Cerita Seorang Guru yang Sukses dari Kerja Sampingan Tanam Melon

photo author
- Sabtu, 20 Agustus 2022 | 07:17 WIB
Muhtar Yusuf (Foto : Screenshot Video YouTube CapCapung)
Muhtar Yusuf (Foto : Screenshot Video YouTube CapCapung)

Dia menjelaskan, setiap sistem memang ada kelebihan dan kelemahannya.

"Tinggal kita cocoknya yang mana. Kalau saya cocoknya lebih ke sistem NFT," ujarnya.

Beberapa kelebihan sistem NFT paralon kata dia, antara lain jika saat panen, petani tidak perlu repot-repot mencari media.

Baca Juga: Liburan di Labuan Bajo Mega Iskanti Kunjungi Beberapa Spot Wisata, Salah Satunya Pulau Padar  

Paralon tinggal dibersihkan lalu bisa ditanami kembali. Jadi itu bisa memaksimalkan waktu tanam

Kelebihan kedua, ia lebih irit nutrisi karena nutrisi tidak ada yang terbuang sia-sia. Semua nutrisi terserap oleh tanaman.

Menurutnya, hasilnya juga sama dengan sistem yang lain seperti sistem drip, drip tetes atau sistem drip dan lain-lain itu hampir sama untuk hasilnya.

Melon yang dikembangkannya yakni Melon jenis Golden Aroma dan ada juga Melon Korea Camoi dan Golden Alisha. 

Baca Juga: 80 Ton Daging Ular Laku Sehari, Warga di Sini Suka Konsumsi Daging Ular

Dia menjelaskan, jenis Golden Aroma banyak diminati oleh masyarakat dan nilai jualnya lebih mahal. Golden Aroma banyak diminati karena teksturnya kranci, yang membedakannya dengan Melon biasa adalah teksturnya. 

"Kalau Melon biasa kan lembek, teksturnya lembek. Tetapi Melon Golden Aroma manis, daya tahan simpannya lebih lama, mampu bertahan 3 minggu sampai 1 bulan di luar pendingin," jelasnya.

Dia menambahkan, untuk tips perawatan di hidroponik itu sebenarnya tidak terlalu repot, tidak perlu menyiram karena menggunakan pompa untuk pemberian nutrisi, sehingga itu sangat mengirit tenaga kerja. 

"Ketika ada kendala, cari solusinya, jangan menyerah," kata Muhtar.

Baca Juga: Ini Kabar Gembira Bagi yang Ingin Dapat Beasiswa S2 dan S3

Kendala yang dia temui ketika musim hujan, udara di dalam green house menjadi lembab sehingga banyak tumbuh penyakit seperti jamur, busuk batang, busuk akar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Sumber: Youtube CapCapung

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X