"Sebagai bentuk dedikasi kita dalam menciptakan solusi berbasis alam untuk ketahanan iklim,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf mengajak seluruh stakeholder yang ada agar saling berkolaborasi, baik itu pemerintah, swasta, organisasi internasional maupun regional, guna menciptakan pariwisata yang berkelanjutan dengan menciptakan climate-friendly tourism.
Baca Juga: Studio Rekaman Legendaris di Salah Satu Kota di Indonesia ini Dijadikan Sentra Kreativitas
“Kemenparekraf akan bergandengan tangan dengan seluruh stakeholder baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, asosiasi, organisasi internasional seperti UNDP atau AIS Forum, untuk siap menjadi leader dalam upaya pengatasan isu perubahan iklim ini, apakah kita semua siap?” ujar Menparekraf Sandiaga.
Baca Juga: Dorong Penguatan Keberlangsungan Lingkungan dalam Pengembangan Pariwisata Kawasan Kintamani
Deputy Resident Representative United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, MsSujala Pant, menyambut baik kerja sama yang dilakukan UNDP dengan Kemenparekraf dan berkomitmen penuh serta siap melaksanakan program guna penanggulangan isu perubahan iklim di Indonesia.
“Kami senang dapat berkolaborasi pada langkah pertama menuju pembuatan peta jalan dekarbonisasi untuk sektor pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia, dengan pengalaman yang kita punya di beberapa negara tentunya dapat menjadi best practice bagi Indonesia,” ujar Ms. Sujala Pant.
Baca Juga: Babak Baru Ekonomi Kreatif di Kabupaten Buleleng Bali
Dalam acara ini Menparekraf Sandiaga Uno didampingi Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani; Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf/Baparekraf, Frans Teguh; serta sejumlah pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf.***
Artikel Terkait
Harapan untuk Tarik Minat Kunjungan Wisatawan Nusantara dengan Adanya Penambahan Fasilitas di Kaldera Toba
Awal Mula Pantai Sanur di Pulau Bali, Pernah jadi Lokasi Pendaratan para Bala Tentara Belanda
Berkunjung ke Penjara Arnhem di Belanda, Tentang Banyaknya Penjara Kekurangan Tahanan
Top, Misi Dagang Jatim-Sulsel Ditindaklanjuti, Transaksi Ratusan Miliar
Event Merupakan Cara Promosi Paling Ampuh di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas
3 Desa Wisata Dapat Bantuan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kisah Dewi, Gadis NTT yang Sukses Dapat Beasiswa S2 ke Melbourne University
Pengemudi Ojek Online Bisa Menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Para Pekerja Informal Masuk Program itu
KM Dharma Rucitra Surabaya-Labuan Bajo Makin Diminati Penumpang
Mengenal Lebih Dekat Pos Lintas Batas Negara Kita dan Upaya Pertumbuhan Ekonomi
Dukung Depok Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO, ini yang Disampaikan Kemenparekraf
Festival Musik dan Kebangkitan Industri Ekonomi Kreatif Setelah Pandemi, Menparekraf Apresiasi We The Fest
NTT Makin Tenar, Pusat Pengamatan Antariksa Modern Pertama di Indonesia Timur Bangun di Kupang
Ternyata Ada Satu Tempat di NTT yang Memiliki Waktu Paling Cerah Terbanyak dalam Setahun di Indonesia
Mengenal Lebih Dekat Teknologi Video yang Diterapkan di Sepak Bola Nasional Liga 1 2023/2024
Negara di Kawasan Asia yang Memiliki Penggemar Sepak Bola Terbanyak, Ternyata ini Urutan Indonesia
NTT Memang Keren Bisa Melihat Miliaran Bintang di Langit, Lokasinya jadi Kawasan Pengamatan Astronomi
Fasilitas Canggih untuk Pengamatan Benda Langit di NTT, Salah Satunya Terbesar di Asia Tenggara
Penjelasan Menparekraf tentang Standar Prosedur Kapal Wisata di Labuan Bajo
Daftar Agenda Festival Maritim Labuan Bajo dan Kekuatan Venue sebagai Daya Tarik