Kejayaan Gasing, Permainan Tradisional yang Sempat Redup Tetapi Kini Mulai Tumbuh Kembali

photo author
- Senin, 17 Juli 2023 | 19:49 WIB
Permainan Gasing. Kejayaan Gasing, permainan tradisional yang sempat redup tetapi kini mulai tumbuh kembali. (Foto: tangkapan layar video YouTube TV LOMBOK Entertainment)
Permainan Gasing. Kejayaan Gasing, permainan tradisional yang sempat redup tetapi kini mulai tumbuh kembali. (Foto: tangkapan layar video YouTube TV LOMBOK Entertainment)

KLIKLABUANBAJO.ID | Permainan tradisional yang dinamakan Gasing mengalami kejayaan di masanya dulu, lalu redup cukup lama di tengah permainan modern tetapi kini mulai tumbuh kembali.

Di masa jayanya, permainan Gasing banyak dilakoni anak laki-laki maupun dewasa di Riau. Lalu, permainan itu kemudian menyebar ke seluruh Indonesia.

Baca Juga: Merengkuh Mimpi Melalui Beasiswa LPDP: Catatan Perjuangan Dewi Tamatur Memperoleh Beasiswa LPDP 2023

Permainan ini dapat dilakukan satu lawan satu atau berkelompok. Dalam permainan satu lawan satu, pemain yang Gasingnya paling lama berputar adalah pemenangnya.

Gasing tradisional pada umumnya terbuat dari kayu dan permainannya dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon. Jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat gasing antara lain menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan sejenisnya. Sedangkan di beberapa daerah lainnya gasing juga terbuat dari bambu.

Baca Juga: Desa Tompo Bulu di Sulawesi Selatan Berada dalam Gugusan Batu Karst Terbesar Kedua Setelah Cina

Dilansir dari Indonesia.go.id, Gasing yang merupakan permainan tradisional dari Melayu itu mulai meredup di tengah gemerlapnya permainan modern seperti games online, mobile legend, XboX, hingga augmented reality (AR).

Bagi yang merasakan masa kanak-kanak di era 1970-1980-an, tentunya masih mengenal permainan Gasing.

Baca Juga: Lewat Taekwondo, Sardi Jeramat Berkomitmen Para Atlet Bisa Kuliah di Kampus Negeri Melalui Jalur Prestasi

Gasing sendiri berasal dari dua suku kata, yaitu ‘gang’ dan ‘sing’. Di mana ‘gang’ memiliki arti ‘lorong’ atau ‘lokasi lahan’ dan ‘sing’ memiliki arti ‘suara’. Dalam arti sederhananya, gasing ini memiliki arti sebuah permainan yang dimainkan di sebuah lokasi atau tempat yang kosong dan mengeluarkan bunyi.

Permainan ini dapat dilakukan satu lawan satu atau berkelompok. Dalam permainan satu lawan satu, pemain yang Gasingnya paling lama berputar adalah pemenangnya.

Baca Juga: Tinggi Antusias Generasi Milenial dan Gen-Z di Makassar Sulawesi Selatan untuk Menjadi Pelaku UMKM

Alat permainan tradisional ini banyak dimainkan oleh mereka yang tinggal di Jambi, Bengkulu, Sumatra Barat, Tanjung Pinang dan Kepulauan Riau. Bahkan turut dilombakan di acara-acara budaya dan hari nasional.

Kini Gasing menjadi bagian dari ajang Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (POTRADNAS) yang kerap digelar dua tahunan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Tahun ini POTRADNAS IX digelar di Open Space Gallery Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada 12--15 Juni 2023.

Baca Juga: Kunjungan Wisatawan Selama 2023 ke Kampung Adat Waerebo NTT, Berikut ini Rinciannya

Ratusan peserta yang merupakan remaja berusia 15--22 tahun sebagai utusan dari seluruh Indonesia itu mengadu ketangkasannya melalui lima jenis olahraga yang dipertandingkan, seperti hadang, egrang, sumpitan, terompah panjang, dan gasing.

Setiap kontingen provinsi terdiri dari 20 orang dengan masing-masing 19 orang pemain dan satu official. Mereka memperebutkan 24 medali emas, perak, dan perunggu ditambah dengan total hadiah berupa uang pembinaan hingga puluhan juta rupiah.

Baca Juga: Berikut Daftar Arus Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Selama 8 Tahun Terakhir sejak 2016 Lalu

Melihat antusiasme anak muda dalam mengikuti POTRADNAS IX-2023 di era digital seperti saat ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengaku takjub dengan semangat mereka.

“Olahraga ini merupakan tradisi turun-temurun pendahulu kita. Karena itu, upaya menjaga olahraga tradisional harus dilakukan dan tugas anak muda yang harus terus melestarikannya,” ungkap Menpora Dito saat membuka POTRADNAS IX 2023.

Baca Juga: Ini Dia 2 Momen Emas yang Menggaet Wisatawan Paling Banyak ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT

Pihak Kemenpora optimistis, dengan kolaborasi yang dilakukan oleh penggemar olahraga tradisional dengan anak muda ajang ini selain membugarkan masyarakat juga turut melestarikan budaya dan mengembangkan UMKM lokal.***

Baca Juga: Top, Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT Meningkat Drastis

Baca Juga: Sungai ini Surganya para Pemancing dan Tempat Relaksasi Terbaik, Ikan Melimpah serta Hamparan Rumput Hijau

Baca Juga: Ini Dia Areal Persawahan di Indonesia yang Telah Menggaet Sejumlah Wisatawan Internasional

Baca Juga: Puteri Toraja Stevia Salah Satu Pelajar yang Terpilih Jadi Calon Paskibraka Wakili Sulsel ke Tingkat Nasional

Baca Juga: Tebu jadi Bensin dalam Tahap Uji Coba Pasar, Transisi dari BBM ke Bioenergi dan Perkuat Ketahanan Energi

Baca Juga: Bioenergi dengan Produk Bioetanol untuk Kendaraan Bermotor di Juli 2023, Berikut Sumber Bahan Bakar Alternatif

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X