KLIKLABUANBAJO.ID | Setiap insan punya kisah sendiri-sendiri, tak ada jalan kehidupan tanpa diikuti kisah, entah haru, sedih, gembira, semuanya silih berganti, juga bisa datang bersamaan, tanpa pandang status sosial.
Setiap kisah bisa menjadi guru yang memberi hikmah, betapa kehidupan ini diwarnai berbagi rasa yang harus dilewati, harus diarungi demi menggapai cita dan obsesi yang terbesit dalam hati dan pikiran, demi memberi arti kepada waktu yang terus berjalan.
Baca Juga: 3 Desa Wisata Dapat Bantuan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Salah satu gadis di NTT ini punya kisah haru campur sedih saat berjuang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S2, perjuangannya sedang di tengah jalan, belum benar-benar tuntas namun tiba-tiba ibunda tercinta meninggal dunia.
Pada tahun 2023 ini, salah satu anak muda di NTT yang berhasil mendapatkan beasiswa melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Afirmasi adalah Dewi Tamatur.
Dalam kurun waktu yang lama, tak pernah terbersit dalam diri Dewi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi, apalagi melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Berasal dari keluarga yang memiliki keterbatasan secara ekonomi membuat Dewi merasa hal itu sangatlah mustahil terjadi.
Baca Juga: Event Merupakan Cara Promosi Paling Ampuh di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas
Namun, pemahaman dan cara berpikirnya ini berubah ketika salah seorang kakak kelasnya semasa SMA diberitakan lolos seleksi beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) S2 ke luar negeri pada pertengahan tahun 2022. Mendengar kabar tersebut, seketika Dewi merasa tertantang dan di sisi lain termotivasi untuk merengkuh mimpinya melanjutkan pendidikan di jenjang master.
Perjuangan Dewi dimulai dengan memantapkan hatinya untuk melamar beasiswa LPDP pada gelomabng 1 tahun 2023. Untuk mewujudkan rencana tersebut, sejak Juli 2022, Dewi mulai mempersiapkan berbagai persyaratan yang dibutuhkan untuk melamar beasiswa LPDP tersebut. Salah satu persyaratan utama yang diwajibkan untuk melamar beasiswa LPDP adalah sertifikat IELTS atau TOEFL (Test of English as a Foreign Languange.
Baca Juga: Top, Misi Dagang Jatim-Sulsel Ditindaklanjuti, Transaksi Ratusan Miliar
Dalam ketentuan LPDP, syarat skore TOEFL untuk melamar beasiswa S2 LPDP afirmasi luar negeri adalah minimal 500. Syarat ini tentu tidak mudah apalagi bagi pendidikan S1 Dewi bukan dari program studi bahasa Inggris. Selain itu, lembaga kursus persiapan TOEFL juga relativ sangat terbatas dan pada umumnya hanya berada di kota-kota besar. Namun demikian, berbekal semangat dan tekadnya yang tinggi, Dewi berkomitmen untuk mengalokasikan waktu sekitar 1 sampai 2 jam setiap hari untuk mempelajari materi TOEFL secara mandiri melalui platform media Youtube dan mengikuti tes try out secara online.
Setelah berjuang secara konsisten kurang lebih 3 bulan, Dewi memantapkan hatinya untuk mengikuti official test TOEFL secara online untuk pertama kalinya dan berhasil mendapatkan skor 500. Skore ini sudah memenuhi standar untuk melamar beasiswa S2 luar negeri.
Baca Juga: Berkunjung ke Penjara Arnhem di Belanda, Tentang Banyaknya Penjara Kekurangan Tahanan
Setelah persyaratan TOEFL berhasil diselesaikan, Dewi dihadapkan pada salah satu persyaratan yang cukup berat yakni membuat essay. Menurut Dewi, essay merupakan syarat yang paling sulit untuk ditaklukan.
"Karena tidak memiliki standar benar atau salah di dalamnya," tuturnya.
Ketika menulis draf pertama essaynya, Dewi memohon bantuan beberapa kenalan untuk melakukan review dan memberi masukan atas essaynya. Setelah direview, ternyata essay yang ditulisnya masih sangat mentah dan poin yang diangkat dalam essaynya tidak memiliki korelasi satu sama lain. Setelah mencermati dengan baik berbagai masukan dan saran dari berbagai teman, essaynya berhasil disusun dengan baik.
Baca Juga: Awal Mula Pantai Sanur di Pulau Bali, Pernah jadi Lokasi Pendaratan para Bala Tentara Belanda
Dalam catatannya, Dewi menuturkan bahwa secara keseluruahn, dirinya memperbaiki essaynya sebanyak 14 kali sebelum benar-benar merasa cukup untuk dilampirkan dalam aplikasi beasiswa LPDP tahun 2023.
