KLIKLABUANBAJO.ID| Pengembangan pariwisata di destinasi Labuan Bajo mendapat beberapa catatan penting dari tokoh nasional yang juga mantan Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli.
Rizal Ramli menekankan 3 hal penting yang menurutnya bisa dijadikan pedoman dalam mengembangkan sektor kepariwisataan, termasuk di Labuan Bajo.
Dia menyampaikan itu saat mendengar keluh kesah dari putra-putra Manggarai Raya dan pelaku usaha kecil yang dipimpin oleh Yosef Sampurna Nggarang saat bertemu dengannya, Senin (8/8/2022).
"Pertama, kebijakan sektor pariwisata tidak boleh bersifat monopolistik. Melainkan harus bersifat simbiosis mutualisme. Artinya harus saling menguntungkan para pihak yang terlibat di dalamnya, yakni masyarakat setempat, pemerintah, dan swasta," kata Rizal.
Hal kedua yang disampaikannya yaitu kebijakan di sektor pariwisata yang tidak monopolistik akan menciptakan kondisi yang kompetitif, yaitu semua pihak yang terlibat di dalamnya, terutama masyarakat, dapat berpartisipasi secara kreatif untuk membesarkan destinasi pariwisata tersebut.
“Apalagi wilayah seperti NTT local culture-nya sangat kaya,” kata Rizal Ramli.
Baca Juga: Uskup Ruteng Pimpin Ibadah Ekologis di DAS Nanga Nae Labuan Bajo
Hal ketiga yang juga penting menurut Rizal Ramli, adalah perlunya dikembangkan secara baik badan otorita bagi destinasi wisata yang berpotensi besar. Itulah mengapa dulu sebagai Menko, Rizal Ramli mengambil inisiatif pembentukan Badan Otorita Labuan Bajo.
“Jadi, intinya sektor pariwisata itu bukan monopoly game. Tetapi harus bersifat simbiosis mutualisme, yang menguntungkan semua pihak,” tegasnya.
Sebelumnya, Rizal Ramli juga meminta agar aparat keamanan tidak melakukan tindak kekerasan dalam merespons protes warga mengenai harga tiket ke Pulau Komodo dan Padar yang dianggap terlalu mahal.
Baca Juga: Kisah Sukses Zainal, Sarjana Tamatan ITS Pulang Kampung jadi Petani Holtikultura
Rizal Ramli berpendapat, kenaikan harga tiket ke Pulau Komodo dan Padar sebesar Rp 3,75 juta rupiah hampir sama dengan harga tiket Disney Land selama dua hari.
Karena itu menurut dia, wajar apabila warga melakukan protes karena berdampak langsung kepada mereka, selain itu pilihan menaikkan tarif tiket pada dasarnya juga akan merugikan sektor pariwisata di kawasan NTT. ***
Artikel Terkait
Panitia Festival Golokoe Serahkan 100 Paket Sembako
Kadis Pariwisata NTT Ungkap Alasan Tunda Pemberlakuan Tiket Rp 3,75 Juta ke TNK
Tangan-Tangan Kasih Umat di Festival Golo Koe Labuan Bajo
Semarak Festival Golo Koe dari Puncak Waringin Labuan Bajo, Merdu Suara Gong dan Gendang
Waterfront City Labuan Bajo dari Puncak Waringin di Malam Hari
Frans Mon, Pengrajin Patung Berbahan Batu Kapur di Desa Wisata Cunca Wulang