KLIKLABUANBAJO.ID | Permainan tradisional yang dinamakan Gasing mengalami kejayaan di masanya dulu, lalu redup cukup lama di tengah permainan modern tetapi kini mulai tumbuh kembali.
Di masa jayanya, permainan Gasing banyak dilakoni anak laki-laki maupun dewasa di Riau. Lalu, permainan itu kemudian menyebar ke seluruh Indonesia.
Baca Juga: Merengkuh Mimpi Melalui Beasiswa LPDP: Catatan Perjuangan Dewi Tamatur Memperoleh Beasiswa LPDP 2023
Permainan ini dapat dilakukan satu lawan satu atau berkelompok. Dalam permainan satu lawan satu, pemain yang Gasingnya paling lama berputar adalah pemenangnya.
Gasing tradisional pada umumnya terbuat dari kayu dan permainannya dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon. Jenis kayu yang biasanya digunakan untuk membuat gasing antara lain menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan sejenisnya. Sedangkan di beberapa daerah lainnya gasing juga terbuat dari bambu.
Baca Juga: Desa Tompo Bulu di Sulawesi Selatan Berada dalam Gugusan Batu Karst Terbesar Kedua Setelah Cina
Dilansir dari Indonesia.go.id, Gasing yang merupakan permainan tradisional dari Melayu itu mulai meredup di tengah gemerlapnya permainan modern seperti games online, mobile legend, XboX, hingga augmented reality (AR).
Bagi yang merasakan masa kanak-kanak di era 1970-1980-an, tentunya masih mengenal permainan Gasing.
Baca Juga: Lewat Taekwondo, Sardi Jeramat Berkomitmen Para Atlet Bisa Kuliah di Kampus Negeri Melalui Jalur Prestasi
Gasing sendiri berasal dari dua suku kata, yaitu ‘gang’ dan ‘sing’. Di mana ‘gang’ memiliki arti ‘lorong’ atau ‘lokasi lahan’ dan ‘sing’ memiliki arti ‘suara’. Dalam arti sederhananya, gasing ini memiliki arti sebuah permainan yang dimainkan di sebuah lokasi atau tempat yang kosong dan mengeluarkan bunyi.
Permainan ini dapat dilakukan satu lawan satu atau berkelompok. Dalam permainan satu lawan satu, pemain yang Gasingnya paling lama berputar adalah pemenangnya.
Baca Juga: Tinggi Antusias Generasi Milenial dan Gen-Z di Makassar Sulawesi Selatan untuk Menjadi Pelaku UMKM
Alat permainan tradisional ini banyak dimainkan oleh mereka yang tinggal di Jambi, Bengkulu, Sumatra Barat, Tanjung Pinang dan Kepulauan Riau. Bahkan turut dilombakan di acara-acara budaya dan hari nasional.
Kini Gasing menjadi bagian dari ajang Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (POTRADNAS) yang kerap digelar dua tahunan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Tahun ini POTRADNAS IX digelar di Open Space Gallery Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada 12--15 Juni 2023.
Baca Juga: Kunjungan Wisatawan Selama 2023 ke Kampung Adat Waerebo NTT, Berikut ini Rinciannya
Ratusan peserta yang merupakan remaja berusia 15--22 tahun sebagai utusan dari seluruh Indonesia itu mengadu ketangkasannya melalui lima jenis olahraga yang dipertandingkan, seperti hadang, egrang, sumpitan, terompah panjang, dan gasing.
Setiap kontingen provinsi terdiri dari 20 orang dengan masing-masing 19 orang pemain dan satu official. Mereka memperebutkan 24 medali emas, perak, dan perunggu ditambah dengan total hadiah berupa uang pembinaan hingga puluhan juta rupiah.
Baca Juga: Berikut Daftar Arus Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Selama 8 Tahun Terakhir sejak 2016 Lalu
Melihat antusiasme anak muda dalam mengikuti POTRADNAS IX-2023 di era digital seperti saat ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengaku takjub dengan semangat mereka.
