Harga Tiket ke Taman Nasional Komodo Diangkat dalam Diskusi di Prundi Labuan Bajo

photo author
- Rabu, 6 Maret 2024 | 09:25 WIB
Harga tiket ke Taman Nasional Komodo diangkat dalam diskusi di Prundi Labuan Bajo, Selasa (5/3/2023). (Foto: KLIKLABUANBAJO.ID)
Harga tiket ke Taman Nasional Komodo diangkat dalam diskusi di Prundi Labuan Bajo, Selasa (5/3/2023). (Foto: KLIKLABUANBAJO.ID)

Baca Juga: RAT XXIV KSP Kopdit Suka Damai Dihadiri Seribu Orang, Ketua: Pembenahan Internal Penting Dilakukan

"Berbicara tentang pariwisata berarti kita bicara tentang adanya sistem yang saling keterkaitan. Setiap kebijakan yang tidak melalui sosialisasi pasti akan ada reaksi karena ada aksi," kata Ali.

Peserta diskusi dari PHRI Sil Wanggel saat itu menyampaikan bahwa pungutan yang berdasarkan kesepakatan harus disertai bukti untuk menghindari terjadinya pungutan liar.

"Pungutan kalau sudah ada kesepakatan harus ada bukti secara tertulis. Bukti kesepakatan itu penting supaya tidak terjadi pungutan liar," kata Sil.

Baca Juga: BPOLBF Luncurkan 46 Event untuk Tahun 2024 di Wilayah Floratama

Sementara itu Marta Muslin Tulis menegaskan, bila ada indikasi kuat terjadinya pungutan di luar kesepakatan maka harus berikan somasi. Hal itu juga disepakati oleh Gabriel Pampur.

Pegiat lingkungan hidup Marsel Agot saat itu menyampaikan tentang pentingnya memperhatikan upaya konservasi dalam kawasan TNK.

Baca Juga: Perubahan Nama Puskesmas di Golo Mori, Hasan: Saya Pegang Janji Dinkes Mabar

Ketua ASITA Mabar Donatus Matur menyampaikan tentang pentingnya penanganan sampah di dalam kawasan TNK terlebih di Pulau Komodo khususnya sampah plastik demi menjaga lingkungan.

Diskusi sore itu dihadiri juga oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Fransiskus Xaverius Teguh, perwakilan dari ITDC, Gahawisri, tokoh masyarakat Melki Nurdin yang juga mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Mabar, serta sejumlah peserta lainnya.

Moderator dalam diskusi yang dihadiri sekitar 30 orang itu adalah Sil Deni yang juga seorang pengacara.

Baca Juga: Catatan Pemilu 2024 dari Manggarai Barat NTT (1)

Plt Dirut BPOLBF sat itu menyampaikan bahwa pihaknya ingin mendengar, mencermati dan memahami semua hal yang disampaikan oleh berbagai pihak untuk perkembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Dia juga menyarankan agar setiap wisatawan yang hendak diving harus diberikan gelang yang dilengkapi dengan GPRS agar bisa dideteksi keberadaannya bila terjadi kecelakaan.

Baca Juga: Seorang Ibu di Labuan Bajo Terkena Peluru di Leher Usai Belanja, Diduga Peluru Masih di Dalam

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Servatinus Mammilianus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bajo Dance Festival 2025 Disambut Hangat Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:01 WIB

1.731 Wisatawan Mancanegara Kunjung GBC Labuan Bajo

Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:39 WIB

Wisatawan Peminat Burung Meningkat di Labuan Bajo

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 16:17 WIB

1.345 Wisman Berkunjung ke GBC Labuan Bajo

Senin, 11 Agustus 2025 | 07:39 WIB

Terpopuler

X