KLIKLABUANBAJO.ID -- Setiap Mei sampai November dalam tahun, tentu termasuk Bulan Agustus saat ini merupakan musim penangkapan Ikan Paus bagi Nelayan Lamalera, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Masyarakat pesisir Pantai Selatan Lembata ini setiap Mei sampai November tiap tahun, ke laut berburu Ikan Paus.
Musik perburuan ini dimulai dengan misa yang digelar tiap 1 Mei setiap tahunnya. Perburuan akan dihentikan per November 2022.
Baca Juga: Umat dan Imam Kevikepan Ruteng datang ke Labuan Bajo Bersihkan Sampah di Pantai Pade
"Yang mau lihat ikan paus disilahkan menuju Lamalera, rejeki hari ini satu ekor," postingan akun Facebook Rusbin Blikololong Rabu (10/8/2022).
Dalam foto yang diunggahnya ke media sosial itu, tampak anak-anak nelayan Lamalera bermain di sekitar Ikan Paus yang sudah mati dibunuh.
Mereka menaiki tubuh Ikan Paus dan berdiri di atasnya. Sementara di kepala Ikan Paus terdapat sebuah tali yang diikatkan pada tombak yang sudah tertancap di Ikan Paus.
Baca Juga: Bersihnya Pantai Kelumpang Labuan Bajo Usai Sampahnya Dipungut Imam dan Umat Kevikepan Borong
Sesuai kebiasaan masyarakat Lamalera, Ikan Paus yang sudah ditangkap akan dipotong dan dibagikan kepada seluruh warga kampung Lamalera.
Yang menariknya, anak Yatim Piatu dan para Janda mendapatkan perhatian khusus dalam pembagian ikan itu.
Saat masyarakat Nelayan pergi berburu Ikan Paus, mereka pergi berkelompok dengan menggunakan perahu tradisional yang oleh masyarakat Lamalera disebut Peledang.
Baca Juga: Umat Kevikepan Reo Hadiri Festival Golo Koe, Tanam Bakau di Pantai Ketentang Labuan Bajo
Peledang ini diperlengkapi dengan tombak (Tempuling), dan akan dipegang oleh juru Tikam yang disebut Lamafa.
Saat perburuan Ikan Paus juga bukan sekedar mencari Ikan seperti masyarakat Nelayan pada umumnya. Aktivitas perburuan terikat dengan berbagai tradisi dengan segala ritual di dalamnya.
Artikel Terkait
Kisah Guru SD Tanam Cabai Beli Motor Harley, Awalnya karena Pendapatan Pas-Pasan Sekarang Pekerjakan 34 Orang
Kisah Sukses Zainal, Sarjana Tamatan ITS Pulang Kampung jadi Petani Holtikultura