“Olahraga ini merupakan tradisi turun-temurun pendahulu kita. Karena itu, upaya menjaga olahraga tradisional harus dilakukan dan tugas anak muda yang harus terus melestarikannya,” ungkap Menpora Dito saat membuka POTRADNAS IX 2023.
Baca Juga: Ini Dia 2 Momen Emas yang Menggaet Wisatawan Paling Banyak ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT
Pihak Kemenpora optimistis, dengan kolaborasi yang dilakukan oleh penggemar olahraga tradisional dengan anak muda ajang ini selain membugarkan masyarakat juga turut melestarikan budaya dan mengembangkan UMKM lokal.***
Baca Juga: Top, Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT Meningkat Drastis
Baca Juga: Ini Dia Areal Persawahan di Indonesia yang Telah Menggaet Sejumlah Wisatawan Internasional
Artikel Terkait
Festival Wolobobo Menjadi Penghubung Pariwisata Ngada dengan Dunia, Kopi Bisa jadi Andalan
Ubud sebagai Destinasi Gastronomi Sudah Berjalan Sejak 2018, Tahun 2023 ini Tahap Ketiga
Mengenal Maratua, Salah Satu Pulau Terluar Indonesia
Ada Satu Kota Kecil di Papua yang Sejak 2006 Akrab dengan Kendaraan Listrik, Bahkan Dipakai untuk Ojek
Uniknya Bali Tak Pernah Habis, Mari Mengenal Kebun Raya Terluas di Indonesia yang Berisi Tumbuhan Langka
Salah Satu Kebun di Indonesia ini Dikunjungi 700 Ribu Orang Setiap Tahun
Daftar 3 Keunikan di Geopark Maros-Pangkep, Ada 500 Gua yang Pernah Ditinggali Manusia Prasejarah
Lumba-lumba di Perairan Air Tawar ada di Sungai Mahakam Kalimantan Timur, Berikut ini Keunikannya
Keren Festival Danau Sentani, Ada Tarian di Atas Perahu oleh 250 Orang
Ada Sumur Raksasa yang Langka di Donggala Sulawesi Tengah, Berikut Isinya
Sebanyak 1.500 Orang dari Papua dan Papua Nugini Berkumpul
Ini Dia Desa Wisata Kelas Dunia di Indonesia, Alamnya Manjakan Mata Setiap Pengunjung
Babak Baru Produk Sari Toga Komodo Labuan Bajo
Mengenal Sei dari Daerah Asalnya NTT, Berikut Resep dan Daftar Bahan serta Cara Olahnya
Indonesia Produsen Nikel Terbesar di Dunia, ini Daftar Urutan Negara Pemilik Cadangan Nikel Terbesar
Mengenal Lebih Dekat Claudia Alexandra Scheunemann, Gadis Kelahiran Tangerang yang Kini Terkenal di Dunia Bola
Ada Satu Menu Kuliner yang Dicari-cari Wisatawan di Labuan Bajo, Kini Mulai Ditekuni Pelaku Usaha
Menu Kuliner Favorit dari Ikan yang Beratnya di Atas 200 Kg, Banyak Diminati karena Alasan Berikut ini
Membanggakan, Taekwondo Manggarai Barat NTT Raih 36 Medali di Kejurnas Wilayah 6 dan Bali Championship 2023
Ini Kota Kecil di Indonesia Timur yang Sejak 17 Tahun Silam Warganya Sudah Gunakan Kendaraan Listrik
Penerbangan dari Luar Negeri ke Bandara Komodo Labuan Bajo Setelah 58 Hari Usai Penetapan
Persiapan Bandara Komodo Labuan Bajo Menjadi Bandara Internasional, Ada yang Baru di Akhir Juli 2023
Peningkatan Status Bandara Komodo Menjadi Bandara Internasional, Anggota DPRD Mabar yakin Kunjungan Meningkat
Sayembara Gelang di Labuan Bajo Menuju Kota Petualang
Ajang International Tourism Investment Forum Digelar di Bali Mendorong Realisasi Investasi Hijau
Ada Pulau Kecil di Denpasar yang Asri dan Berkesan, Tempat Penangkaran Penyu Hijau