NTT Memang Keren Bisa Melihat Miliaran Bintang di Langit, Lokasinya jadi Kawasan Pengamatan Astronomi

photo author
- Selasa, 25 Juli 2023 | 09:45 WIB
NTT memang keren bisa melihat miliaran bintang di langit sepuas hati, lokasinya jadi kawasan pengamatan astronomi. (Foto: tangkapan layar video YouTube step imagine)
NTT memang keren bisa melihat miliaran bintang di langit sepuas hati, lokasinya jadi kawasan pengamatan astronomi. (Foto: tangkapan layar video YouTube step imagine)

Pada cermin primer berbentuk hiperbola terdiri dari 18 segmen berbentuk kelopak bunga dan cermin sekunder berbentuk hiperbola berdiameter 1 meter serta dapat bergerak sebesar 5 derajat. Cermin tersier untuk mengarahkan cahaya ke titik fokus pada kamera di samping teleskop.

Sistem optik aktif pada struktur dasar penopang cermin primer berbentuk cincin. Teleskop dipasang di atas dudukan beton. Teleskop ini dilengkapi instrumen perekam yaitu kamera fotometri 3OPTIKA dan NIRK.

Baca Juga: Kisah Dewi, Gadis NTT yang Sukses Dapat Beasiswa S2 ke Melbourne University

"Salah satu instrumen pada teleskop 3,8 m yang dinamakan 3OPTIKA merupakan 3-bands imaging camera. Teleskop ini dapat digunakan untuk mengamati objek seperti benda kecil tata surya, bintang, gugus bintang, ekstrasolar planet, galaksi, dan lainnya," papar Rhorom.

Setelah melewati serangkaian pengujian teleskop selama beberapa bulan saat Obnas Timau beroperasi, maka pada 2024 akan dilakukan evaluasi persiapan penerimaan proposal pengamatan baik dari internal maupun eksternal BRIN.   

Baca Juga: 3 Desa Wisata Dapat Bantuan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Antariksa Emmanuel Sungging Mumpuni menyampaikan bahwa salah satu upaya antisipasi gangguan polusi cahaya adalah menjadikan wilayah di sekitar Obnas menjadi Taman Langit Gelap (Dark Sky Park). "Langit gelap perlu dilestarikan dengan dukungan masyarakat yang turut menjaganya melalui wisata astronomi di Taman Langit Gelap," ucapnya.

Salah satunya adalah mengatur penggunaan lampu luar di sekitar Obnas berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Ia juga mengajak para pemangku kepentingan lainnya untuk berkolaborasi menyiapkan strategi pencegahan polusi cahaya dan mendorong adanya payung regulasi hukum untuk melindungi wilayah sekitar Obnas Timau.

Baca Juga: Event Merupakan Cara Promosi Paling Ampuh di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas

Ia berharap ke depannya wilayah Observatorium Nasional Timau bisa menjadi objek wisata astronomi dan membantu perekonomian daerah setempat. Selain untuk kepentingan ilmiah, kehadiran Obnas Timau dapat dimanfaatkan untuk memantau benda-benda langit buatan manusia seperti satelit atau meneliti objek-objek angkasa yang sekiranya bisa membahayakan keamanan wilayah Indonesia.***

Baca Juga: Top, Misi Dagang Jatim-Sulsel Ditindaklanjuti, Transaksi Ratusan Miliar

Baca Juga: Berkunjung ke Penjara Arnhem di Belanda, Tentang Banyaknya Penjara Kekurangan Tahanan

Baca Juga: Awal Mula Pantai Sanur di Pulau Bali, Pernah jadi Lokasi Pendaratan para Bala Tentara Belanda

Baca Juga: Harapan untuk Tarik Minat Kunjungan Wisatawan Nusantara dengan Adanya Penambahan Fasilitas di Kaldera Toba

Baca Juga: Serangan Fajar Pemilu, 72 Persen Pemilih Mengaku Menerima Politik Uang

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X