Penjelasan Menparekraf tentang Standar Prosedur Kapal Wisata di Labuan Bajo

photo author
- Selasa, 25 Juli 2023 | 18:33 WIB
Salah satu pemandangan di Labuan Bajo dari Puncak Waringin. Penjelasan Menparekraf tentang standar prosedur kapal wisata di Labuan Bajo. (KLIKLABUANBAJO.ID)
Salah satu pemandangan di Labuan Bajo dari Puncak Waringin. Penjelasan Menparekraf tentang standar prosedur kapal wisata di Labuan Bajo. (KLIKLABUANBAJO.ID)

KLIKLABUANBAJO.ID | Standar prosedur bagi kapal wisata yang ingin berlayar di kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, dijelaskan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Disampaikannya, standar prosedur bagi kapal wisata yang ingin berlayar di kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, segera disusun sebagai pedoman.

Baca Juga: Fasilitas Canggih untuk Pengamatan Benda Langit di NTT, Salah Satunya Terbesar di Asia Tenggara

Menparekraf menyampaikan itu menanggapi tenggelamnya Kapal wisata KLM Teman Baik di perairan Pink Beach, Taman Nasional Komodo, Sabtu (22/7/2023).

Hal itu disampaikan saat “The Weekly Brief With Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (24/7/2023).

“Untuk itu, kami telah melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan pariwisata bahari di Labuan Bajo untuk meningkatkan tata kelola dan penertiban standar operasional dan prosedur,” katanya.

Baca Juga: NTT Memang Keren Bisa Melihat Miliaran Bintang di Langit, Lokasinya jadi Kawasan Pengamatan Astronomi

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, pihaknya terus mendorong para pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan atas pelanggaran tersebut sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku untuk memberikan efek jera kepada pelaku dan menjadi peringatan bagi pelaku usaha lainnya.

“Beberapa musibah terkait wisata bahari yang terjadi, membuka peluang kerja sama dengan industri dan pemangku kepentingan lain. Bahwa yang terpenting adalah keselamatan dan kenyamanan para wisatawan, sehingga pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air semakin mendunia,” katanya.

Baca Juga: Negara di Kawasan Asia yang Memiliki Penggemar Sepak Bola Terbanyak, Ternyata ini Urutan Indonesia

Sebelumnya Menparekraf juga mendengar musibah yang terjadi di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. Kapal penyeberangan yang mengangkut penumpang dari Desa Lanto menuju Desa Lagili, tenggelam di Teluk Mawasangka Tengah, dilaporkan terdapat 15 korban jiwa dalam tragedi tersebut.

“Kami turut berduka cita dan mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban, doa dan pikiran kami tertuju kepada mereka yang terdampak dari kejadian ini. Semoga korban yang masih dalam tahap pencarian oleh Tim SAR gabungan dapat segera ditemukan,” katanya.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Teknologi Video yang Diterapkan di Sepak Bola Nasional Liga 1 2023/2024

Sementara itu, Staf Ahli Menteri bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf/Baparekraf Fadjar Hutomo menjelaskan kronologi awal tenggelamnya kapal wisata yang membawa 9 orang wisatawan mancanegara itu. Kapal wisata KLM Teman Baik tenggelam di perairan Pink Beach, Taman Nasional Komodo, Sabtu (22/7/2023) sekitar jam 11.00 WITA. Kapal itu berangkat dari pelabuhan Labuan Bajo pada 19 Juli 2023.

Baca Juga: Ternyata Ada Satu Tempat di NTT yang Memiliki Waktu Paling Cerah Terbanyak dalam Setahun di Indonesia

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Kemenparekraf.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X