Selama mempersiapkan diri melamar beasiswa LPDP, Dewi selalu menceritakan mimpinya ini kepada orangtua, saudara, dan sahabat-sahabatnya agar mendapatkan dukungan dan doa restu dari mereka. Secara khusus, Dewi menceriterakan kepada ibunya sebagai satu-satunya orangtua yang tersisa dalam hidupnya, menceritakan dan mengafirmasikan mimpinya bersama ibunya. Meskipun ibunya adalah orang yang tidak memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi, beliau sangat mendukung mimpi dan cita-cita Dewi. Bahkan beliau dengan sangat antusias selalu menanyakan update perkembangan proses dalam melamar beasiswa.
Baca Juga: Harapan untuk Tarik Minat Kunjungan Wisatawan Nusantara dengan Adanya Penambahan Fasilitas di Kaldera Toba
Sayangnya, Tuhan berkehendak lain. Pada tanggal 31 Desember 2022, ibunda Dewi meninggal dunia.
Pasca kepulangan ibundanya, mimpi Dewi yang telah tersusun rapi seketika berantakan dan buyar seketika. Namun,Tuhan rupanya ingin agar Dewi melanjutkan mimpinya itu. Empat hari setelah ibunya dimakamkan, seorang awardee LPDP di Labuan Bajo mengirimkan jadwal pembukaan pendaftaran beasiswa LPDP gelombang 1 tahun 2023 dan menyatakan kesediaannya untuk membantu selama proses seleksi beasiswa ini. Dewi berusaha untuk meyakinkan dirinya agar tetap melanjutkan perjalanan ini sebagai bagian dari persembahan terakhir dirinya untuk ibunda tercinta.
Baca Juga: Serangan Fajar Pemilu, 72 Persen Pemilih Mengaku Menerima Politik Uang
Dewi menjalani proses melamar beasiswa LPDP sambil berperan sebagai pengganti ibu bagi adik bungsunya juga sambil tetap menjalankan tugas sebagai seorang karyawan swasta.
Selama proses melamar beasiswa ini, tidak sedikit pun merasa ingin menyerah karena merasa sangat sulit membagi waktu antara bekerja dan belajar. Tambahan pula, kesedihan yang masih menyelimuti dirinya karena ditinggal oleh orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Namun, berbekal keyakinan yang kuat dan pertolongan Tuhan melalui kehadiran orang-orang baik yang terus memberi masukan, dukungan dan semangat, membuat Dewi berhasil melalui tahap demi tahap dalam proses seleksi.
Baca Juga: Jus Anggir Produk Ekonomi Kreatif Kuliner dari SMKN, Minuman dari Buah Jeruk Purut
Secara keseluruhan, proses seleksi beasiswa LPDP berlangsung dalam tiga tahap yaitu seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik dan seleksi wawancara. Seleksi wawancara pada dasarnya berfokus pada kelengkapan dokumen administrasi yang diajukan sedangkan seleksi bakat skolastik lebih berfokus pada seleksi kemampuan akademik pelamar beasiswa. Kemudian, seleksi wawancara pada umumnya lebih berfokus pada kemampuan, justifikasi pada program studi yang dipilih serta kontribusi yang akan diberikan kepada komunitas atau masayarkat pasca menyelesaikan studi.
Baca Juga: Pinisi Pertama Hadir di Danau Toba, Menawarkan Paket Wisata Berkeliling serta Bermalam di Atas Kapal
Menurut Dewi, di antara berbagai proses atau tahap seleksi tersebut, salah satu tahap seleksi terberat adalah seleksi substansi atau wawancara. Karena itu, untuk mengantisipasi tahap seleksi wancara tersebut, Dewi mengikuti latihan persiapan wawancara sebanyak kurang lebih 8 kali dengan senior dari berbagai latar belakang pendidikan. Pada saat seleksi wawancara, meski kadang merasa takut dan tidak percaya diri, Dewi pada akhirnya mengikuti tes substansi dengan cukup baik. Pasca seleksi wawancara, Dewi merasa cemas dan overthinking karena merasa tidak maksimal dan merasa tidak dapat mempresentasikan ide dan pikirannya dengan baik kepada pewawancara.
Namun Dewi meyakini bahwa karena kebaikan Tuhan dan doa almarhumah Ibundanya, tanggal 8 Juni 2023, pukul 00.19, Dewi mendapati informasi bahwa dirinya dinyatakan lulus sebagai salah satu calon penerima beasiswa LPDP jenjang Master dengan program studi Marketing Communication di Melbourne University sebagai kampus pilihan studinya.
