KLIKLABUANBAJO.ID | Pengiriman porang dari Manggarai Raya ke Surabaya dan Makassar melalui kapal semakin rutin dilakukan.
Sebanyak 707 ton porang dari Manggarai Raya yaitu Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, dan Mangarai Barat, Provinsi NTT, dikirim ke pabrik di Makassar dan Surabaya.
Baca Juga: Sejuk Kolam Gua Kristal, Oase di Tengah Teriknya Kota Kupang NTT
Pengiriman dilakukan dari dua tempat yaitu dari Reo Kabupaten Manggarai dan Labuan Bajo Manggarai Barat.
Khusus di Labuan Bajo, pengiriman dilakukan melalui dua tempat yaitu Pelabuhan Pelindo untuk pengiriman ke Surabaya dan melalui Pelabuhan feri untuk pengiriman ke Makassar.
Baca Juga: Air Terjun Cunca Wulang Tetap Jadi Favorit Kunjungan Wisatawan ke Labuan Bajo
Pengiriman dari Labuan Bajo merupakan porang yang dibeli dari para petani di Manggarai Barat. Sedangkan yang dikirim melalui Reo merupakan porang yang dibeli dari petani di Manggarai Timur dan Manggarai.
Pengiriman melalui Reo pada tahun 2023 ini dilakukan sejak Bulan Januari, sedangkan melalui Labuan Bajo sejak pertengahan Juni 2023.
Baca Juga: Bundaran Patung Tirosa Jadi Pusat Tongkrongan Paling Favorit di Kota Kupang
Jumlah porang yang belum dikirim masih cukup banyak, agen di Labuan Bajo masih punya stok puluhan ton yang belum dikirim dan di Reo sekitar ratusan ton yang belum dikirim, hingga keadaan Hari Rabu (26/7/2023).
Demikian penjelasan dari salah satu agen porang di Labuan Bajo, Peter saat ditemui Rabu siang.
"Kami hanya salah satu agen, masih ada sekitar dua atau tiga agen lain di Manggarai Barat. Sehingga kalau ditotal yang sudah kirim pasti lebih banyak, melebihi 707 ton tadi," kata Peter.
Baca Juga: Berbagai Elemen Pemerhati Masalah Sosial di NTT Mendiskusikan Solusi Masalah Perdagangan Orang
Dijelaskannya, selama ini petani sendiri atau pengepul yang hantar porang untuk dijual ke agen di Labuan Bajo tepatnya di Kaper.
Pihaknya saat ini lebih fokus membeli porang mentah dengan harga beli dua ribu rupiah per kilogram. Kalau porang kering Rp13.000, sampai Rp14.000, per kilogram. Sedangkan biji katak Rp6.000, per kilogram.***