gadis NTT yang Sukses Dapat Beasiswa S2 ke Melbourne University
Pengemudi Ojek Online Bisa Menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Para Pekerja Informal Masuk Program itu
KM Dharma Rucitra Surabaya-Labuan Bajo Makin Diminati Penumpang
Mengenal Lebih Dekat Pos Lintas Batas Negara Kita dan Upaya Pertumbuhan Ekonomi