Baca Juga: Babak Baru Ikan Pindang, Salah Satu Bentuk Hilirisasi
Dewi menuturkan bahwa dalam proses dan tahapan melamar beasiswa LPDP ini dirinya belajar banyak hal. Pertama, bahwa melalui proses ini Dewi belajar untuk mengenal dirinya dengan lebih baik, menerima segala kekurangan dan kelebihan yang ada dalam dirinya dan belajar untuk memberikan usaha terbaik pada apa yang dicita-citakan. Kedua, meskipun senang mengetahui hal ini, jauh di lubuk hati dirinya merasa sedih karena tidak bisa membagikan kebahagiaan yang dialaminya ini secara langsung dengan ibundanya. Akan tetapi, Dewi percaya bahwa pencapaian yang dia alami ini bukan semata-mata karena usahanya sendiri tetapi karena pertolongan Tuhan Yesus dan doa dari kedua orang tuanya yang sudah meninggal yang memampukan dirinya bertahan dan berhasil melalui semua tahapan seleksi ini.
Baca Juga: Mendorong Penguatan Pelaku Ekonomi Kreatif di Kabupaten Toba
Setelah ini, perjalanan Dewi tentu masih sangat panjang. Berbagai tantangan dan ujian pasti harus dia hadapi di masa depan. Akan tetapi, pencapaian yang telah didapatkan ini membuat dirinya ingin menjadi inspirasi bagi orang lain, khususnya untuk anak-anak muda di daerah Manggarai dan NTT secara umum yang memiliki mimpi tapi mengalami keterbatasan finansial untuk meraihnya. Semoga pengalaman Dewi ini menjadi trigger agar semakin banyak anak muda khsususnya anak perempuan yang berani bermimpi dan berani untuk mengejar mimpi mereka, khususnya dalam bidang pendidikan.
Baca Juga: Aplikasi untuk Konten Kreator Diluncurkan, Kemenparekraf Dukung Penuh
Kontribusi dan Harapan Kepada Generasi Muda
Pasca studi master kelak, Dewi akan kembali ke Labuan Bajo dan ingin berkontribusi untuk mendukung pengembangan pelaku UMKM di Labuan Bajo supaya lebih berdaya khususnya dalam memasarkan produk mereka secara digital.
Selain itu, Dewi juga ingin mengedukasi dan mentransfer ilmu dan exposure yang didapatkan selama S2 untuk mendukung anak-anak muda di Labuan Bajo dan di NTT untuk memanfaatkan platform-platform digital sebagai media pengembangan usaha atau bisnis mereka. Selain itu, Dewi juga ingin sekali berkontribusi sebagai akademisi di NTT secara umum dan Labuan Bajo secara khusus untuk ambil bagian dalam pengembangan pariwisata dan pemberdayaan anak-anak muda, baik dalam sektor digital marketing maupun fasilitasi pendidikan melalui berbagai program beasiswa yang disediakan oleh berbagai pihak termasuk beasiswa LPDP.
Baca Juga: Festival Kembali Digelar di Labuan Bajo, Pilot Project untuk Pengembangan Ekosistem Event
Kepada generasi muda di NTT dan Manggarai Raya secara khusus, Dewi berharap agar jangan pernah takut untuk bermimpi. Kalau punya mimpi, yakini mimpi itu dan kerjakan, jangan biarkan mimpi itu hanya berputar dalam kepala. Ada banyak cara supaya kita bisa menggapai mimpi. Salah satunya melalui Beasiswa LPDP. Tidak perlu takut untuk memulai dan tidak perlu merasa sendiri. Ada banyak orang di luar sana, termasuk Dewi yang siap membantu dan mendukung teman-teman semua untuk sukses meraih mimpi dengan beasiswa LPDP. Sampai saat ini, hampir seluruh daerah atau kabupaten di NTT masuk dalam kategori daerah afirmasi yang menjadi salah satu fokus utama beasiswa LPDP. Jadi jangan sia-siakan kesempatan yang ada***
Artikel Terkait
Ada Sumur Raksasa yang Langka di Donggala Sulawesi Tengah, Berikut Isinya
Sebanyak 1.500 Orang dari Papua dan Papua Nugini Berkumpul
Ketua Pukatnas Julius Yunus Tedja Berharap Rakernas Bisa Mengembangkan Jaringan Usaha dan Kesejahteraan
Ini Dia Desa Wisata Kelas Dunia di Indonesia, Alamnya Manjakan Mata Setiap Pengunjung
Babak Baru Produk Sari Toga Komodo Labuan Bajo
Ada Tren Terbaru yang Sedang Diburu Wisatawan di Labuan Bajo Saat ini, Berikut Daftarnya
Antisipasi Hadapi El Nino 2023 ini, Berikut Daftar Daerahnya
Mengenal Sei dari Daerah Asalnya NTT, Berikut Resep dan Daftar Bahan serta Cara Olahnya
Indonesia Produsen Nikel Terbesar di Dunia, ini Daftar Urutan Negara Pemilik Cadangan Nikel Terbesar
Mengenal Rumah Saksi Bisu Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Ada di Bengkulu
Mengenal Lebih Dekat Claudia Alexandra Scheunemann, Gadis Kelahiran Tangerang yang Kini Terkenal di Dunia Bola
Ada Satu Menu Kuliner yang Dicari-cari Wisatawan di Labuan Bajo, Kini Mulai Ditekuni Pelaku Usaha
Menu Kuliner Favorit dari Ikan yang Beratnya di Atas 200 Kg, Banyak Diminati karena Alasan Berikut ini
Ini Kota Kecil di Indonesia Timur yang Sejak 17 Tahun Silam Warganya Sudah Gunakan Kendaraan Listrik
Penerbangan dari Luar Negeri ke Bandara Komodo Labuan Bajo Setelah 58 Hari Usai Penetapan
Persiapan Bandara Komodo Labuan Bajo Menjadi Bandara Internasional, Ada yang Baru di Akhir Juli 2023
Peningkatan Status Bandara Komodo Menjadi Bandara Internasional, Anggota DPRD Mabar yakin Kunjungan Meningkat
Sayembara Gelang di Labuan Bajo Menuju Kota Petualang
Ajang International Tourism Investment Forum Digelar di Bali Mendorong Realisasi Investasi Hijau
Pariwisata Labuan Bajo, Pater Marsel Prihatin Pengelolaan Padar dan Loh Liang Tidak Melibatkan Pemda Mabar
Ada Pulau Kecil di Denpasar yang Asri dan Berkesan, Tempat Penangkaran Penyu Hijau
Daftar Makanan Khas Denpasar yang Miliki Cita Rasa Spesial
Berwisata di Labuan Bajo Jangan Lupa ke Pusat Sei yang Menyediakan Berbagai Menu Lezat
Mempesona, Ini Tempat Terbaik di Indonesia Menyaksikan Matahari Terbit dari Laut
Daftar Desa-Desa Wisata di Sulawesi Selatan yang Dapat Penghargaan dari Menparekraf, Tembus 75 Besar ADWI 2023
Pengguna Internet di Indonesia 212,9 Juta dengan Tingkat Penetrasi 77,0 Persen dan Nilai Ekonomi 77 M Dolar
Bioenergi dengan Produk Bioetanol untuk Kendaraan Bermotor di Juli 2023, Berikut Sumber Bahan Bakar Alternatif
Tebu jadi Bensin dalam Tahap Uji Coba Pasar, Transisi dari BBM ke Bioenergi dan Perkuat Ketahanan Energi
Tompo Bulu di Sulawesi Selatan Dipenuhi Pesona Alam Indah, Desa Wisata yang Dicari di Masa Depan
Puteri Toraja Stevia Salah Satu Pelajar yang Terpilih Jadi Calon Paskibraka Wakili Sulsel ke Tingkat Nasional
Ini Dia Areal Persawahan di Indonesia yang Telah Menggaet Sejumlah Wisatawan Internasional
Sungai ini Surganya para Pemancing dan Tempat Relaksasi Terbaik, Ikan Melimpah serta Hamparan Rumput Hijau
Top, Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT Meningkat Drastis
Ini Dia 2 Momen Emas yang Menggaet Wisatawan Paling Banyak ke Kampung Adat Waerebo Flores NTT
Berikut Daftar Arus Kunjungan Wisatawan ke Kampung Adat Waerebo Selama 8 Tahun Terakhir sejak 2016 Lalu
Kunjungan Wisatawan Selama 2023 ke Kampung Adat Waerebo NTT, Berikut ini Rinciannya
Tinggi Antusias Generasi Milenial dan Gen-Z di Makassar Sulawesi Selatan untuk Menjadi Pelaku UMKM
Desa Tompo Bulu di Sulawesi Selatan Berada dalam Gugusan Batu Karst Terbesar Kedua Setelah Cina
Merengkuh Mimpi Melalui Beasiswa LPDP: Catatan Perjuangan Dewi Tamatur Memperoleh Beasiswa LPDP 2023
Kejayaan Gasing, Permainan Tradisional yang Sempat Redup Tetapi Kini Mulai Tumbuh Kembali